Akhir

1 1 0
                                    

Pergi

subuh-subuh sekali salah satu santri yang bertugas menyupir keluarga Buya sudah berada di depan. Fadli--yang ternyata menginap turut membantu memasukkan barang-barang ke bagasi. Soraya terdiam diri di saung simakan cukup lama, ditemani Asiah. mereka baru berpisah setelah Farhah menjemput. Lama sekali Soraya berjalan. Menatap kamar pun terasa berat. Ummi, Buya, dan Afnan sudah menunggu di mobil. Soraya keluar dari rumah, menatap bangunan itu lamat-lamat beserta sekolah agamanya. Hari ini ia kembali berpisah dari tempat yang nyaman juga orang-orang yang ia sayang, tapi bukan untuk sesuatu yang buruk, melainkan perpisahan penuh kebaikan. Ia sentuh pasir di pekarangan rumah untuk terakhir kalinya. Air matanya ikut turun. Jauh di atas sana malaikat bersimpuh meminta ampunan. Sayap-sayap dibentangkan, doa-doa dikabulkan. Mobil itu berangkat menuju belahan pulau Jawa lainnya. Soraya tak lagi menatap ke belakang. Berusaha memantapkan hati. Mungkin dua tahun, mungkin tig tahun lagi Ia baru kembali. Apapun itu dan bagaimanapun kedepannya terimakasih.  Langkah selanjutnya ia akan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soraya Denata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang