11- 𝙱𝚊𝚕𝚊𝚙𝚊𝚗

628 360 177
                                    

haii!

Happy reading!

Before reading, click, it would be better to vote, comment and share
thank you💗


Ini bukan tentang balapan dengan rival geng motor ataupun taruhan tapi ini mereka berdua yang akan balapan, sepasang kekasih yang tak lain Farina dan Gavin akan berduel di sirkuit balap.

Siang ini matahari sungguh terik menyengat. Karena matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan atmosfer, sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik daripada udara pagi dan sore, debu dan burung yang beterbangan di angkasa serta kendaraan yang berseliweran memadati jalan raya membuatnya merasa tidak nyaman, Farina dan Gavin sedang mengendarai motor untuk menuju sirkuit balap di salah satu tempat di Jakarta.

Farina mengerjai Gavin, ia memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi, namun sepertinya ia salah memilih lawan. Gavin justru tersenyum smirk di balik helm dan ikut menambah kecepatan untuk menyusul Farina yang sudah berada cukup jauh di depan sana, berusaha mengimbangi sampai akhirnya berhasil ia salip beberapa kendaraan yang menghalangi jalannya dan tepat sekali dirinya berada di belakang motor gadisnya seperti semula karena bagi Gavin ini menyenangkan mengebut di jalanan suatu kebahagiaan tersendiri. Maka dari itu tentu ini sangat mudah.

Farina yang tak sengaja melihat dari kaca spion guna memastikan sejauh mana Gavin mengejarnya namun justru ia mengetahui kekasihnya sudah berada tepat di belakang membuatnya terkejut bagaimana bisa dirinya mengebut secepat itu. Jika begini caranya Farina tak yakin akan menang namun yang pasti ia akan berusaha semaksimal mungkin.

Ia akui Gavin memang mahir soal kebut-kebutan secara liar dan brutal kalau gini jadinya ia tidak akan menganggap remeh lawannya.

Tidak berlangsung lama akhirnya mereka telah sampai di tempat yang memang sudah disepakati untuk menjadi lokasi dari balapan.

Saat yang mendebarkan hati sekaligus momen pertama keduanya akan berduel di balapan bukan karena musuh ataupun mempertahankan geng serta harga diri. Namun ini tentang keinginan, hal baru, mengukir harsa.

Memang tidak terbayangkan mereka yang saling mencintai dan sekaligus sahabat sejak kecil akan menjadi musuh dalam waktu ini.

Sudah diputuskan keduanya akan bertanding karena skill dan kelayakan karena memang pantas jadi pemenang agar adil serta setara bukan karena salah satu yang mengalah untuk kalah, atau pun yang sengaja membiarkan tidak bergairah semangat demi salah satu menang.

Keputusan kedua belah pihak adalah bermain tanpa melibatkan perasaan seolah mereka adalah musuh yang wajib dikalahkan, siap bertanding bukan demi kebahagiaan semata tapi karena memang layak jadi pemenang tidak ada kasihan, atau karena perasaan.

Keduanya baru saja memasuki sirkuit balap yang ternyata adalah milik dari paman Gavin yang bernama Zack Renlio.

Farina sempat terpukau untuk beberapa saat karena fasilitas yang begitu lengkap mulai dari ruang official, bengkel, tribun, arena parkir dan masih banyak lainnya.

"Gavin kamu nggak bilang kalau pamanmu punya sirkuit balap yang mewah dan keren." Ucap Farina menatap kearah Gavin.

"Aku lupa karena jarang kesini."

Setelah itu Farina hanya mangut-mangut mengerti. Tiba-tiba seorang paruh baya yang sekiranya berkepala empat menuju kearah dimana kita berada.

Farina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang