"Sarapan yang dingin"
Setelah semua kejadian tidak terduga dipagi buta itu yang diakhiri dengan pernyataan cinta, waktu sarapan mereka berduapun tertunda hingga hampir siang, bubur yang pastinya sudah menjadi dingin yang sempat Temari antarkan pun akhirnya digantikan dengan bubur lainnya yang dibuat ulang dengan jenis yang sama, tentu pekerja rumah Sasuke tidak mau merusak suasana bahagia sepasang kekasih itu hanya karena bubur dingin bukan?
Setelah keduanya puas menangis haru, setelah Sasuke memastikan kekasihnya ini sudah tenang kembali Sasuke kemudian membawa Naruto kekamar mandi, membopong lelaki yang memiliki tubuh jauh lebih kecil darinya itu menuju bak mandi yang sudah dia isi dengan air hangat, tubuh telanjang kekasihnya yang selalu dia kagumi itu Sasuke usap dengan pelan, membersihkan semua bagian yang bisa dia sentuh dengan tangannya sendiri.
"mau pakai shampo?" tanya Sasuke yang segera diiyakan oleh Naruto.
"naiklah ke bak mandi suke, kita berendam bersama" pinta Naruto yang tentu saja tidak akan disia-siakan oleh Sasuke yang dengan segera melepas satu persatu pakaian yang dia kenakan hingga bugil sepenuhnya lalu melangkah dan naik kedalam bak mandi yang sama dengan Naruto.
Mereka duduk dibak mandi ukuran lumayan besar itu dengan posisi berhadapan, air dengan buih-buih sabun disekitar mereka menutupi tubuh mereka sampai area dada. Sasuke meraih bahu kekasihnya lalu memutar tubuh ringkih lelaki itu untuk membelakanginya, menempelkan tubuh Naruto kearah dadanya dan melingkarkan kedua tangannya didada sipirang. Tidak tinggal diam bibir si Uchiha juga kemudian mulai mengegrayangi ceruk leher bagian belakang Naruto, memberikan banyak sekali kecupan disana tanpa meninggalkan jejak apapun, hanya sebatas kecupan manis. Bibir itupun kemudian makin naik hingga kearah telinga Naruto yang terlihat hanya pasrah saja menerima perlakuan kekasihnya.
"Kamu pengen?" Sungguh sebuah pertanyaan konyol yang terlontar dari mulut Naruto, padahal dengan jelas dia bisa merasakan ada sesuatu yang sudah mengeras dibawah sana, tepat menempel pada bagian bokongnya yang bugil.
"jangan memancingku naru, aku menahan diri karena kamu sedang sakit" sudah terlambat sebenarnya untuk menahan diri karena mereka berduapun sedari tadi menempel penuh napsu dalam keadaan terluka disana sini, kaki Sasuke yang terkena beling juga luka Naruto ditangan dan kakinya.
Memang kebutuhan untuk memuaskan napsu adalah hal yang penting untuk lelaki dewasa seperti mereka dan merekapun tidak menampik hal itu, jadi begitulah keduanya menghabiskan waktu hingga sarapan mereka tertunda sampai menjelang siang dan membuat pekerja rumah harus membuatkan bubur untuk kedua kalinya ditambah susu hangat yang sudah mendingin itu dan sarapan Sasuke yang juga sama dinginnya ditinggal dan diabaikan oleh kedua pemilik mereka yang lebih memilih untuk sarapan dengan hal yang lebih enak.
▀ ▀ ▀ ▀
"maaf Naru, lukamu jadi harus diobati lagi, aku benar-benar lupa soal itu tadi...."
Sungguh Naruto ingin tertawa melihat wajah khawatir Sasuke, setelah aktifitas mereka dikamar mandi tadi yang tentu saja tidak sebentar karena adanya agenda lain, Sasuke baru saja tersadar dengan luka-luka Naruto yang tentu saja jadi terendam lama oleh air sabun padahal Sasukepun juga sama saja, dia melupakan luka dikakinya selama mereka berendam tadi dan kini keduanya duduk berhadapan dengan penuh cinta dan membiarkan Temari melakukan tugasnya untuk mengobati mereka berdua, lihatlah wajah wanita itu yang kentara jelas menjadi agak jengkel dengan kedua tuannya yang membuat dia bekerja dua kali lebih banyak dihari ini, mulai dari sarapan yang harus dibuat ulang lalu luka-luka mereka yang harus diobati kembali, laki-laki dengan napsunya memang tidak bisa di lawan, lalu bagaimana bisa meredakan napsu dari dua laki-laki sekaligus? Temari angkat tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/351218596-288-k388004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
putar balik || sasunaru
FantasyNaruto terbangun dan menemukan dirinya secara ajaib kembali kekehidupannya lima tahun sebelum dirinya meninggal kelaparan dirumahnya sendiri, dia terbangun dirumah mewah yang dulu selalu dia anggap penjara dan begitu dia benci, begitu juga pemilik r...