-
-
-
-
-***
Di Laboratorium beberapa dokter sedang sibuk dengan tugasnya masing masing, ada yang sedang membuat rumus racikan, selain itu ada beberapa yang sedang bereksperimen, ada yang mengotak-ngatik komputer dan beberapa kegiatan lainnya.
Pria yang berprofesi guru itu tiba-tiba saja kembali ke profesi sebelumnya. Ia menggunakan jas putih sekaligus nametag yg tergantung di jas, tertera nama JEANO ARGANTARA terpampang jelas di nametag tersebut.
Ia mencoba untuk menganalisis darah milik salah satu pasien yang sudah terkena virus, tampaknya virus ini sangat ganas sampai-sampai bisa menghidupkan orang yang sudah mati.
"Permisi dok, saya sudah mengawasi pasien yang terkena virus lewat cctv dan saat malam hari dia terlihat sangat aktif di bandingkan siang hari" ucap seorang dokter muda.
"Awasi terus dan catat semua gerak geriknya sampai saya menemukan penawarnya" ucap Jeano.
Sudah 5 hari jeano belum menemukan penawarnya,tapi pria ini tidak akan menyerah begitu saja karena ini menyangkut dunia, keluarga dan teman-temannya.
"Jean, prof.niklaus pernah bilang jika virus ini menyebar maka akan susah mencari penawarnya" Adit menghampiri Jeano yang sedang sibuk mencampur - campur cairan di laboratorium.
"Seharusnya David yang melakukan ini bukan saya" ucap Jeano tanpa menatap Adit yang di sebelahnya.
"Jangan lupa Jean, Lu juga berperan dalam terciptanya virus ini" Jean tidak menjawab omongan Adit.
di ruangan yang tidak begitu besar tanpa jendela, dan dengan beberapa kerangka manusia terdapat seorang pria yang sedang memijat kedua pelipisnya, jika saat itu ia dan prof niklaus tidak menciptakan virus itu maka tidak akan seperti ini.
Ia terus meneliti walaupun akan sangat nihil hasilnya, di tambah prof niklaus sudah tidak ada di dunia. Jika niklaus masih ada kemungkinan besar penawar virus cepat ditemukan.
Jean terus menelusuri lorong rumah sakit sampai dimana dia menabrak seorang yang selama ini tidak ingin ia lihat, tatapan Jean begitu dingin terhadap wanita itu, bagaimana bisa mereka bertemu kembali?.
"J--Jean, kamu kerja disini lagi?" Pertanyaan itu muncul karena Jeano berpakaian layaknya dokter.
"Saya lagi buru buru, permisi".
Clarissa Putri Argantara, itu lah nama wanita tersebut dan mungkin sekarang nama belakang wanita itu sudah di hapus menjadi Clarissa Putri. Dengan wajah manis, cantik dan berkulit putih Clarissa sangat cocok dengan Jeano. Dulu mereka adalah pasangan yang romantis namun sayangnya harus kandas karena ulah Clarissa sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
the viruZ 7.8.10 [End]✓
Hororsebuah virus yang entah dari mana datangnya menyerang beberapa negara, yang membuat seluruh dunia kesusahan akan menanganinya, terutama di negara yang 7 pemuda ini tempati. Mike, Jeano, Jimmy, Hegar, Renja, Cenzo dan Panji terjebak di Apartemen yang...