𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟎𝟐 : 𝐀𝐭 𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐨𝐨𝐤𝐬𝐭𝐨𝐫𝐞

346 75 26
                                    

Hidup seseorang dapat berubah hanya dalam sepuluh detik saja.

Perlu sepuluh detik untuk menyetujui saran sinting dari adik yang nyaris sama sintingnya. Hidup Wang Yibo seketika jungkir balik hanya karena satu kata 'oke' yang dia ucapkan pada Dylan.

Dan Avara Kadabra!

Bajingan kecil itu benar-benar melemparkan kakaknya sendiri ke sudut toko buku milik temannya yang bernama Chen Feiyu.

Awal menjalani hari-hari menjadi orang biasa yang bekerja selama delapan jam di toko terasa semanis beberapa cerita yang dijual dalam buku dongeng klasik. Para pecinta buku senantiasa menghangatkan hari-harinya dengan sapaan dan antusiasme mereka.

Chen Feiyu memberi nama pada toko buku itu Noble Bookstore, dengan lebih dari seribu judul buku yang tersedia.

Dia pandai dalam menciptakan suasana nyaman di toko yang bersahabat diiringi lantunan pop klasik sepanjang hari.

Namun itu hanya awal. Dan awal terkadang menipu. Hampir satu pekan berlalu tanpa kesan dan Yibo masih baik-baik saja selama ia melakukan pekerjaannya di Noble Bookstore.

Tidak ada kendala, tidak ada kesulitan, tidak ada insiden menyebalkan.

Tidak sampai siang ini.

Yibo sedang mengatur barisan buku non fiksi di salah satu lorong di antara rak-rak buku yang menjulang tinggi sewaktu salah satu pengunjung tiba-tiba berjalan masuk ke dalam lorong yang sama. Yibo meliriknya, melihat seorang pemuda berwajah imut dengan kulit cerah dan rambut tertata rapi. Kemejanya bercorak norak dan mengenakan celana jeans robek-robek di beberapa bagian yang mengingatkan Yibo pada gaya berbusana adiknya.

Pemuda itu menoleh padanya sekilas, dan melempar senyum tipis yang ganjil. Yibo membalasnya dengan enggan kemudian kembali sibuk pada buku-bukunya.

Tiba-tiba pemuda itu berdehem.

"Hai tampan, pegawai baru, ya?"

Yibo, " .... "

Dia menoleh dengan kaget, menoleh sebentar ke belakang karena mengira pengunjung itu bicara pada orang lain.

Pemuda itu tertawa lembut, nyaris feminim. "Bisakah kau membantuku mencari buku tips menaklukkan hati pria idaman?"

Yibo masih berdiri terbengong-bengong.

"Aku bertanya padamu," lanjut pemuda itu, diiringi lirikan sok manis yang membuat bulu kuduk Yibo berdiri.

Yibo berdehem, memaksakan satu senyuman singkat yang kaku. Tapi itu adalah kesalahan fatal. Pemuda itu semakin melebarkan matanya penuh dengan aura cabul yang kuat.

"Coba Anda cari di bagian fiksi," jawab Yibo sekenanya. Setengah bergidik dia kembali memalingkan wajah, ingin segera menyelesaikan pekerjaannya.

"Ouh, begitu ya? Lalu, buku apa yang ada di tanganmu?" Si pemuda berjalan mendekat, mulai mencondongkan wajah berpura-pura mengamati buku-buku di tangan Yibo.

"Ehh, yah ini buku panduan belajar wushu." Yibo menelan liur, mulai curiga pada gerak gerik orang aneh di dekatnya.

"Woahh, menarik sekali. Ngomong-ngomong apakah kau bisa bermain wushu?"

Yibo mengerutkan kening. "Tidak."

"Sayang sekali," gumam pemuda itu, menyentuh bahu Yibo dengan jemarinya yang gemulai. Tatapan Yibo mengikuti gerakan tangan itu dengan ngeri.

"Kau pemuda yang sangat tampan dan seksi, alangkah baiknya jika bisa sedikit bermain-main, yah ... semacam kekerasan."

Lirikan pemuda itu lagi-lagi sangat ganjil dan cenderung menjijikkan. Apa-apaan? Apakah pengunjung ini sudah tidak waras? Ataukah dia hanya orang sinting pelarian dari rumah sakit jiwa?

𝐌𝐲 𝐑𝐢𝐜𝐡 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 (𝐄𝐧𝐝 𝐏𝐃𝐅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang