MY LAWYER (BECKFREEN)

AWAL

Suara gemuruh musik diklub malam terdengar dipenjuru telinga yang hadir diklub tersebut.

Suasana cukup rame untuk malam ini, terlihat kelompok mafia yang sangat berpengaruh dinegara italia tepatnya bertempat dikota verona tersebut, mereka sedang bersorak gembira merayakan atas kemenangan peperangan mereka.

" cherrrssss " teriak salah satu seseorang disana menyerukan penyatuan gelas mereka

" Woahhhh Come on Rebecca... finish your drink " ucap pria bule menyeru pada seseorang wanita yang tengah menghabiskan minuman alkohol yang berkadar tinggi

Bruk ( suara botol tergeletak dimeja )

" ho finito !! " ucapnya berbahasa italia

Wanita itu menyengir memandang teman temannya yang cukup terkejut melihat ia menghabiskan satu botol habis tanpa sisa

Dengan rambut blonde yang tidak seberapa panjang itu ia memakai suite hitam dengan kacamata hitam yang setiap hari ia gunakan, Entah apa yang dipikirkan memakai kacamata diruangan gelap tapi dengan umur 25 tahunnya ia sangat percaya diri tentang style yang digunakan saat ini.

" hei orang asia blesteran, apa kau sudah gila.. baru jam segini sudah menghabiskan satu botol " tegur seorang pria yang berusia 27 tahun dengan kebangsaan asal thailand itu ia menggelengkan kepalanya lalu menghampiri becca yang sudah mabuk

Wanita itu tertawa " Sesama gila sebaiknya kau diam saja heng asavarid " pekiknya yang ingin beranjak bangun.

Namun, Seketika tubuhnya ambruk tapi dengan cepat heng menangkap becca untuk tidak jatuh di lantai

Heng menghela napas " Sangat merepotkan " kesalnya membawa temannya itu keluar dari klub

*'

Langit begitu cerah menerangkan kota roma disalah satu kota negara italia yang terletak bagian utara.

Sepasang kaki terbungkus sepatu pantofel itu menginjak lantai keramik yang menghiasi ruangan yang terbilang cukup luas, dengan bangunan khas italia dilengkapi patung kuda kecil itu membuat sangat mewah

Becca menghampiri seorang pria yang berumur 28 tahun dengan gagah èberdiri ditaman belakang yang menunggu kedatangannya sejak tadi

" Setelah mengacaukan rencanaku kau berani menunjukkan wajahmu dihadapanku danny luciano armstrong " tegasnya bersilang kedua tangan

" Rebecca.. " serunya ingin memeluk namun wanita itu tidak ingin menerima pelukan dari sang kakak

" Maafkan aku. Tapi aku tidak ingin menyentuh penghianat sepertimu dikeluarga paolo armsrong "

Danny tertawa kecil " Dengar saudariku, aku tidak mengkhinati keluargaku sendiri. Kita keluarga, dan kita harus bekerja sama untuk menjaga klan yang ayah bangun selama ini. Kurasa dirimu terkecoh dengan klan yang berhasil mempermainkan kita becca "

Wanita itu menyeringai " Aku sudah mengetahuinya, Tapi aku tidak segampang itu mempercayai mu saudaraku " ucapnya tegas menatap tajam kearah kakak kandungnya itu

Becca juga sedikit melirik diatas meja yang sudah ada map hitam yang ia ketahui isinya tentang perjanjian pemindahan kekuasaan yang ia dapati dari median ayahnya

" Dan Aku tidak akan memberikan sepersenpun kekuasaan ayah untukmu.. " lanjutnya menyambungkan ucapannya tadi lalu la meninggalkan danny seorang diri disana

Danny menoleh kearah becca yang terus melangkahkan kakinya meninggalkan istana armstrong tanpa memperdulikan kakaknya yang menatap dengan senyuman penuh arti kearah adiknya itu

Beralih dinegara lain dengan langit kelam melanda kota bangkok, kilatan petir menyambar dan gemuruh guntur meledak menggelegar dipenjuru kota tersebut. membuat penduduk sekitar memilih untuk bersembunyi didalam rumah tapi tidak dengan wanita yang berlari tergesa gesa dipenjuru jalan yang sepi hanya ada barisan mobil bekas terparkir disana.

Dengan balutan setelan suite hitam berwarna hitam tanpa payung atau apapun penutup kepala, ia terus berlari menerjang derasnya hujan. Sesekali ia juga menengok ke belakang untuk melihat orang orang yang mengejarnya.

DOR

DOR

DOR

Desingan peluru menghujani langkahnya, wanita bermantel itu memilih untuk bersembunyi dibelakang sebuah mobil sambil mengisi pelurunya ia menghembus napasnya

" Kemarilah aku akan menghambisi kalian semua " teriaknya menembaki targetnya

DOR

DOR

DOR...

Dengan tangan kirinya menggenggam revolver, ia menembaki tiga orang yang mengejar dirinya. Sedangkan tangan kanannya menutupi luka dibagian perutnya yang sempat terkena tembak

Setelah melihat musuhnya tumbang wanita itu menyenderkan tubuhnya disamping mobil dengan napas terengah engah ia menghembus napas leganya.

Namun sialnya para FBI sudah mengawasi peperangan sengit tadi, mereka menghampiri wanita itu dengan menyodorkan senjata tepat dipelipisnya

" Nona yun seo sarocha angkat tangan dan jatuhkan senjata anda sekarang juga !" Tegas petugas tersebut

Wanita itu tersenyum perlahan ia meletakkan revolvernya dilantai dan mengangkat kedua tangannya sebagai menyerah

" Anda ditahan sebagai tuduhan sebagai bandar narkoba dan penyuludupan senjata dikota ini "

" Anda tidak bisa menangkap saya ! " ucapnya membererontak

" Sebaiknya anda jelaskan saja dikantor dan tolong siapkan pengacara yang hebat dan bukti yang akurat jika anda tidak bersalah dikasus ini " ucap salah satu petugas yang telah memborgol kedua tangan wanita tersebut

**