02 - 𝚂𝚊𝚑𝚊𝚋𝚊𝚝 𝙹𝚊𝚍𝚒 𝙲𝚒𝚗𝚝𝚊

1.1K 519 433
                                    

Farina segera mengabari seseorang?

Farina mengambil sebuah benda pipih yang tergeletak di overbed table
(meja makan pasien) yang tak lain adalah handphone berlogo Apple.

Dengan gerakan gesit dia mencari nomor yang dituju di aplikasi whatsapp, setelah ketemu nomornya langsung saja tangannya mengetik sesuatu dengan lincah di keyboard.

Farina Japri seseorang kira-kira siapa ya Gavin? Bestie? atau kang bakso eitss😭 -author.

FYI:Japri (kependekan dari jaringan pribadi atau jalur pribadi mengirim pesan secara personal ke satu orang kependekan ini sering digunakan saat berkirim pesan di WhatsApp, SMS, atau platform berkirim pesan lainnya).


Farina baru saja bertukar pesan dengan ayahnya, dan siapa sangka dia menamai dikontak nya dengan sebutan "Personal Bank''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farina baru saja bertukar pesan dengan ayahnya, dan siapa sangka dia menamai dikontak nya dengan sebutan "Personal Bank''. Pikirnya karena biar beda dari kebanyakan orang. Bagaimana tidak selama ini ayahnya selalu menjadi garda terdepan keuangan keluarganya dan kebutuhan hidupnya. Jadi karena ayahnya yang menampung duit membuat dia tertarik menamai beliau dengan sebutan itu, untung saja tidak ada yang mengetahuinya kalau ayahnya tahu bisa diomelin atau mungkin dicoret dari KK memikirkan ini saja sudah pusing.


Setelah dirasa cukup jadi dia memutuskan untuk istirahat, sebenarnya Farina males banget berada di Rumah Sakit tapi mau bagaimana lagi alhasil daripada sia-sia di sini gabut jadi ingin numpang tidur saja.

Kasur dan bantal melambai-lambai menyambut kedatanganku. Aku seolah terhipnotis dan berakhir memejamkan mata menuju alam bawah sadar. Sialnya baru beberapa menit tertidur, aku mendengar suara seseorang memanggil, dengan perlahan membuka kelopak mata dan meneliti ke sekeliling tepat di sofa mataku melihat pengganggu dengan watados siapa lagi kalau bukan sepupu.

Bagaimana mungkin aku lupa masih ada makhluk seperti dia di ruangan ini. Dia Fano Iskandar sepupu yang menyebalkan. Kini dirinya membuka suara.

"Heh Na gue disini kaya orang planga plongo cuma main hp lu malah enak tiduran gitu," ketus Fano dengan nada kesal, membuat moodnya tambah jelek aja.

"Ya gue lupa kalau lu masih disini lagian siapa suruh, ganggu tidur gue anjir,"sahut Farina tak mau kalah emosi karena waktu untuk tidur jadi gagal.

"Harusnya tuh ya lu makasih ke gue secara Fano yang ganteng ini nungguin."

"Cih najis pede banget jadi orang."

"Ini namanya bersyukur sama diri sendiri faktanya tapi emang ganteng ye."

"Makasi ya Fano dah di tungguin sekarang boleh pulang sana."

Farina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang