putar balik || sasunaru

2

Sasuke, maafkan aku

Naruto yang masih terlalu larut dengan kegembiraan dan setengah rasa tidak percayanya karena mendapati dirinya kembali kemasa lalu, tidak sedikitpun menyadari bagaimana para pelayan dan Sasuke sendiri sedari tadi memandang heran kearahnya, terlalu besar perubahan yang lelaki itu tunjukkan sedang kemarin seingat orang-orang sipirang masihlah menjadi sosok yang keras kepala dan tidak menempatkan Sasuke dimatanya.

tidak sedikit dari para pekerja dikediaman Uchiha itu yang menganggap prilaku Naruto dipagi ini hanya sebuah trik licik yang sipirang gunakan karena menginginkan sesuatu dari Tuan mereka. Sasuke sendiri tentu sama herannya dengan para pekerjanya, menatap untuk kesekian kalinya Naruto yang tanpa bisa dipercaya mengantarkan kepergiannya sampai didepan pintu keluar rumah.

Sasuke menghela nafas ringan, sambil berjalan menuju mobilnya dan sekali lagi berbalik sebentar untuk melihat kearah Naruto, diambang pintu sipirang masih berdiri diam dengan senyum tipis sambil menatap lurus kearah Sasuke. bibir berbentuk indah yang selalu menjadi candu bagi sasuke itu kemudian terlihat bergerak mengucapkan kata yang bisa dibaca dengan mudah oleh Sasuke meski tanpa ada suara yang terdengar "hati-hati"

Tidak bisakah sipirang mengerti perasaan Sasuke, bisakah dia jangan berubah sebanyak ini dalam satu waktu, berprilaku begitu manis yang bahkan sampai membuat Sasuke merasa enggan untuk pergi bekerja dan menjauh dari sipirang barang sedetik saja, kalau saja hari ini dia tidak memiliki janji untuk bertemu dengan klien penting prusahaanya maka bisa dipastikan Sasuke akan lebih memilih bolos kerja dan bermalas-malasan dirumah disamping kekasihnya itu yang entah kenapa bersikap terlalu manis pagi ini.

Sebesar apapun rasa enggan Sasuke untuk menjauhi sipirang, pada akhirnya dia harus tetap pergi kekantor memasuki mobil melewati pintu yang dengan sigap dibukakan oleh sopir pribadinya, meski untuk kesekian kalinya dia kembali menatap kearah Naruto dari balik kaca mobil yang mulai berjalan menuju gerbang keluar.

Pada akhirnya perubahan besar sipirang malah membuat sasuke tak sampai hati untuk bertanya tentang kenapa mata kekasihnya itu terlihat bengkak seperti habis menangis pagi ini, memang benar semalam mereka berdua sedikit cekcok karena beberapa hal sepele namun seingat sasuke tidak pernah sipirang akan menangis sampai matanya sebengkak tadi hanya karena bertengkar dengannya, Sasuke nyatanya tahu kalau dirinya memang tidak sepenting itu untuk Naruto, diantara hubungan mereka saat ini dia sadar kalau hanya dialah yang mencintai sipirang dan memaksakan untuk memiliki hubungan dengan lelaki itu yang jelas-jelas tidak memiliki rasa dengannya sedikitpun.

.

Setelah mobil yang ditumpangi Sasuke menghilang dibalik gerbang besar kediaman uchiha itu, Naruto kemudian berbalik dan masuk kedalam rumah, kembali berjalan melewati banyak ruangan dan mendapati para pekerja rumah memandangnya dengan jengkel dan setengah benci.

tentu saja Naruto tahu tindakannya dimeja makan tadi sudah membuat para pekerja dirumah ini salah sangka, namun saat dirinya tiba-tiba menangis tadi hanya hal itulah yang terbersit dikepalanya agar sasuke tidak curiga padanya, mana mungkin Naruto akan mengaku kalau dia menangis terharu karena perlakuan Sasuke padanya bukan? bisa-bisa Sasuke menganggap dia aneh dan tidak percaya mengingat selama ini Naruto tidak pernah sekalipun menganggap penting semua perhatian Sasuke padanya.

Tidak tahu harus bagaimana menjelaskan kejadian tadi pada para pekerja dirumah ini Naruto kemudian hanya pasrah dan memilih menuju kamarnya sendiri, menaiki tangga yang tadi sempat dia lewati dan mengambil jalan kesebelah kanan menuju kamarnya.

Tidak disangka didepan pintu kamarnya sudah berdiri Temari yang segera mengajak Naruto berbicara setelah sipirang sudah cukup dekat dengannya. "Saya tahu anda marah dengan kata-kata saya saat membangunkan anda tadi, tapi tidak sepatutnya anda melampiaskannya pada pelayan yang lain, mengadu pada Tuan Sasuke berpura-pura kepedasan sampai menangis seperti tadi! anda mungkin saja merasa senang namun anda tidak menyadari tindakan anda mungkin saja bisa membuat salah satu dari rekan saya dipecat dari pekerjaanya, pekerjaan yang menghidupinya! untuk itu sama minta maaf kalau kata-kata saya saat membangunkan anda tadi menyinggung perasaan anda"