Chapter 1 ( ep 1 )

137 15 2
                                    

4 Juli 2005

Matahari mulai terbenam membiarkan gelap malam meluas.
Suara baku hantam terdengar memecahkan suara gagak di sebuah kota.
Terlihat segerombolan preman memukuli habis habisan lima orang anak SMP.
Bahkan ada yang sampai menggunakan senjata seperti pipa besi dalam aksinya.

Puas dengan aksinya para preman itu mulai beranjak meninggalkan lima anak itu, namun sebelum pergi salah seorang preman menarik rambut pirang seorang pria bernama Hanagaki Takemichi mendekat ke arahnya lalu berteriak keras " Oi bocah jangan pernah menyebut nyebut nama Sano atau kau akan mati! " Seru preman itu lalu melepaskan cengkraman tangannya dan beranjak pergi.

Melihat para preman itu sudah pergi sang pria bersurai pirang dengan malas menengok ke arah teman temannya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di taman.
Lengan tangannya terangkat menutup mata sebiru laut itu.
" 16.113 ..... Hm sedikit lagi " gumam sang Cray baby.

Aku harap setelah sekian lama aku bisa terbebas dari sumpah ini.
Yah melihat pemandangan ini entah kenapa aku merasa Dejavu. ( Takemichi menatap langit sore yang dipenuhi burung gagak yang berterbangan)
Ah sekarang aku ingat, suasana ini adalah suasana matinya korban ku yang ke 15.

Flash back on

" Akhhh Hoek ak-aku m-min-ta maaf Ghakkkkkkkk " sebelum selesai menyelesaikan kalimatnya pria itu tergeletak tak berdaya di hadapan seorang anak bersurai hitam.

" NE Oni-chan kira-kira harus kita apakah tikus ini? " Ucap sosok bersurai hitam berbalik menatap sosok anak laki-laki bermata biru tua.

Mendengar penuturan adiknya Hanagaki Takemichi anak laki-laki itu berjalan mendekati sang pria yang tergeletak tak berdaya lalu menarik dagunya dan berbisik tepat di telinga pria itu.

" Hei apa kau tau kesalahan mu tikus kecil?~ " ujarnya dengan nada santai.

" Uhuk a-aku s-sudah me- Ghakkkkk " belum sempat menjawab pertanyaan anak itu sang pria sudah tewas dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Luka tusuk di bagian perut sebanyak empat belas plus puluhan lebam yang tak terhitung jumlahnya.

" Dia sudah mati Take-Chi biarkan saja ngomong ngomong kau sudah membawa bensinnya? " Tanya sang Aniki ke adiknya.

" Aku sudah melumuri daerah sekitar sini dengan bensin yah tinggal menyalakan korek api dan semua ini selesai " jawab Takemichi menjinjing botol berisi bensin yang hanya sisa seperempat nya saja.

Aniki-nya hanya diam menanggapi jawaban Takemichi. Seolah tau apa yang Aniki-nya perintahkan Takemichi tanpa ragu menuang sisa bensin ke arah pria yang sekarang sudah beralih status menjadi mayat.

Melihat hal itu Aniki-nya beranjak pergi tanpa menoleh ke belakang, menyisakan Takemichi yang menyalakan korek api dan berlari menyusul Aniki-nya lalu melempar korek itu kebelakang menimbulkan bara api yang besar sampai membakar apapun di depannya kecuali kedua anak itu.

Melihat takemichi tepat berada di sampingnya sang Aniki yang bernama lengkap Hanagaki Miya mengatakan
" Hanya tinggal sedikit lagi Take-Chi setelah itu semuanya selesai "

" Aku tau Miya-Nii semuanya akan selesai sebentar lagi " ucap Takemichi dengan senyuman polos.

Dua anak itu akhirnya pergi meninggalkan TKP dalam keadaan berlumuran darah dengan senyuman polos dan puas.

Flash back of

Hufttt aku tidak menyangka akan mengingat tragedi itu lagi.

Terlepas dari kejadian sore tadi lima sekawan itu berjalan tertatih tatih ke rumah masing-masing.

Melewati peron kereta api yang bising.

" Take-Chi!!!! Apa apaan luka itu!? Kau berkelahi lagi hah!? " Seru seorang anak seusianya dengan tampilan serba hitam, menggunakan hodle kebesaran, celana hitam selutut, kacamata hitam, dan masker.

Mendengar suara yang memanggil kawannya Makoto, Yamagishi, Akkun dan Takuya sontak menoleh ke arah pria itu.

Dengan gugup Takemichi menjawab
" Yah etto kami dijebak dan dipukuli habis habisan tadi "
Mendengar penuturan Takemichi pria bermasker itu hanya bisa speechless.
" Yang benar saja " gumamnya.

" Oh ya benar juga kalian ber empat temannya Take-Chi kan? Dan yang memukuli kalian itu anak buahnya Kiyomasha dari Toman kan? " Tanya nya.

" Itu b-benar " jawab Akkun.

" Hei kalian berempat ikut aku! Tak ada penolakan pokoknya ikuti aku!! " Seru sang pria bermasker memerintah.

Baru mau menolak mereka langsung bungkam ketika merasakan aura kemarahan pria bermasker.

Entah kenapa mereka menuruti perintah nya padahal baru pertama kali bertemu.
Sesekali Akkun dan Yamagishi melirik ke pria itu.
Sedangkan Makoto dan Takuya tak berani menatapnya karena saat merasakan aura pria bermasker itu mengingatkan mereka dengan mode marah emak mereka.

" NE Takemichi apa kau kenal pria itu? " Tanya Akkun, namun Takemichi hanya diam.

" Kalian akan tau " seru pria bermasker menjawab pertanyaan yang seharusnya di tunjukkan ke Takemichi.

Langkah mereka pun berhenti di sebuah gang.

Seketika empat pasang mata itu terbelalak melihat pemandangan di depannya. (-Minus Takemichi)

Para preman anak buah Kiyomasha tergeletak tak sadarkan diri dalam keadaan tertumpuk.

Tanpa berperi kemanusiaan sang pria bermasker itu berjalan menuju gundukan manusia itu dan melompat tepat di atasnya.

Sambil menikmati sinar bulan pria itu menoleh ke belakang dan berkata " 花垣美弥と申します、初めまして〜( Hanagaki Miya tomōshimasu, hajimemashite 〜) "

" Eh "

" Eh "

" EHHHHHHHHHH!??? " Seru Akkun Makoto Yamagishi dan Takuya yang syok.

" Hoi Takemichi sejak kapan kau punya kakak? " Tanya Takuya yang notabene nya teman masa kecil saja nggak pernah melihat dan tau.

" Choto mate kau yang mengalahkan mereka sendirian!?? " Tanya Akkun heboh.

Bosan menanggapi kehebohan teman teman Takemichi, Miya melompat ke turun lalu memeluk dirinya sendiri karena kedinginan.

" Hufttt udaranya benar benar dingin, hei mau mampir ke rumah ,aku akan masakkan makanan sekalian membersihkan luka kalian " tawar Miya.

" Eh? " Beo empat teman Takemichi kaget.

Pada akhirnya Miya yang tidak tahan dengan dinginnya langsung berlari menuju rumah kediaman Hanagaki sambil berteriak.
" Yang sampai terkahir sampai harus cuci piring lho!!! "

Mendengar nya Takemichi langsung menyusul sambil berteriak " Hoi nggak adil Oni-chan curi start nya duluan!! "

Melihat Takemichi juga berlari menyusul Aniki-nya empat temannya langsung ikut berlari menyusul mereka berdua.
Seakan-akan rasa sakit lebam mereka sudah menghilang tergantikan dengan senyuman ceria.

Saat melihat Aniki-nya yang masih hidup pada masa ini Takemichi tersenyum sedu.

Pokoknya Takemichi harus bisa menyelamatkan mereka berdua.

Tachibana Hinata dan Hanagaki Miya.
Mereka berdua adalah dunianya.

Bahkan jika nyawa dan mental Takemichi terancam demi mereka yang Takemichi sayangi apapun akan Cray baby itu kerahkan.

Misinya menghancurkan rencana Kisaki dan misteri penyerangan Miya di masa depan, tepat hari dimana Hinata tewas sang Aniki-nya Miya juga hampir kehilangan nyawanya.

Apapun yang terjadi mereka berdua harus selamat! Bahkan jika itu membunuh ku sekalipun! - Takemichi.
______________________________________

~To be continued ~

Duo Hanagaki ( デュオ花垣 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang