06 | ADEK DARI BANDUNG

15 4 7
                                    

Happy reading !

• • •

Setiap pergantian semester, tentu saja ada penerimaan mahasiswa/i baru pula di kampus kebanggaan mereka. Tapi kali ini beda, karena entah bagaimana tiga sahabat ini di tunjuk sebagai panitia oleh Presma mereka, Mas Hedra.

"Ya Allah, capek banget Ya Allah... " keluh Yoga kala dia membaringkan tubuhnya di kursi taman, menjadikan ranselnya sebagai bantalan kepala.

"Dateng subuh, pulangnya tengah malem. Semangat gue beneran udah di ujung tanduk," Ares ikut-ikutan mengeluh.

Langit sudah gelap, tapi suasana kampus tidak pernah sepi, apalagi saat masa ospek seperti sekarang. Dua orang ini juga baru saja melaksanakan sholat magrib di masjid kampus mereka.

"Sean kemana, dah? Kok dari tadi gak ada kabar?" tanya Ares menatap grup chat mereka yang hari ini tidak ada satupun bubble chat dari Sean.

"Ikut Mas Hedra kayaknya."

"Ngapain?"

"Mana gue tau, paling bentar lagi muncul nyuruh ngumpul ke basecamp buat rapat panitia," balas Yoga seadanya.

"Oh, si Luna itu masih ngintilin Sean?"

Satu alis Yoga terangkat, "Luna siapa dah?"

"Maba cewek yang tadi pagi kebanting itu loh, kan katanya adek sepupu Sean dari Bandung," jelas Ares, "Gue liat sih abis ospek dia ngintilin Sean mulu."

"Oh cewek yang bikin heboh itu namanya Luna? Ya mana gue tau, kan barisannya tadi jauh sama tempat gue."

"Pemuja Sean pada kepanasan anjir, tapi ada juga yang malah suka sama tingkah random si Luna." Ares terkekeh.

Yoga terdiam sejenak menatap langit malam, "Jadi ini ceritanya sepupuan bertiga pada satu kampus? Mas Hedra, Sean, sama si Luna Luna itu? Kacau!"

"Hahaha... yang bikin kacau si Luna doang. Lagian si Luna itu sodara dari Ayahnya Sean, kalo Mas Hedra kan dari keluarga ibunya," balas Ares memperjelas.

"Beda toh? Tapi kok sampe bikin heboh?"

"Ya gimana.... tadi aja pas di ospek kagak ada takutnya anjir sama senior, malah diajak dia buat nonton kartun Dudung."

"Yang mana sih anaknya? Kok gue berasa gak tau apa-apa, ya? Tunjukin depan gue sini," Yoga mulai penasaran.

Ares melempar tatapan aneh, "Ngapain? Gak ada untungnya juga adek sepupu Sean menampakkan diri depan muka lo."

"Bocah monyet!"

Tawa Ares mengudara ketika wajah Yoga tampak kesal. Melihat tingkah Luna saat ospek tadi yang begitu aktif sekaligus banyak bicara membuatnya jadi teringat pada seseorang.

Tapi siapa, ya?

★ ★ ★

"Sean, aku sedih banget. Pita pinky pinky ku hilang Sean," adu gadis yang memakai jas almamater milik Sean yang tampak kebesaran di tubuh mungil itu.

"Sean jawab aku Sean! Hatiku yang sekuat baja udah mulai retak Sean." Dia semakin bertingkah dramatis.

"Abang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAY : with MalioboroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang