alasan!

175 18 2
                                    

Aku tidak berubah, tapi
Kejadian itu yang merubahku.

~hazelia angelina permata~

"jadi maksud gue di kelas yang bilang gaby itu cuma asumsi aja, soalnya gue gatau pasti!" ucap felicya
"apa?" tanya angkasa
"jadi kemarin kan setelah balapan gue pulang nah rumah gue kebetulan melewati rumah hazel kan... nah trus gue ngga sengaja ngeliat si gaby ada dirumah hazel.. ya karena gue penasaran jadinya gue ngintip kan" ucap felicya
"nah trus?" tanya ailyn
"trus gue ngeliat kayak si gaby ngebentak hazel dan anehnya hazel ngga ngelawan nah trus gue juga kalau ngga salah denger si gaby ada bawa-bawa nama lo sa" ucap felicya menunjuk angkasa
"gue kenapa? ada apa?" heran angkasa
"ngga tau juga! tapi gue juga denger ada bahas-bahas cinta dan masalalu gitu lah pokoknya" ucap felicya "nah maka dari itu gue ngiranya si gaby yang ngebuat hazel kayak gini" sambung felicya

"sialan! kalau emang dalang semua ini gaby gue gue ngga bakal ngelepasin dia!" ucap ailyn
"tapi lo ada denger sesuatu lagi gak? selain itu?" tanya zelvin
"hmmm oh ya setelah si gaby balik tiba-tiba papanya hazel keluar trus nampar hazel keras nah trus papanya hazel bilang"

"kamu ini habis dari mana kamu hah? kamu mau jadi anak yang ngga bener? kaluar malam apa kata orang kalau tau anak dari mahendra yudika suka keluyuran malam? kamu mau merusak citra papa hah?  DASAR ANAK TIDAK BERGUNA SANA KAMU MASUK! DAN JANGAN PERNAH KELUAR MALAM LAGI! OH YA SATU LAGI JAUHIN TEMAN-TEMAN KAMU! atau kamu akan tau akibatnya!" ancam papa hazel
"what!? lo ngga bohong kan lyn? lo serius itu papanya hazel? lo ngga salah kan?" tanya ziella memastikan
"iya fel lo ngga salah kan? karena setau gue papanya hazel itu penyayang banget jadi ngga mungkin itu papanya hazel" ucap arra
"gue cuma denger dan liat itu aja selebihnya gue ngga tau" ucap felicya

"tapi kok gue jadi curiga ya...." ucap sabiru
"curiga kenapa?" tanya ailyn
"kalian inget gak waktu tangan dan kaki hazel memar kayak habis dipukul?" tanya sabiru
"inget kenapa? apa hubungannya kesana?" tanya zelvin
"nih ya waktu tangan dan kaki hazel memar itu kan pagi ya dan otomatis papa sama mamanya hazel pasti tau dong, nah anehnya kenapa mereka ngebiarin hazel sekolah dengan kondisi kayak gitu?" ucap sabiru mulai serius
"eh iya juga sii! kemarin juga gue liat kayak tangannya hazel itu luka-luka tapi waktu gue tanya dia bilang habis dicakar kucing" ucap arra
"kita harus tanya hazel!" ucap zelvin

"jaen cobak lo telepon hazel dan suruh kesini lagi pula ini jam lima sore jadi hazel masih bisa keluar" ucap ailyn
"bentar gue coba" ucap jaendra

"hallo zel" ucap jaendra
"iya kenapa jaen?" tanya hazel dari telepon
"lo bisa kemarkas besar ADERFIA gak sekarang? soalnya ada hal penting yang harus dibicarakan" ucap jaendra
"hal penting apa?" tanya hazel
"intinya lo kesini sekarang kalau bisa!" jawab jaendra
"disana ada siapa aja?" tanya hazel memastikan
"cuma ada gue dan anak-anak ADERFIA yang lain" jawab jaendra terpaksa berbohong karena para sahabatnya menunjukkan gerakan supaya jaendra tidak jujur kepada hazel
"hmm oke bentar gue otw sekarang" ucap hazel
"gue tunggu!" ucap jaendra mematikan teleponnya

/hazel datanggg

Hazel berjalan menuju ruangan khusus inti ADERFIA dan begitu sampai ia kaget karena ada The Angels juga didalam ruangan itu.

"sini zel duduk" ucap zelvin
"ada apa?" tanya hazel masih berdiri diambang pintu
"sini dulu nanti juga tau!" ucap zelvin lagi dan dengan sedikit terpaksa akhirnya hazel duduk disamping felicya
"ada apa? gue ngga punya waktu banyak! gue sibuk" ucap hazel

"sejak kapan lo jadi sok sibuk begini?" tanya ziella
"gue emang sibuk lo nya aja yang gatau!" jawab hazel
"lo sibuk atau diancem?" tanya arra membuat hazel tegang dan berdiri
"gue ada keperluan mendadak gue pergi dulu!" ucap hazel lalu melangkah pergi tapi sebelum ia sampai dipintu tangannya sudah ditarik paksa oleh sabiru
"

lo ngga bakal bisa pergi sebelum jawab pertanyaan dari kita!" ucap sabiru membuat hazel duduk secara paksa
"ini bukan urusan kalian! jadi kalian ngga usah nanya-nanya hal kayak gini ke gue!" ucap hazel

"iya gue tau kita yang ada disinui ngga ada hak buat nanya hal pribadi lo! tapi kita disini minta alasan jelas lo keluar dari The Angels!" ucap ailyn
"bukannya gue udah bilang? kalau gue ngga suka diatur-atur sama kalian!" ucap hazel
"lo serius? lawak banget zel, zel! kalau nyari alasan tuh yang jelas gausah kayak gini! kayak anak kecil!" ucap ziella
"terserah kalian mau bilang gue apa tapi emang itu alasan gue keluar!" ucap hazel

"lo yakin? lo yakin ini bukan karena tekanan dari papa lo?" tanya felicya membuat hazel diam seribu bahasa
"udah lah zel jujur aja sama kita!" ucap arra yang melihat perubahan wajah hazel
"kalian ngga perlu tau!" ucap hazel
"kita perlu tau hazelia angelina permata!" ucap zelvin
"walaupun gue ngasitau kalian! kalian ngga bakal bisa bantu!" ucap hazel
"oke fine kalau menurut lo kami ngga bisa bantu tapi setidaknya lo cerita zel! bukan malah kayak gini!" ucap ailyn

"UDAH GUE BILANG KALIAN NGGA PERLU TAU! KALIAN NGERTI NGGA SII UCAPAN GUE HAH?" ucap hazel meninggikan suara nya
"oke kalau lo ngga mau ngasitau kita! tapi coba fikirin ulang zel masa lo mau keluar dari The Angels gitu aja zel?" tanya ziella
"gue udah bilang dan itu keputusan terakhir gue" ucap hazel
"hazel" panggil angkasa "kita perlu bicara berdua!" lanjut angkasa
"ngapain? ngga penting!" tolak hazel
"INI PENTING HAZELIA ANGELINA PERMATA" ucap angkasa meninggikan suaranya dan menarik tangan hazel secara  paksa keluar dari ruang inti ADERFIA

/taman belakang markas

"lo ada masalah keluarga?" tanya angkasa
"lo ngga perlu tau!" jawab hazel
"gue perlu tau dan gue harus tau lalu lo harus ngasi tau gue segalanya!" ucap angkasa penuh penekanan
"lo siapa hah? ngatur-ngatur hidup gue?" tanya hazel seolah tidak suka kalau ada orang luar ikut campur urusan pribadi keluarganya
"gue emang bukan siapa-siapa lo tapi gue pengen tau alasan pasti lo keluar gitu aja!" ucap angkasa
"bukan urusan lo! dan stop bicaraiin soal ini lagi!" ucap hazel

"kenapa? lo takut kalau kebusukan ayah lo yang memperlakukan lo selama ini hah?" tanya angkasa penuh selidik
"papa gue baik!" ucap hazel
"kalau dia emang baik dia ngga bakal mukulin lo setiap hari HAZELIA ANGELINA PERMATA!" ucap angkasa emosi
"l-lo tau dari mana? lo jangan sembarangan ngomong!" ucap hazel gugup
"lo ngga perlu tau gue tau dari mana dan lo ngga usah ngebela ayah lo itu didepan gue! karena gue tau semua hazel gue tau!" ucap angkasa

Next?

Friendship And Love (temporarily stopped )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang