bulan

134 13 1
                                    

Pada dasarnya manusia
Dilahirkan untuk berjuang

~ailyn tyarista putri~



Pagi hari pun tiba, felicya bangun dan bersiap untuk sekolah

"ayah bunda, aku berangkat dulu ya" ucap felicya
"nggak sarapan?" tanya bunda
"nggak usah nanti disekolah aja, assalamualaikum ayah bunda" salam felicya lalu pergi
"waalaikumusalam" ucap ayah

/sekolah

"pagi gaessssssss" teriak arra
"berisik lo mulut mercon" ucap angkasa
"sok iye lo" celetuk arra
"dra lo udah buat tugas dari buk diah blom?" tanya hazel
"udah kenapa?" tanya jaendra
"minta dong hehe" ucap hazel sambil menyengir
"berusaha buat sendiri, jangan kebiasaan nyontek" ucap jaendra
"yakan gue nggak ngerti" jawab hazel
"belajar" ucap jaendra lagi
"dasar lo pelit!" ucap hazel berbalik melihat arra "ra lo cantik banget sih hari ini" ucap hazel
"dihhh sorry ya, gue juga belum buat jadi percuma lo ngerayu gue" jawab arra
"dasar lo setan" celetuk hazel "aaaaaaa felicyaaaaaaa lo harapan gue" teriak hazel melihat felicya baru datang
"kenapa?" tanya felicya
"lo udah buat tugas dari buk diah blom?" tanya hazel dengan nada sedikit merayu
"udah" jawab felicya singkat
"minta donggg plissssss" bujuk hazel
"nihhh" jawab felicya memberikan bukunya
"lo emang terbaik" ucap hazel kembali ke mejanya dan mulai mengerjakan

"aaaaaaaa felicyaaaaaa kenapa banyak bangettttt" teriak hazel membuat felicya yang tadi membaca buku kemudian menoleh
"dikit! cuma 6 lembar" ucap felicya kemudian lanjut membaca buku
"dikit apaan coba" celetuk hazel
"udah lah lia, lo banyak bacot dari tadi, namanya juga tugas pasti banyak lah lo harus berusaha bukan ngeluh" ucap ailyn
"bacot aaaaa, balik sana kekelas kalian ngapain coba disini" ucap hazel
"bucin!" jawab ailyn singkat

"aaa akhirnya selesai" ucap hazel sambil mengembalikan buku felicya "nihhh makasih yawww" ujar hazel kemudian felicya mengangguk sebagai jawaban
"fel, lo kenapa?" tanya ziella tiba-tiba
"nggak!" ucap felicya singkat lalu pergi keluar kelas

"dia kenapa?" heran ailyn
"biar gue susul" ucap jaendra lalu pergi menyusul felicya
"herannnn pada setan semua pergi tanpa pamit" celetuk ziella
"kayak lo" ucap sabiru
"ihhh sksd lo" ucap ziella

"emng gue kenal sama lo" ucap sabiru tak mau kalah
"bacot lo pergi sana lo" ucap ziella
"dihhh" celetuk sabiru kembali fokus ke hp nya

/roftop

"cya..." panggil jaendra
"iyaaa?" jawab felicya
"lo kenapa?" tanya jaendra
"ngga gue ngga kenapa-napa" ucap felicya
"lo yakin?" tanya jaendra lagi
"iya kaa" jawab felicya
"cya... lo nggak bisa bohong sama gue, gue tau lo nggak baik-baik aja, sampai kapan lo bakal kaya gitu cya.... sampai kapan? lo nggak pernah peduli sama diri lo sendiri, mungkin lo bisa nahan dan merahasiakan itu, tapi gue nggak cya... gue ngga bisa liat lo kayak gini" batin jaendra

"lo udah sarapan?" tanya jaendra
"udah" jawab felicya singkat
"nggak usah bohong, gue tau lo belum sarapan" ujar jaendra
"gue nggak laper" jawab felicya
"lo harus makan, gue nggak mau lo sakit" ucap jaendra kemudian menarik tangan felicya menuju kantin

"makan!" suruh jaendra
"gue ngga laper kaa" rengek felicya
"makan atau gue suapin" ucap jaendra lagi
"ngga usah gue sendiri aja" jawab felicya sambil emosi
"pinter! nanti malam gue bawa lo kesuatu tempat" ucap jaendra
"kemana?" tanya felicya
"adalah liat aja nanti" ucap jaendra

Friendship And Love (temporarily stopped )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang