Hari weekand keluarga Pong mengajak bertemu keluarga Mike untuk bermain golf pagi ini. Mike yang datang bersama Becca menyapa pong dengan keluarganya dilapangan dengan akrab dan mereka terlihat sangat senang.
Freen menatap Becca mengenakan baju layaknya pemain golf dengan kaos putih berkerah yang dipadu dengan skirt beraksen ombre biru dan putih ditambah topi, kaos kaki knee length serta sepatu putih menambah kesan cerah dan imut.
Sedangkan Becca melempar senyum manis kearah Freen, gadis itu memadukan kaos berkerah dan mini skirt berwarna hitam ditambah jaket putih yang diikat dipinggang juga topi putih menambah kesan gaya stylishnya.
Davika menarik tangan Freen untuk mendekat disamping Becca. Davika juga tak kalah menarik, wanita itu menggunakan kaus turtleneck berwarna hijau emerald yang dipadu dengan rok dan sepatu putih. Mereka bertiga berbincang sejenak dan terlihat mulai akrab. sementara Pong dan Mike tengah membicarakan kerja mereka sebagai pejabat.
Pong mengenakan kaos putih berkerah dengan bintik bintik hitam dan celana panjang juga sepatu berwarna hitam ditambah topi putih menambah aksen matching. Dan Mike Hanya memakai celana pendek berwarna putih serta baju kerah merah bercorak, menambah kesan maskulin. Kemudian Pong memanggil Davika untuk menemaninya bermain golf dan membiarkan putrinya bermain dengan putri Mike agar mereka bisa lebih akrab."Seharusnya kau tidak memanggil istrimu Pong, kau tidak memperdulikan aku yang bujang sendiri sekarang?"sindir Mike bercanda dan direspon senyum Davika
"Maka menikah lagi lah Mike.. perceraian kalian bukan salahmu"tukas Pong tersenyum dan menepuk bahu Mike
"Sayang, aku akan mengambil air putih untuk kalian"sahut Davika pada Pong dan segera mengambil air minum
"Dengar Pong, Sebenarnya aku sedang berkencan dengan seseorang, tapi.. aku belum memberitahu putriku sekarang"ucap Mike pada Pong sambil mulai menata bidik untuk melempar bola golf dan.. masuk
"Siapa dia? Apa aku mengenalnya"tanya Pong menatap Mike serius
"Dia satu kampus dengan kita dulu..pertemuan kami tanpa disengaja 2 minggu yang lalu"jawab Mike
"Ah lain kali perkenalkan resmi dia padaku, barangkali aku juga pernah kenal dengannya sewaktu dikampus dulu"ucap Pong dan ikut membidik bola golf kemudian datang Davika membawa tiga botol air
"Sayang bidikanmu terlalu jauh"sindir Davika yang melihat bola golf dari Pong tidak masuk dan ekspresi Pong sedikit kesal
"Sering seringlah bermain golf Pong hahaha"goda Mike yang mulai memainkan golf lagi dan dengan mudah masuk
"Biarkan aku mencobanya sayang"seru Davika pada Pong dan mulai membidik bola golf tersebut.
"Wow...istrimu hebat juga Pong"puji Mike yang menyaksikan bola golf tepat masuk sambil bertepuk tangan. Sedangkan Pong hanya menanggapi kagum istrinya.Disisi lain Freen dan Becca mencoba bermain golf dengan jarak mereka yang lumayan jauh dari kedua orangtua mereka. Freen memperhatikan Becca bermain golf dengan mudah dan tepat membuatnya sedikit mendengus sebal.
"Kenapa Freen.. aku lihat kau hanya bermain beberapa kali, apa kau lelah?"tanya Becca yang menghentikan permainannya kemudian menatap Freen
"Tidak, apa kau tidak melihat permainanku tadi hanya sekali yang masuk"jawab Freen terdengar kesal
"Mau ku ajari Freen?"ucap Becca menunggu jawaban dari Freen
"Boleh..cepatlah"ucap Freen sedikit malu namun disudut bibirnya tersenyum singkat. Freen mulai menempatkan stik disamping bola golf dan mulai mengatur posisi kuda kuda. Becca menghampiri Freen dan refleks merangkul Freen dari belakang sambil memegang stik golf yang dipegang oleh Freen bersama. Tangan Becca menurunkan sedikit tangan kiri Freen untuk berada dibawah tangan kanan. Becca mencontohkan cara mengayun stik sekitar 90 derajat dengan tangan masih bersama distik Freen. Entah apa yang merasuki Freen, gadis itu hanya fokus menatap gerakan tangan Becca yang memegang tangannya pada stik golf. Freen tersenyum manis."Begini Freen kedua kakimu harus kuat terlebih dulu dan..ayunkan tongkatmu sebentar kemudian tetap fokus melihat lubang itu dan.. pukul Bola golf dengan perasaaan.."
"Yey.. masuk!"sela Freen terlihat senang sedangkan Becca hanya menggeleng ikut senang melihat ekspresi Freen. Kini kedua mata mereka mulai bertemu dengan posisi Becca yang masih merangkul Freen dan wajah Freen yang memiring kekiri melihat wajah Becca. Wajah Mereka semakin dekat hingga mereka merasakan hembusan napas satu sama lain.
"Lepas Bec.."lirih Freen dan membuat Becca sontak menjauh dari tubuh Freen.
"Maaf.. ah sepertinya aku haus..aku mau mengambil minum dulu"ucap Becca dan berlari kecil untuk mengambil minum
"Berada didekatmu.. nyaman sekali"bathin Freen masih menatap punggung Becca dengan pipi kemerahan. Freen tersenyum menatap jauh Becca. Kemudian Becca berlari kecil kembali kepada Freen dengan membawa dua botol.
"Ini.. untukmu Freen"ucap Becca menyodorkan sebotol air putih pada Freen
"Terima kasih.."respon Freen dan menerima botol itu langsung meneguknya.
"Apa kalian sudah selesei bermain?"tanya Davika berjalan menghampiri mereka
"Sudah bi, lagipula cuaca sudah mulai panas"jawab Becca tersenyum
"Benar.. dan ayah kalian mengajak kita makan siang setelah ini..ayo kembali pada ayah kalian"ajak Davika dan merangkul pinggang mereka dengan akrab.
"Bagaimana Mike.. sepertinya kita hentikan permainan kita sampai disini"seru Pong sambil menopangkan tongkat golfnya dibahu dan menatap permainan terakhir dari Mike dengan senang
"Iya Pong, cuaca sudah panas ayo kita beristirahat.."ajak Mike dan mereka semua sudah berkumpul lagi dilapangan
"Setelah istirahat sebentar.. kita lanjutkan makan siang bersama"jelas Pong dan merangkul istrinya yang disusul Freen dibelakang menuju tempat peristirahatan. Sedangkan Mike yang sedikit menggoda putrinya juga segera menyusul keluarga Pong untuk beristirahat.
Kini keluarga Pong bersama Mike dan putrinya Becca makan siang bersama dicafe yang masih satu tempat Golf. Mereka sesekali menampakkan tawa bersama tanpa canggung sedikitpun.
"Huh, andai saja Mike..salah 1 kita punya keturunan laki laki kita bisa menjadi besan nantinya"ucap Pong pada Mike sambil meneruskan sisa menunya sedangkan Mike segera mengangguk setuju.
"Benar Mike.. tapi tidak apa karna sebentar lagi Davika istrimu pasti akan memberimu keturunan"kata Mike tersenyum kearah Davika yang hanya merespon malu
"Iya.. dan aku berharap aku mempunyai keturunan putra kali ini"ucap Pong sambil mengelus singkat rambut istrinya dan Davika tersenyum. Tidak lama kemudian suasana ceria dimeja cafe bagian tengah itu berubah menjadi suasana tegang dan suram saat dua orang wanita datang menghampiri Becca, putri Mike.
"Becca..apa kabar sayang?"sapa seorang wanita kepada Becca yang tengah menikmati makan siangnya sedangkan Becca menoleh mencari suara itu.
"Ibu??"seru Becca terkejut bahkan semua orang yang berada satu meja dengannya ikut terkejut
"Mantan istrimu Mike.."lirih Pong pada Mike yang masih tertunduk menatap makanannya. Sementara Freen dan Davika hanya diam menatap kedatangan dua orang wanita itu.
"Becca sayang.."panggil wanita itu langsung memeluk rindu putrinya
"Ibu.."panggil Becca berdiri dan memeluk ibunya. Mereka melepas rindu dengan tangisan yang dalam sedangkan seorang wanita satunya lagi yang bersama ibu Becca hanya diam sambil mengelus punggung wanita itu.
"Pong.. aku harus pergi dan terimakasih atas ajakanmu hari ini"ucap Mike yang berdiri seolah menahan amarah didalam dirinya. Mike melepas paksa pelukan Becca dari mantan istrinya dan membawa pergi Becca namun Becca terdiam dan hampir menolak sang ayah.
"Becca.. dengarkan ayah sekarang! Kita pergi"seru Mike dan berhasil membawa pergi putrinya dari meja cafe itu. Dilain sisi ibu Becca yang melihat amarah mantan suami hanya menahan isak tangisnya dan langsung mendapat rangkulan kuat dari wanita disampingnya.
"Sayang.. kita sudah selesai ayo kita pulang"ajak Pong kemudian kepada istri dan putrinya. Mereka bertiga hanya diam melewati Mantan istri Mike dan wanita itu. Sedangkan Freen yang menyaksikan kejadian itu terdiam dan bingung.
Becca menangis didalam kamarnya sedangkan Mike yang diam diruangan tamu menarik rambutnya frustasi kemudian merebahkan tubuhnya dengan kasar disofa tamu. Becca meraih ponselnya didalam tas kemudian menekan tombol panggilan kepada Noey dengan posisi duduk dikasur.
"Hallo Bec.."sapa Noey disebrang telpon
"Noey.. aku bertemu dengan ibuku"cerita Becca pada Noey
"Dimana? Kapan Bec?"tanya Noey penasaran
"Ditempat golf milik ayahmu.. aku tidak sengaja bertemu ibuku dan.. wanita lain disana"jawab Becca tiba tiba meneteskan airmatanya hingga terisak sedikit.
"Tenang Bec.. apa kau datang ke golf sendiri?"tanya Noey
"Tidak.. tuan Pong mengajak keluarganya dan ayahku untuk bermain hari ini"jawab Becca
"Berarti.. keluarga Pong juga tau kau bertemu dengan ibumu?"kata Noey dan menunggu jawaban pasti Becca
"Iya, keluarga Pong menyaksikannya dan.. aku tidak habis pikir dengan ayahku Noey"ucap Becca menangis
"Kenapa dengan ayahmu?"tanya Noey bingung dan Becca mulai mengatur isak tangisnya
"Ayahku tidak terima aku bertemu ibu ku Noey, ayahku bahkan menarikku keluar cafe saat itu juga.."jelas Becca
"Tenang Bec.. dan kau harus percaya bahwa orangtua punya rahasianya masing masing. Dan mungkin saat ini kau belum tau rahasia apa mereka dan permasalahan apa yang dialami mereka"ucapan Noey membuat Becca terdiam sejenak dan sedikit meredakan tangisan Becca.
"Yasudah Noey.. aku akan istirahat"ucap Becca kemudian disambut setuju Noey disebrang telpon dan panggilan mereka selesai.
Keluarga Pong kembali kerumah. Davika yang melihat ibu mertua sedang berjalan kedapur segera mendahului suaminya dan Freen menyusul didapur sedangkan Freen segera masuk kekamarnya.
"Ibu..Davika membawa beberapa makanan dan camilan dari cafe golf untuk ibu"ucap Davika menghampiri ibu mertua
"Syukurlah..kau masih memikirkan wanita tua ini dirumah"sindir Ibu mertua itu dan mulai duduk dimeja makan sedangkan Davika segera membawa piring dan sendok kemudian meletakkan menu makanan dipiring. Davika dengan senyum menyuguhkan makanan kepada ibu mertua
"Silahkan ibu.. aku akan mengambil air untuk ibu"ucap Davika dan bergegas mengambil segelas air putih dan segera kembali. Pong yang masih berdiri melihat kedua wanita yang dicintainya itu berjalan menghampiri sang ibu
"Ibu.. aku dan Davika akan melakukan promil dan selama aku bekerja.. tolong jaga Davika sampai kami bisa berhasil menambah keturunan"kata Pong sambil memeluk istrinya Davika
"Baguslah.. aku juga ingin melihat keramaian dirumah ini lagi"ucap ibu Pong sambil menikmati makanannya.
"Yasudah aku dan Davika akan beristirahat.. nikmati makan ibu ya"pamit Pong dan segera membawa istrinya menaiki tangga dan masuk kamar mereka.
Didalam kamar, Pong menatap penuh cinta kepada istrinya Davika. Mereka sudah resmi menikah selama dua minggu dan tidak ada keraguan dari mereka. Justru Pong begitu semakin mencintai istrinya karna sudah mau bersabar dan berusaha untuk menyayangi ibu mertuanya dengan sabar.
"Sayang.. bersihkan dirimu dulu dan aku akan menyiapkan baju ganti untukmu"ucap Davika
"Kita mandi bersama sayang.."bisik Pong terdengar romantis ditelinga istrinya kemudian menuntun Davika masuk kedalam kamar mandi dan Mereka mandi bersama.BERSAMBUNG
👆Wanita yang bersama ibu Becca Bow maylada, istri ibu Becca sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta karna bertemu
Romance"Pertemuan adalah sebuah takdir karna itu menjadikan suatu kebersamaan. Jalani dan hadapi saat rasa itu sudah menjadi aman dihati" Pemain Freen Sarocha Rebecca Patricia Armstrong Mark Siwat Looknam Noey Genre:: Schoollife, romance Rating::17+ Author...