FlashbackTaeyong sudah sampai dirumahnya saat membuka pintu dia melihat ibu dan ayahnya berbincang sambil berdiri di ruang keluarga.
"Mom, dad. Aku pu-" PLAKK .
Belum selesai dengan kalimatnya taeyong dihadiahi tamparan keras dari daddynya."Youngmin, apa apaan kau!" Ibu taeyong menghampiri putranya. Mengelus pipi memerah itu.
"Anak sialan. Kau hamil dengan siapa ha? Aku sudah bilang untuk tidak bergaul dengan teman teman nakalmu itu!" Youngmin, daddy taeyong sambil melempar testpack ke wajah taeyong
Matilah taeyong, di lupa testpack itu tidak dia buang.
"Sayang, katakan pada mommy. Apakah mingyu ayah dari bayi itu?" Sang ibu tau betul pergaulan taeyong, meskipun ia sibuk bekerja dia akan sepatkan untuk ngobrol dengan taeyong.
"I-iya mom." Taeyong menunduk. Malu rasanya harus mengatakan hal ini pada orang tuanya.
"Gugurkan." Daddy taeyong dengan tegas mengatakan kalimat menyakitkan itu.
"Lee Youngmin!" Sentak jaejoong pada suaminya
"APA! KAU MAU ANAK ITU TETAP SEPERTI INI ? ANAK TIDAK TAHU MALU INI BUTUH DIAJARI DENGAN KEKERASAN, KIM JAEJOONG!" Daddy taeyong murka dan berteriak sambil memaki taeyong.
Taeyong sudah menangis tanpa suara sejak tadi. Hidupnya hancur sudah. Masa depannya juga terlihat buram sekarang.
"KAU! PERGI! AKU IZINKAN KAU MEMBAWA BAJU DAN BARANG BARANGMU. KEMASI LALU PERGI!
JANGAN SEKALI KALI KAU MEMBANTUNYA KIM JAEJOONG!."Taeyong menangis semakin keras. Dia benar benar menyesal. Dia harus kemana ? Dia sebenarnya hanya anak manja. Dia butuh ibu dan ayahnya untuk bertahan hidup.
"Taeyong?" Suara rendah itu membuat taeyong menoleh. Kakaknya ada disana. Kakak dominan yang selalu menjaganya.
"Hyung, hiks aku hiks aku salah. Tolong aku hiks" jaejoong memeluk anaknya dia tidak bisa berbuat apa apa. Ayah taeyong keras dan sekali berbicara maka itu yang harus terjadi.
Chanyeol berjalan pelan menuju adik kecilnya. Adiknya yang cantik, adiknya yang lugu telah dirusak oleh orang orang rendah seperti teman-teman taeyong dan si pria sialan itu, kim mingyu.
"Hyung bantu kau berkemas, dan hubungi si pria pengecut itu untuk menjemputmu, mommy kau temui daddy aku yakin dia sedang membutuhkanmu." Chanyeol berbicara dengan sangat tenang. Namun hal itu justru sangat menakutkan bagi taeyong.
"H-hyung, hiks" taeyong menatap hyungnya tak percaya, hyungnya juga tak mau membantunya. Taeyong benar benar takut.
Setelah membantu taeyong berkemas, Chanyeol mengantar adiknya hingga ke depan gerbang rumahnya.
"Tidak perlu pamitan dengan mommy, dia pasti akan menangis dan aku tidak suka." Suara chanyeol sangat tenang. Seperti tidak marah sama sekali.
"Hyung... aku tidak mau ikut mingyu" cicit taeyong
"Lalu kau mau membunuh bayi itu? Taeyong dengarkan aku. Kau telah berbuat maka kau harus menanggung resikonya. Anggap ini sebagai pembelajaran untuk hidupmu. Lalu kembali setelah kau merasakan bagaimana dunia yang sebenarnya."
Chanyeol tidak sanggup melihat adiknya begini, tapi dia harus bisa membuat taeyong jera.
Chanyeol yakin daddynya juga tidak tega. Taeyong itu anak kesayangan daddynya bahkan melebihan rasa sayang mommynya terhadap taeyong. Hanya saja daddynya keras dan gengsi. Daddynya hanya tidak bisa menyampaikan kasih sayang dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBITION (NOHYUCK MARKHYUCK [END]
RomanceAmbisi hanya mengundang 2 kemungkinan. Kuat seutuhnya, atau hancur sepenuhnya NOHYUCK MARKHYUCK BXB, HOMO, RATED M