Bunga sekuntum jangan dipetik
Assalamualaikum cantikHai gimana kabarnya?
semoga selalu sehat guys"Happy reading!"
Vote dulu sebelum membaca 🧡
•Selesai melihat Gavin mematikan komputer tersebut, mereka semua yang melihat rekaman CCTV tadi berusaha mencerna dan larut dalam asumsi masing-masing. Gavin dan keempat sahabatnya sudah pergi dari ruangan pak satpam namun sebelum itu mereka sudah berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas izin yang di berikan.
Mereka mendapatkan sedikit informasi tentang pelaku, bagi Gavin itu sudah cukup membantu langkah selanjutnya dan usahanya ternyata membuahkan hasil.
Gavin mengajak Riko, Karel, Jamal dan Gala untuk sarapan terlebih dahulu. Gavin tadi memang belum makan apapun di rumah bukan tidak suka makanan buatan ibunya atau gimana cuma ia sedang tidak selera makan di rumah.
Makanya tadi ia beralasan untuk makan di jalan, terlebih ayahnya yang masih di rumah belum berangkat kerja bisa saja nanti ibunya menyuruh sarapan bersama,dan ia tidak ingin hal itu terjadi dan merusak mood paginya. Tahu sendiri hubungan ayah dan anak tersebut tidak dalam kondisi akur lebih tepatnya Gavin yang memilih tidak mengakrabkan diri pada ayah tirinya.Balik lagi ke topik keempat sahabatnya setuju dan mereka semua tancap gas meninggalkan kawasan sekolah.
Kini kelima pemuda tersebut sudah berada di pinggir jalan, yang dimana banyak pedagang memanfaatkan wilayah pinggir jalan, baik itu menggunakan kendaraan bermotor ataupun gerobak. Surganya berbagai jenis makanan, minuman dan cemilan sangat cocok untuk semua kalangan.
Gavin dan keempat sahabatnya tidak keberatan atau merasa jijik bagi mereka selagi halal, enak, dan tempatnya bersih itu sudah cukup.
Diawali dengan Jamal yang memesan kepada salah satu pedagang disana."Pak pesan bubur kacang hijau satu". Tunggu sepertinya ia lupa menawarkan kepada sahabatnya akhirnya ia berniat untuk menawarkan dan menoleh kearah sahabatnya."Eh kalian mau bubur nggak?"
"Samain aja udah pesan lima sana," usul Riko pikirnya pasti yang lain setuju.
Jamal menatap Gavin, Gala, dan Karel secara bergantian dan menanyakan langsung untuk memastikan takutnya mereka akan pesan makanan yang lain."Gimana kalian bertiga pesan bubur kacang hijau juga nggak?"
"Iya."ucap ketiganya kompak menjawab secara singkat, padat, dan jelas.
"Pak jadinya pesan 5 bubur kacang hijau semua," imbuh Jamal kembali mengulang perkataannya kepada pedagang yang ditebak umurnya sudah menginjak kepala lima mungkin.
"Muhun mas,mangga linggih heula, enggal dianteurkeun."
"Siap pak."
Jamal balik badan menghadap ke arah sahabatnya, berjalan menjauh dari gerobak pedagang untuk kembali bergabung, mereka semua secara serempak mendaratkan bokongnya di kursi plastik, sambil menunggu pesanan datang. Kelima pemuda dengan paras rupawan tersebut mulai membicarakan pelaku belati yang membuatnya penasaran.
Gala yang sedari tadi scroll tiktok mulai melepaskan kontak mata dengan handphonenya, pandangan menatap arah jalan dan mulai bertanya."Kira-kira dia siapa ya,orang jawa atau bodyguard?"
Karel melirik sekilas ke arah Gala."Nanti kita juga tahu."
"Badan dia emang keliatan kekar di CCTV."Jamal menghela napas sebentar."Tapi kan bisa jadi dia kalangan Jawa atau bukan sembarang orang yang kita gatau alasan dia ngelakuin gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Farina
Romance||𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝑺𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝑴𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂|| 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒐𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈-𝒂𝒎𝒃𝒊𝒏𝒈, 𝑭𝑨𝑹𝑰𝑵𝑨 𝑨𝑵𝑱𝑨𝑵𝑰 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂𝒏𝒚𝒂; 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒚𝒂𝒏�...