-
-
-
-
-
-
-***
Disebuah gudang kecil yang hanya terdapat lampu yang begitu mini, di dalam sangat pengap karena tidak ada sirkulasi udara sama sekali. Pria tampan dan anaknya itu terpaksa bersembunyi didalam gudang untuk menyelamatkan diri dan anaknya, ia hanya mengharapkan mendapatkan bantuan dari seseorang karena ponsel miliknya mati.
"Pah, berapa lama lagi kita berdiam disini?" ucap anak polos itu.
"Sutt!, tenang sayang, di luar Masih banyak monster - monster berkeliaran" Jimmy melihat situasi luar lewat sela - sela pinggir pintu, dan itu sangat membantu Jimmy untuk melihat kondisi di luar.
Disisi lain Jeano mencoba mencari keberadaan Jimmy dan Altar, dengan membawa tongkat bisbol milik Renja agar lebih mudah menyingkirkan monster monster yang berdatangan.
"JIMMY!, ALTAR!" teriak jeano di sepanjang supermarket besar itu.
"Pah itu bukannya suala ayah Jean ya?" Pendengaran Altar begitu tajam padahal suara itu terdengar samar samar.
Jimmy mencoba memberanikan diri untuk keluar dari dalam gudang, sebenarnya Jimmy sangat berani hanya saja dia memikirkan keselamatan Altar, jadi dia memilih untuk diam bersamanya.
Dua monster menghampiri dari dua arah secara bersamaan, Jimmy menyuruh Altar untuk masuk kembali ke dalam gudang dan menutup pintu rapat rapat.
"JEAN GUE DISINI SAMA ALTAR!" Jimmy berteriak agar Jeano mendengar suaranya.
Dengan sekuat tenaga Jimmy melawan monster seram itu, dan Jeano datang di waktu yang sangat tepat, ia langsung memukul kepala monster itu satu persatu sampai kepalanya pecah.
"Lo gapapa Jim?" Jeano memegang kedua Pundak Jimmy.
"Gue gapapa, Altar ada di dalam gudang itu" ucap Jimmy.
Jeano langsung membuka pintu gudang tersebut dan langsung memeluk anak yang di rindukannya, Jeano begitu tenang karena Altar baik baik saja.
"Jean yang lain dimana?" Tanya jimmy.
"Terakhir Saya tinggal mereka di dalam mobil" ucap jeano.
Sesampai di luar mall Jeano menghentikan langkahnya ketika melihat bus terparkir di depannya, dan pastinya jeano kenal betul dengan bus kuning ini.
"Jeano kenapa Lu berhenti?" Pandangan Jimmy langsung tertuju pada bus itu.
Jeano langsung menghampiri bus itu namun didalamnya kosong, hanya terdapat bercak darah di lantai, bibir jeano bergetar ia tak bisa berkata apa apa, jeano mencoba untuk berfikir positif.
Jimmy mengambil sepatu yang dia kenali di tempat kemudi, tetapi hanya sebelah saja dan rupanya itu milik Cenzo. Sepatu itu sangat kotor dengan bercak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
the viruZ 7.8.10 [End]✓
رعبsebuah virus yang entah dari mana datangnya menyerang beberapa negara, yang membuat seluruh dunia kesusahan akan menanganinya, terutama di negara yang 7 pemuda ini tempati. Mike, Jeano, Jimmy, Hegar, Renja, Cenzo dan Panji terjebak di Apartemen yang...