Cinta karna bertemu

Part 11

           Freen dan Becca sudah selesei mengerjakan ulangan dihari pertama mereka. Sebagian murid dikelas cukup heran dengan perkembangan pesat yang dialami oleh Becca selama sebulan ini. Sedangkan semua murid tidak pernah sedikitpun meragukan kecerdasan Freen selama disekolah citra bangsa.

      "Waktu kalian tinggal 15menit.."seru guru Kimmy yang bertugas menjaga keamanan kelas 11A.
            Freen dan Becca saling melempar senyum sebelum akhirnya kembali ke bangku dan meraih tas segera keluar dari kelas mereka.

      "Sepertinya, aku tau siapa sainganku sekarang Bec"sindir Freen menggoda Becca. Mereka berjalan bersama melewati tiap tiap koridor.
      "Apa..kau merasa takut jika tersaingi, Freen"sindir balik Becca dengan tersenyum. Freen juga merasa senang dengan perkembangan prestasi Becca disekolah. Kemudian Freen bergelayut manja dilengan Becca dan sedikit menyandarkan kepalanya dibahu mungil gadis itu.

      "Freen.. kau tidak malu"bisik Becca sambil melirik sekilas suasana disekolah dan hanya beberapa yang begitu saja melewati mereka.
      "Tidak apa apa Bec.. aku tidak malu"bisik Freen segera mendongakkan kepalanya dan langsung mencium pipi Becca. Seketika itu Becca hanya terdiam mematung, jantungnya berdetak sangat cepat dengan kedua pipi putih itu berubah bak warna tomat masak.

             Freen kembali bersandar dibahu Becca dengan tersenyum sedikit malu. Mereka saling menautkan jari tangan dan bergandengan menuju tempat penjemputan seperti biasanya.
        "Freen.. itu bibi Davika sudah menunggumu"seru Becca melihat Davika sudah menunggu disamping mobil cooper mini birunya dengan tersenyum manis
       "Hallo bi.."sapa Becca pada Davika saat menghampirinya bersama Freen
       "Hai Bec.. wah, sepertinya kalian sangat akrab sekarang ya"balas Davika sambil menggoda kedua gadis itu. Davika memergoki tangan Freen dan Becca yang saling menggenggam erat.
      "Bec.. bagaimana jika kau ikut sekaliyan dengan kami"ajak Freen sambil melepas tangannya kemudian berpindah dilengan Becca. Davika yang menyaksikan mereka pun hanya tersenyum gemas.

     "Becca sayang.."suara lembut seorang wanita menyadarkan Becca dan Freen maupun Davika. Mereka menoleh dan mendapati Nune sudah berdiri dibelakang putrinya, Becca.
     "Ibu.."panggil Becca sedikit terkejut sekaligus senang menyambut kedatangan Nune. Semenjak setelah kejadian sebulan lalu Nune dan Bow memutuskan untuk pindah ke London, mereka ingin menemani dan mengawasi perkembangan Heng. Namun sebelum kepindahannya, Nune sudah berjanji pada Becca bahwa sebulan sekali dia akan kembali ke Thailand untuk melihat putrinya. Kini Nune menepati janji pertamanya pada Becca.

      "Hallo Nune.."sapa Davika pada mantan istri Mike dengan senang. Sebenarnya Nune menyusul ke London, sehari setelah Bow lebih dulu berangkat ke London bersama Heng karna harus mendatangi undangan pribadi dari Mike, mantan suaminya sebulan lalu. Mike tidak lupa mengundang Pong dan istrinya Davika secara pribadi. Mike mengumumkan lamarannya pada Toey dihadapan Nune dan sahabatnya Pong juga putrinya beserta calon putra tirinya, Mark. Walau semua sedikit dadakan tapi mereka menyaksikannya dengan baik terutama Becca yang menyetujui pernikahan ayahnya. Disitulah kedekatan Nune dan Davika mulai terjalin. Sekarang mereka menjadi teman, mungkin.

      "Hai Davika, oh ya aku dengar usia kandungmu sudah memasuki 1 bulan.. selamat ya"sapa Nune pada Davika.
      "Lalu bagaimana dengan istrimu Nune?bukankah kalian melakukan promil juga disana"tanya Davika
      "Benar, kami sudah melakukan promil dengan konsultasi dokter terbaik disana, dan kemungkinan berhasil.."jawab Nune terlihat senang
      "Bec..sebentar lagi kau juga akan memiliki adik"sahut Freen pada Becca dan tidak butuh waktu lama mereka semua tertawa senang bersama.

            Nune dan Becca mampir disebuah Restorant terlebih dulu. Sebelumnya Nune sudah memberitahu pada mantan suaminya jadi tidak perlu membuat Mike menyuruh sopir Sam untuk menjemput putrinya. Kemudian Mereka menikmati menu pesanan mereka dengan senang.