♦Duo Hanagaki Prolog♦

160 14 0
                                    

Gemericik air terdengar sepanjang malam, memecah keheningan di pinggir kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemericik air terdengar sepanjang malam, memecah keheningan di pinggir kota.
Hujan terus turun mengguyur kota itu sepanjang malam tanpa kenal henti.
Di sebuah gang sempit terdengar suara rintihan dan jeritan histeris memekakkan telinga.
Semakin lama menyisakan suara sayup-sayup.

Perlahan hujan mulai mereda namun masih belum berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan hujan mulai mereda namun masih belum berhenti.
Sedikit cahaya bulan purnama mulai menyinari gang itu.
Mulai nampak bayangan dua anak laki-laki dengan mata biru gelap dari ujung gang.
Cahaya bulan semakin menulusuk masuk ke gang menyinari dua anak itu.
Beserta tumpukan mayat tak berbentuk di bawah mereka.

Genangan air merah bagaikan cermin yang memantulkan wajah mereka berdua.
Dua pasang mata itu bagaikan ikan mati, tak ada secercah cahaya apapun di dalamnya.
Anak laki-laki yang lebih pendek menoleh ke anak yang sedikit lebih tinggi " NE Nii-Chan menurutmu apakah Kaa-San akan senang dengan ini? " tanya anak itu dengan sorot mata kosong.

Menanggapi pertanyaan itu anak laki-laki yang lebih tinggi perlahan duduk di tumpukan mayat yang mereka buat tanpa rasa jijik lalu menjawab.

" Aku pun juga tak tau Take-Chi...... tapi setidaknya aku yakin Kaa-San sudah tenang dengan ini " ucap anak laki-laki yang lebih tinggi sambil mendongak menatap bulan.

Tak terasa waktu mulai berlalu.
Akhirnya fajar mulai menyingsing, hujan pun akhirnya berhenti, mengawali hari dan juga awal kisah ini.

★To be continued★

Duo Hanagaki ( デュオ花垣 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang