Gadis umur enam belas tahun itu terlihat sangat emosi, dia berjalan keluar dari rumah besar dibelakannya yang ingin sekali dia robohkan saat ini juga. Gadis berambut pirang itu berhenti sejenak diambang gerbang bercat putih itu, mengeluarkan telpon genggamnya dari dalam tas kecil yang dia bawa lalu melakukan panggilan telpon pada satu kontak dengan nama mama.
Tidak lama kemudian panggilan telpon tadi diangkat oleh orang disebrang sana yang segera si gadis jadikan tempat meluapkan kekesalannya.
"mama, mama aku dimarahin sama kak Naruto, dia bentak-bentak aku tidak jelas dan mengusirku dari kediaman tuan Uchiha, dia bahkan bilang tidak mau melihatku lagi, dia tidak mengganggapku lagi sebagai adiknya, mama harus memarahinya, mama harus memberitahu papa kelakuan anakknya itu, aku tidak mau tahu!!"
Gadis pirang yang tidak lain adalah Naruko itu kemudian diam sejenak mendengarkan lawan bicaranya.
"dia sudah janji akan memebelikan aku tas itu dari dulu, aku sudah menunggu sangat lama dan tas edisi ini terbatas ma, kak Naruto sangat jahat dan tidak tahu diuntung, dasar pembawa sial!"
"aku tidak mau diam! aku tidak salah, dia yang salah!"
"oke, tapi mama harus janji akan mengadukan dia ke papa! aku tidak terima dimarahi dan dibentak seperti tadi!"
"aku masih dirumah Tuan Uchiha..."
"baiklah, aku akan pulang sekarang, tapi mama harus janji dengan ucapan mama tadi"
"oke, aku pulang sekarang." Naruko menjauhkan telpon genggam itu dari area wajahnya, memastikan sambungan telpon telah terputus lalu gadis itu menyimpan kembali telpon genggam miliknya kedalam tas, keluar dari gerbang dan menjadi makin kesal karena dirinya yang harus berjalan sampai bebera meter kedepan untuk mendapatkan taksi, sungguh sial dirinya hari ini dan itu semua karena saudara tirinya itu yang membuatnya harus melalui hal berat ini.
kalau bukan karena tas kesayangannya itu, kalau bukan karena hanya Naruto saja yang akan mau dan sanggup memenuhi keinginannya membeli tas yang tidaklah murah itu maka Naruko sendiri tidak akan mau repot-repot mendatangi sang kakak yang sudah dijual ayah mereka.
"dasar tidak tahu diuntung! tidak tahu diri! kalau bukan karena tuan Uchiha mana mungkin dia bisa hidup mewah seperti sekarang dan dia tidak tahu diri malah memperlakukan aku seperti ini, lihat saja apa yang bisa dilakukan papa padamu nanti, huh!"
Naruko yang tentu saja masih emosi membuat gadis itu terus saja mendumel disepanjang jalan, mengepalkan tangannya dengan kuat seolah-oleh itu akan dengan ajaib membuat Naruto terluka olehnya.
***
Pagi datang dengan gerimis kecil diluar, membuat udara yang selalu dingin didekat bukit itu menjadi makin dingin olehnya. Sasuke menjadi yang pertama bangun dari tidur dan bahkan sebelum bunyi alaramnya terdengar, nyatanya bangun lebih cepat dari yang seharusnya tidak seburuk itu.
Dengan pemandangan indah yang dia dapat saat ini, wajah tidur kekasih hainya dengan mulut yang sedikit menganga dan kecil terdengar dengkuran halus dari sana, akhirnya Naruto mendapatkan tidur nyenyak tanpa mimpi buruk seperti kemarin, sepertinya tidur dikamar yang sama dengannya merupakan solusi yang tepat.
Sasuke tersenyum kecil merasakan tangan kirinya mati rasa karena dijadikan bantal oleh sipirang, jelas bahunya akan sedikit lama sembuh dan butuh beberapa pijatan setelah ini tapi menurut sasuke itu semua sepadan dengan pemandangan indah didepan matanya ini.
Tangan kananya yang bebas terulur kearah sipirang, membelai rambut berantakan Naruto dengan dua jarinya, memainkan asal beberapa helai surai Naruto, selanjutnya gerakan tangan Sasuke berpindah kearea kening, ibu jari Sasuke membuat gerakan naik turun dengan sedikit tambahan tekanan disana berharap itu bisa membuat kekasihnya lebih nyaman dalam tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/351218596-288-k388004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
putar balik || sasunaru
FantasyNaruto terbangun dan menemukan dirinya secara ajaib kembali kekehidupannya lima tahun sebelum dirinya meninggal kelaparan dirumahnya sendiri, dia terbangun dirumah mewah yang dulu selalu dia anggap penjara dan begitu dia benci, begitu juga pemilik r...