BACK TRICK 1

14 6 1
                                    


Di rooftop terdapat satu siswa yang dikerumuni oleh beberapa siswa. Siswa itu terlihat terduduk lemas di tanah, dan bajunya sedikit berantakan.

"Eh, culun," sentak seorang siswa yang bernama Vyo sambil mendorong Abri yang padahal sudah tersimpuh di tanah.

"Mana tugas yang gua minta kemarin?" tagih Vyo.

"Ma-maaf, aku lupa," elak Abri.

"Lu bilang apa? Lupa?" bentak Vyo.

"Bisa-bisanya Lo lupa dengan tugas yang kita berikan," sahut Reno.

"Masih sayang nyawa nggak Lo?" Leo mencengkram dagu Abri.

"Tapi aku benar-benar lu-."

"Halah bacot." Vyo melempar pukulan tepat di wajah Abri, sehingga wajahnya terdapat sedikit lembam dan darah di sudut bibirnya.

Namun, itu bukan hal yang perlu dikagetkan, karena sudah setiap hari Abri menerima perlakuan itu dari geng Vyo.

Suara berisik dari bawah membuat Vyo menghentikan pukulannya, dan mengintip apa yang terjadi dari rooftop.

Enam motor sport memasuki gerbang sekolah. Seluruh siswa sekolah itu berkumpul di setiap sudut balkon dan teras. Sorakan demi sorakan menggema di setiap sudut.

"Ada apa, Vyo?" tanya Leo.

"Nggak tahu, sepertinya ada murid baru," jawab Vyo. "Yok, cabut."

Vyo dan gengnya turun meninggalkan rooftop. Abri yang tertinggal di rooftop mencoba berdiri, dan merapikan pakaiannya yang berantakan karena dibully geng Vyo.

🧭🧭🧭

Bel sekolah berdering, para siswa Adbhuta National High School segera memasuki kelas. Di kelas 12 IPA A pada pagi ini kedatangan enam siswa baru sekaligus. Tetapi, kedatangan mereka bersama bukan hal yang direncanakan, murni tanpa rekayasa.

"Silahkan kalian masuk," suruh Bu. Rani yang merupakan wali kelas.

Secara berderet mereka berenam memasuki kelas. Sontak suara riuh memenuhi kelas.

"Enam sekaligus coy."

"Wah parah, fiks kayak grup idol."

"Keren banget njir."

"Please satu buat gua lah, semua juga ikhlas kok."

"Anjir geng mana lu?"

Suara riuh saling bersahutan satu sama lain, bu Rani yang merasa terganggu mengangkat rotan untuk menakuti para siswa agar tidak takut. Ketua kelas yang sudah menyadari jika Bu Rani akan murka, ia segera menenangkan seisi kelas.

"Teman-teman harap tenang," teriak Vino. "Monggo, Bu. Dilanjutkan." Setelah seisi kelas terdiam Vino menghela napas lega.

"Kalau ginikan enak," gumam Bu Rani. "Coba kalian memperkenalkan diri."

"Perkenalkan nama gua Catra, dari SMA negeri Garuda." Catra memperkenalkan dirinya dengan sangat singkat, bahkan para siswa lain bisa menilai jika sosok Catra adalah tipikal cuek.

"Guysss," sapa siswa yang berada di sebelah Catra.

"Hai," sahut para siswa dengan antusias.

"Kenalin gua Rendra," ucap Rendra diikuti senyuman. Senyuman Rendra membuat para cewek di kelas itu bersorak gembira.

"Asal mana Mas?" tanya siswi yang duduk di bangku depan.

"Asalnya aku mencintaimu," jawab Rendra.

"Anjay, piuwit."

BACK TRICK // ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang