5

1.4K 162 22
                                    

   "Segmen terakhir, aku ingin tahu adakah yang ingin kalian sampaikan untuk penggemar Skyver?" Jammy, pemandu acara live show yang dihadiri Skyver bertanya kepada keempat gadis itu.

"Mari mulai dengan Julie Moretz, apa yang ingin kamu sampaikan kepada penggemarmu?" Jammy mengulang pertanyaannya.

Gadis paling mungil diantara member Skyver berlesung pipit itu tersenyum lebar ketika tepuk tangan penonton menggema.

"Apa ya. Aku hanya ingin berterimakasih kepada kalian semua dimanapun kalian berada. Terimakasih sudah mendukung kami hingga sejauh ini. Aku mencintai kalian semua, aku ingin bertemu kalian, ayo bersenang-senang jika ada kesempatan."

Jawaban Julie mendapatkan tepuk tangan lebih meriah dari sebelumnya.
Kemudian pemandu acara menunjuk Freen untuk giliran menjawab.

Freen menaikkan sebelah bibirnya membentuk senyum menggoda.
"Bolehkah aku meminta satu hal kepada kalian?" tanya Freen dengan senyum lebar kemudian menaik-turunkan kedua alisnya. Membuat penonton menjadi berteriak heboh.

"Ya. Ya. Ya."

Teriakan itu menggema di aula.

"Sungguh kalian akan menurutinya?" goda Freen.

"Ya." Mereka menjawab lebih keras lagi.

"Baiklah, aku pegang janji kalian bahwa kalian akan menuruti keinginanku," ucap Freen.

Studio itu kembali riuh dengan teriakan penonton.

"Wow, apa permintaanmu kenapa jadi aku yang deg-degan," Jammy berkomentar.

Freen tergelak kemudian kembali melarikan pandangannya ke arah penonton.

"Jika suatu saat aku memiliki kekasih yang aku inginkan, tolong jangan dibully."

Kelimat Freen jelas mengundang teriakan yang lebih heboh dan lebih keras lagi.
Penonton melambaikan tangannya tanda mereka tidak menyetujui permintaan Freen.

"Hei, kalian sudah berjanji," teriak Freen sambil tertawa.

"Wow. Apakah kamu sudah memiliki seseorang yang kamu sukai?"

Pertanyaan Jammy membuat keributan tadi jadi terhenti. Mereka menunggu jawaban dari sang idola.

"Yeah. Aku menyukai seseorang. Sangat menyukainya. Aku sedang berusaha mendekatinya tapi aku takut dia akan disakiti oleh beberapa diantara kalian yang menginginkan aku tidur sendirian setiap malamnya," jawab Freen dengan nada bercanda.

"Boleh tahu siapakah seseorang yang beruntung itu?" Jammy kembali bertanya.

"Kamu akan segera tahu." Freen tertawa lebih keras yang langsung disusul oleh teriakan penonton.

"Itu aku kan, Freen!" Teriak salah satu penonton yang membuat seisi studio kembali berteriak tidak terima.

Freen dan teman-temannya hanya bisa tertawa. Malam ini sangat luar biasa.
***

    " Kamu sungguh berani bicara seperti itu." Julie berkomentar begitu mereka sudah di backstage.

"Yeah, aku hanya menggunakan kesempatan. Aku benar-benar bosan tidur sendirian," Freen berkelakar.

Eleanor diam-diam tersenyum lega karena untuk pertama kalinya Freen terlihat bahagia. Kemarin-kemarin temannya itu terlihat kaku, nyaris tidak ada bedanya dengan robot.

"Kamarku terbuka untukmu, Freen." Alison ikut menimpali.

"Aku sangat bosan berbagi kasur denganmu."

"Sialan. Aku tidak ingin tidur denganmu lagi." Alison pura-pura merajuk.

More than thisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang