Mata haechan perlahan lahan terbuka, dia termenung sebentar dan mulai menagis mengingat bagaimana mark membuatnya seperti pelacur tadi malam.
Berbagai macam pikiran negatif memenuhi otaknya, bagaimana jika ada yang melihat? bagaimana jika ada yang menyebarkannya ? Dan bagaimana yang lain.
Setelah beberapa lama haechan mulai sadar, ini bukan kamarnya. Sejak kapan langit langit kamarnya bewarna hitam pekat.
Akhirnya haechan memaksakan dirinya untuk bangun dan melihat sekililing.
Dan benar saja ini bukan kamarnya.
Lalu kamar siapa ?"Sudah bangun?" Suara serak dan berat menyapa telinganya.
"Je-jeno ssi?" Haechan melebarkan mata, Lee Jeno?, baiklah sebenarnya haechan lebih terkejut karna jeno hanya memakai boxer tanpa atasan di tubuh besar berotot itu.
Haechan memalingkan wajah merahnya dengan cepat. Takut disangka tidak sopan.
Jeno yang terlanjur melihat pipi merah itu menyeringai. Morning sex sepertinya bagus.
Jeno mulai melangkahkan kaki ke arah ranjangnya. Menaiki perlahan dan memegang bahu haechan.
"Lihat kesini lee haechan" haechan yang merasakan tangan jeno sedikit tersentak namun tetap melihat ke arah jeno
"Bahkan bangun tidur pun kau tetap cantik lee haechan" jeno terpaku melihat wajah haechan di depannya
"E- jeno ssi, maaf tapi dimana ini. Aku harus pulang sekarang akhh"
Haechan berusaha bangun namun bagian belakangnya sangat sakit."Hei, santai saja haechan. Pantat kecilmu masih lecet" jeno dengan nada berguraunya mengucapkan kalimat sinis pada haechan
Haechan terdiam mendengar ejekan Jeno. Benar pikiran negatifnya, ada orang yang melihatnya dan mark malam tadi.
"Kau melihatku dan mark hyung?" Mata bulat itu melihat jeno dengan tatapan melas anak kucing
"Kau bercinta di fasilitas umum haechan. Kenapa tidak sekalian saja kau bercinta saat diatas panggung hem?"
Mata haechan langsung berkaca kaca, ia malu.
"Bi-biarkan aku pulang. Terimakasih sudah membantuku jeno ssi" haechan mulai bergerak pelan.
Tunggu siapa yang mengganti pakaiannya dengan baju kebesaran ini ?Haechan tidak peduli, rasa malunya terlalu besar untuk berlama lama di tempat ini.
"Bagaimana kalau seisi dunia tahu kelakuanmu dan pacarmu itu haechan?" Jeno yang masih duduk di ranjang besarnya berucap dengan lantang.
Haechan yang sudah memakai jaketnya terhenti sejenak. Dia melihat ke arah jeno dengan tatapan tak percaya.
"Apa maksud jeno ssi?" Haechan merasa orang ini berbahaya. Apalagi melihat jeno yang sudah bangun dari ranjangnya.
"Sebenarnya aku ingin mendekatimu dengan cara yang baik, tapi itu terlalu lama. To the poin saja haechan, aku tertarik padamu, ayo bercinta dengaku juga". Mulut kurang ajar jeno memang tidak bisa di selamatkan.
"Kau... bagaimana mulutmu bisa berbicara serendah itu jeno ssi?" Rasa malu haechan tiba tiba hilang digantikan dengan rasa marah yang tidak bisa dia kendalikan.
Bagaimana seseorang bisa berbicara dengan kalimat kurang ajar kepada orang tidak di kenal?
"Oho, tidak perlu jaga image polosmu itu dihapanku haechan. Kemarilah duduk di pangkuanku dan puaskan aku". Jeno menjilati bibirnya sambil terus berjalan mendekat pada haechan.
Setelah sampai dihadapan haechan yang masih terpaku, jeno mulai menarik pinggang kecil itu, merapatkan tubuh keduanya.
Haechan yang merasa di lecehkan mulai bergerak dengan liar. Setelah pelukan itu terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBITION (NOHYUCK MARKHYUCK [END]
RomanceAmbisi hanya mengundang 2 kemungkinan. Kuat seutuhnya, atau hancur sepenuhnya NOHYUCK MARKHYUCK BXB, HOMO, RATED M