4

6.8K 569 26
                                    

"bunga matahari"


















Malam itu ditengah kerumunan orang, Sasuke memasuki aula tempat berlangsungnya pesta ulang tahun dari salah satu kolega bisnisnya, lelaki itu datang jauh-jauh dari kediamannya yang memang terletak diselatan kota pesisir pantai, sungguh si Uchiha tidak akan mau repot-repot untuk berbaur di tengah kerumunan orang banyak kalau saja dia tidak menghormati sang empunya acara yang merupakan seroang pebisnis sepertinya dan sudah beberapa kali menjalin kerja sama penting dengan Uchiha grup.

Bau menyengat dari parfum orang-orang didalam pesta, kebisingan diantara orang-orang disekelilingnya bercampur dengan bau anggur mahal yang menjadi sajian wajib. Sasuke lantas menemui pemilik pesta pertama kali, memberikan selamat dan mengucapkan satu dua patah kata sebelum Sasuke dengan sopan meminta izin untuk berkeliling didalam aula untuk bertemu beberapa kolega yang dia kenal.

Diantara ratusan tamu undangan didalam aula itu kemudian Sasuke menemukan setangkai bunga matahari yang tampak begitu berbeda diantara orang-orang dari sudut pandang Sasuke, duduk disalah satu kursi keluarga besar Namikaze yang sejujurnya tidak terlalu dikenal baik oleh Sasuke. Diluar kendali tubuhnya Sasuke tertegun dan diam diposisi dia berdiri dalam beberapa menit hanya untuk menatap lekat setangkai bunga matahari itu yang terlihat begitu tidak nyaman berada diantara keluarganya.

Panggilan dari seorang lelaki paling tua diantara keluarga Namikaze itu kemudian membuyarkan imajinasi liar Sasuke yang dengan sopan kemudian dibalas oleh Sasuke. Tuan Namikaze terlihat berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Sasuke. "sungguh kebetulan saya bisa bertemu dengan anda dipesta ini tuan Uchiha."

"iya, saya menyempatkan hadir"

kedua lelaki dengan perbedaan umur lumayan jauh itu berjabat tangan satu sama lain, tersenyum seperlunya lalu berbincang sebentar diarea kosong diantara meja-meja tamu undangan yang berbentuk bundar.

"ya, tumben anda hadir di pesta seperti ini dan karena kebetulan saya melihat anda berdiri sendirian jadi saya berinisiatif menyapa anda, apa anda sudah ketempat duduk anda? kalau belum kenapa tidak bergabung dengan meja keluarga saya saja"

Sudah menjadi rahasia umum memang soal Sasuke yang menjadi satu-satunya Uchiha yang tersisa setelah suatu insiden besar terjadi dengan keluarga konglomerat itu sepuluh tahun yang lalu, hal biasa bagi orang-orang besar ini untuk memiliki musuh dan orang-orang yang akan rela membayar pembunuh untuk melenyapkan mereka, semakin besar kamu semakin besar juga musuhmu.

Jadi tidak heran melihat Sasuke akan selalu sendirian kemanapun dia pergi dan paling-paling hanya akan ditemani sekertarisnya saat mengikuti acara penting. Lelaki yang sungguh tangguh diusianya yang belum genap 30 tahun, bisa bangkit dan melewati pristiwa besar yang dialami keluarganya begitu saja seakan memang tidak pernah terjadi apapun sebelumnya, Sasuke yang seperti robot dengan otaknya yang jenius itu mengambil alih prusahaan dan menutup telinga dari cemoohan pentinggi-petinggi prusahaan Uchiha grup lalu membungkam mulut tetuah itu satu persatu dengan prestasi yang dia dapat, membawa prusahaan Uchiha grup yang sudah menguasai sebagian besar pasar dijepang menjadi makin luas dan berkembang diseluruh asia bahkan hingga ke beberapa negara eropa.

Tuan Namikaze mendengus kecil mengingat cerita legenda itu, sungguh bila dia bisa membawa prusahaan keluarga Namikaze yang tidak seberapa besar ini berada dibawah ketiak sang Uchiha maka bisa dijamin dia akan bisa hidup tenang untuk selamanya.

Lalu siapa sangka secepat itu pikiran licik hadir dikepala Tuan Namikaze dan secepat itu pula Tuhan mengabulkannya. Sasuke melirik tanpa minat kearah tuan Namikaze lalu menengok kearah meja diseblah kananya, lebih tepatnya kearah setangkai bunga matahari disana dan mengiayakan ajakan tuan Namikaze yang tentu saja menjadi sedikit heran. "Kalau tuan Namikaze tidak keberatan, maaf kalau saya merepotkan"

putar balik || sasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang