Malam itu juga, Dylan menelepon dokter pribadi keluarganya yaitu Dokter Wang Haoxuan untuk datang ke rumah Song Jiyang dalam rangka memeriksa kondisi sang kakak yang banyak tingkah.
"Aku sedang sibuk!" Haoxuan menolak pada awalnya. Dia memang seorang dokter dengan karakter lebih unik dibandingkan dua kakak beradik dalam keluarga kaya tempat di mana ia mendapatkan posisi khusus sebagai dokter.
"Sibuk apa?!" sembur Dylan, tak habis pikir. Bisa-bisanya dokter tengik ini menolak.
"Aku sedang berada di Pet Lovers. Sekitar sepuluh menit lagi selesai."
"Sedang apa kau di sana?"
"Anjing kesayanganku sedang spa. Aku harus mengawasinya."
"Argghh!" Dylan menggerakkan gigi. Dia berjanji akan membuat perhitungan atas penolakan sederhana ini.
"Pergi ke alamat yang kusebutkan sekarang juga. Yibo tengah kritis. Dia bisa saja meregang nyawa. Kalau tidak, aku akan pastikan kau juga butuh dokter!" ancamnya bengis.
Wang Haoxuan menelan liur. Memijat pangkal hidungnya perlahan-lahan. Astaga, semua anggota keluarga itu dramatis dan menyebalkan.
"Rumah siapa itu? Kenapa Tuan Muda bisa tersesat di sana?" Alih-alih segera beranjak dari tempatnya, Haoxuan malah banyak bertanya.
"Sudahlah! Datang saja sekarang! Atau aku akan---"
"Baiklah. Baiklah." Haoxuan meringis. Membayangkan ancaman berikutnya mungkin akan melukai anjing kesayangannya, dia segera bersikap profesional dalam sekejap.
"Aku berangkat sekarang. Jangan khawatir Tuan Dylan."
"Bagus sekali."
Di akhir pembicaraan, Dylan menyeringai.
🌟🌟🌟
Lalu lintas relatif lancar malam itu hingga Haoxuan bisa mencapai tujuan dalam waktu setengah jam. Mengemudikan sedan BMW yang terbaru, dia tak henti-hentinya menghela napas melihat jalan kecil lurus dan gelap dengan kebun pisang di satu sisinya. Apa-apaan Dylan menyuruhnya datang kemari? Apa mungkin Wang Yibo diculik oleh kawanan preman kelas teri? Tetapi Dylan tidak menunjukkan ketakutan akan hal itu, bahkan ucapannya tentang kondisi kritis terdengar sangat palsu.
Wang Haoxuan menghela napas lagi. Memeriksa alamat yang dikirim Dylan lewat pesan. Dia memeriksa berulangkali sampai benar-benar yakin bahwa ia tiba di alamat yang benar. Haoxuan memarkir mobilnya di tepi jalan becek sisa hujan. Dengan sangat hati-hati kakinya melompati beberapa genangan air, menyelamatkan sepatu Jimmy Cho-nya yang mengkilap.
Astaga, rumah siapa ini? Mengapa terlihat sangat klasik?
Oh, klasik terlalu artistik.
Haoxuan meralat dalam hati sambil bergegas menuju pintu kayu tebal berwarna coklat gelap.
Lebih tepatnya---kuno.
Knock! Knock!
Bahkan tidak ada bel di sini, batin Haoxuan lagi, menunggu kebingungan dengan menenteng tas berisi peralatan dokternya.
Pintu terbuka dengan cepat. Dari dalam, Song Jiyang muncul memasang tampang kusut dan gelisah.
"Ah syukurlah Anda datang. Tuan Dylan mengirim Anda, bukan?"
Wang Haoxuan tercengang tapi mengangguk secara reflek. Tentu saja ia datang atas desakan Dylan, kalau tidak untuk apa ia tersaruk-saruk di malam hari ke tempat sepi.
"Katanya tuan muda sakit," ia menjawab, meneliti sosok Song Jiyang dari ujung kaki hingga kepala. Pemuda itu cukup manis, bahkan hanya mengenakan setelan kasual dan agak lusuh. Bahkan Haoxuan yakin pakaian itu bukan dari merk terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐑𝐢𝐜𝐡 𝐁𝐨𝐲𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 (𝐄𝐧𝐝 𝐏𝐃𝐅)
FanficDemi menghindari kekasih materialistis yang seringkali memanfaatkan kekayaannya, Wang Yibo terjun ke jalanan dan berpura-pura jadi orang sederhana. Dia jatuh cinta pada Xiao Zhan, pemuda dari kalangan menengah yang justru berharap mendapatkan kekasi...