Singkat cerita Andress sampai di mall TWB, berkat skill map yang dia dimiliki dia bisa sampai ke tempat itu jauh lebih cepat dan juga aman.
Sepanjang perjalanan Andress terus menghindari tempat yang ada monsternya jadi dia bisa sampai dengan sangat cepat dan juga aman.
Andress dan yang lainnya saat ini sedang bersembunyi di dekat pintu gerbang mall TWB, mereka tidak bisa langsung masuk karena di dalam gerbang mall TWB terdapat lima monster yang menghalangi tim Andress untuk masuk ke dalam.
"Ada lima monster di depan sana, kita sekarang harus melakukan apa Andress?" tanya Saman.
"Aku akan menyerang mereka dengan skill panahku, setelah itu kalian berdua serang kepalanya." Andress menjawab sembari mengeluarkan senjata panah miliknya.
"B-baik." Brian terlihat sedikit ragu untuk melakukan ini, soalnya dia baru pertama kali bertemu monster sungguhan dan itu membuatnya ragu.
Andress melihat ke arah Brian, dia sadar kalau saat ini Brian sedang sedikit ketakutan karena monster itu. Andress kemudian menepuk punggung Brian untuk membuatnya merasa lebih tenang.
"Tidak usah takut Brian, percayalah padaku kalau kau bisa melawan mereka."
"I-Iya Andress, aku percaya aku bisa."
Skill lima anak panah Andress di aktifkan, dia lalu menembakan lima anak panah itu dan semuanya tepat sasaran.
Jleb! Jleb! Jleb! Jleb! Jleb!
"Sekarang!!!" teriak Andress.
Slaasshh!!! Brian dan Saman memotong kepala monster dengan cepat, kini tersisa tiga monster lagi yang masih hidup.
Jleb! Jleb! Jleb! Andress menyerang ketiga monster itu dengan panahnya untuk mendistraksi mereka, lalu setelah itu Saman dan Brian menghabisi mereka bertiga.
"Ternyata lebih mudah dari dugaanku." Saman berdiri di sebelah mayat monster sambil memasang raut wajah yang sangat puas.
"Jangan meremehkan musuhmu Saman, kita bisa membunuh mereka dengan mudah karena kita menyerang mereka dengan tiba tiba." Andress berjalan ke arah Saman dan juga Brian.
"Jadi maksudmu jika kita melawan mereka secara langsung maka akan menjadi lebih sulit?"
"Benar, itu pasti sulit."
Andress, Brian dan Saman kemudian mengendap ngendap memasuki mall TWB, mereka berusaha untuk menghindari monster dan itu berhasil mereka lakukan.
Di perjalanan menuju bioskop, Andress dan kawan kawan menemui banyak mayat manusia yang sudah di bunuh dengan sangat sadis. para mayat itu sangat beragam mulai dari anak kecil sampai manusia dewasa.
Andress yang baru pertama kali melihat mayat sebanyak ini merasa sangat mual karena di dunianya dia jarang menemui mayat dengan kondisi tubuh yang sangat hancur.
"Andress, kau tidak apa apa?" tanya Saman.
"Aku tidak apa apa, aku hanya tidak terbiasa melihat mayat rusak seperti ini, rasanya sangat tidak nyaman untuk dilihat," jawab Andress.
"Bukannya hal seperti ini sudah biasa kamu lihat?"
"Kau benar, tapi aku masih belum terbiasa karena yang aku lihat selama ini itu hanya dilayar saja dan bukan secara langsung seperti ini."
Di dunia Bad End hal sadis seperti ini adalah hal yang sangat lumrah, setiap orang di dunia ini sudah pernah melihat mayat dengan kondisi yang hancur mulai dari mereka kecil.
"Ayo lanjut lagi." Andress dan yang lainnya lanjut berjalan.
Tak lama kemudian Andress dan yang lainnya sampai ke dalam bioskop tanpa bertemu satupun monster, saat sampai di dalam bioskop mereka disambut dengan sangat baik oleh semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Character [Tamat] [Revisi Ongoing]
FantasíaCerita ini sudah tamat sebelumnya dan sekarang sedang di revisi dan juga rewriting. Suatu hari, Andress yang merupakan seorang pria berumur 22 tahun tiba tiba tertimpa banyak buku yang jatuh dari langit. Andress yang penasaran kemudian membaca semua...