Part 9

482 62 0
                                    

Tuan Pong dan Freen duduk diruang tamu kediaman rumah Mike. Kemudian mereka berdiri sejenak menyapa dan memberi salam pada Mike dan duduk kembali bersama Mike.

"Bagaimana kabar putrimu Mike?"tanya Pong ikut merasa khawatir begitu juga Freen. Keduanya menunggu jawaban Mike
"Begini.. dirumahku tidak ada pembantu Pong hanya ada aku Becca dan sopir.. itupun sopir tidak tinggal disini"jawab Mike memberi beberapa penjelasan sebelum menjawab kepastian keberadaan Becca sekarang. Mike terlihat sedikit frustasi
"Paman..Becca hari ini tidak terlihat disekolah aku sudah mencarinya disekolah dan dia tidak masuk hari ini"sahut Freen memberi tahu pada Mike. Pria itu mendongakkan kepalanya dan menatap kearah Freen.

Flashback On
"Bec..sudah sampai "ucap Freen saat mobil yang dikendarai oleh sopirnya berhenti didepan rumah Becca.
"Iya Freen.. terimakasih ya karna hari ini kau mau menemaniku bersenang senang diluar sampai malam"kata Becca tersenyum menatap Freen dan dibalas senyuman Freen. Becca segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil itu dengan lembut. Becca sedikit melambai tangan kearah kaca mobil tempat Freen duduk dibelakang. Kemudian mobil Freen meninggalkan halaman rumah Becca.
Flashback Off

"Jadi seperti itu paman.. aku hanya mengantar Becca sampai depan rumah tanpa menunggunya masuk kedalam"ucap Freen menceritakan kejadian sehari sebelum Becca tidak ada kabar.
"Iya Freen paman percaya.. kita tunggu kedatangan ibu Becca karna aku sudah menghubungi Nune.. yang mungkin Becca sedang bersama dengannya" pikir Mike menatap bergantian pada Freen dan Pong. Tidak lama kemudian Seorang wanita melenggang masuk kedalam rumah Mike dengan raut wajah yang sudah gelisah. Wanita itu Nune mantan istri Pong

"Beraninya kau tidak membawa Becca sekarang"seru Mike yang beranjak dari duduknya sambil menatap tajam pada Nune
"Hah? Bagaimana aku bersama Becca.. sedangkan kau sama sekali tidak mengizinkanku bertemu dengan putriku sendiri"Nune juga berseru dan menatap tajam wajah Mike dengan kesal
"Jadi.. kau tidak bersama dengan Becca, Nune?"tanya Pong pada Nune kemudian wanita itu mengangguk dengan bingung
"Dimana Becca putriku sekarang ha?"tanya Nune menatap bergantian kearah mereka dengan raut wajah heran. Sebenarnya apa yang terjadi? Dan beberapa menit kemudian mereka berempat duduk sedikit tenang dikursi sofa ruang tamu. Kini Mike sedang menelpon seorang polisi dalam ponselnya dan kembali pada mereka.

"Aku berpikir ada yang telah menculik putriku"ucap Mike setelah mematikan panggilan telponnya untuk meminta bantuan dari pihak polisi.
"Nak Freen.. kau teman dekat Becca kan? apa kau tau ada seseorang disekolah yang tidak menyukai putriku?"tanya Nune dengan nada hati hati agar tidak menyinggung perasaan siapapun. Sedangkan Mike dan Pong juga menatap kearah Freen.
"Becca tidak punya musuh disekolah bi.."jawab Freen sedikit menenangkan wanita itu dan tiba tiba suara ponsel dari Nune berdering. Wanita itu berdiri dan menjauh sedikit sambil mengangkat telpon dari mereka.

"Iya sayang.. ada apa?"tanya Nune disebrang telpon
"Kau akan kembali kan malam ini?"tanya wanita disebrang telpon
"Kemungkinan aku belum tau kapan pulang Bow sayang.. putriku sepertinya sedang diculik dan aku harus segera menunggu kabar darinya"jawab Nune dan panggilan tiba tiba terputus.

Disisi lain Bow melihat putranya sedang menuruni tangga dengan langkah lebar sambil bersiul ceria. Bow menghentikan langkah putranya yang kini balas menatapnya heran.

"Kau ingin kemana malam malam begini Heng?"tanya Bow menatap tajam kearah putranya Heng
"Tidak biasanya ibu bertanya padaku, bukankah ibu selama ini selalu.. memperhatikan kekasih perempuan ibu yang baru itu"jawab Heng dengan suara tinggi diakhir kalimatnya
"Jaga ucapanmu Heng.. dia sekarang resmi menjadi bagian orangtuamu"teriak Bow sedikit marah dan Heng sedikit menertawakan ucapan itu
"Lalu bagaimana aku harus memanggilnya ibu.. apa ibu juga? atau.. ayah wanita"goda Heng sinis
"Kurang ajar!"marah Bow sambil refleks menampar pipi putranya dan terlihat merah disisi kiri sekarang
"M..maaf Heng.. bukan maksud ibu.."Heng langsung pergi begitu saja meninggalkan Ibunya sambil menutup pintu dengan keras. Sedangkan Bow merasa sedikit bersalah telah menampar putra semata wayangnya dan menghela napas pasrah.

Cinta karna bertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang