A Beautiful Lie / Your Lies Are Beautiful / 你的谎言也动听

Chapter 1.4 - The Great Sichuan Earthquake

Xing Zhizhi juga bingung sejenak, lalu berjongkok dan mengangkat pinggang Qin Fei.

***

Hati beberapa orang terangkat saat dia bergerak hingga masuk ke dalam celah.

Anak pertama dengan cepat dikeluarkan, yang sudah tidak sadarkan diri, dan Xing Zhizhi memberikan pertolongan pertama yang sederhana saat petugas pemadam kebakaran mengangkat anak itu di punggungnya dan berlari ke pos ambulans. Anak kedua berada dalam situasi yang sama, dan anak ketiga mengalami trauma, tetapi untungnya orang tersebut masih sadar. Setelah diberikan oleh kapten, dia benar-benar bertanya apakah Xing Zhizhi bisa memberinya sebotol coke untuk diminum.

"Ya, kamu bisa menjaga dirimu baik-baik, dan paman akan membelikanmu sekotak Coke untuk diminum."

"Terima kasih, paman," anak itu mengucapkan terima kasih dengan lemah, lalu membalutnya dan menoleh untuk melihat kondisi kapten. Qin Fei terus berbaring di celah dan melihat sekeliling, tetapi di dalamnya sangat gelap sehingga dia tidak dapat melihat apa pun dengan jelas.

"Kapten, cepatlah datang."

Kapten menjawab setelah beberapa detik, "Suruh anak itu keluar dulu, jangan khawatirkan aku."

Xing Zhizhi dan Qin Fei membeku pada saat yang sama, firasat buruk menghantam mereka. "Kamu cepat naik, naiklah." Suara Qin Fei sudah sedikit bergetar.

Xing Zhizhi juga ingin berteriak, tetapi anak yang baru saja meminta coke untuk diminum tiba-tiba kehilangan kesadaran, dia memandang anak itu dan kemudian melihat ke celah, matanya yang sudah merah membara menjadi lebih merah, tetapi dia harus membuat keputusan, "Kamu berjaga-jaga di sini, aku akan mencari seseorang untuk menyuruh anak itu keluar."

Mengangkat anak itu, dia mengambil dua langkah dan berbalik dengan gelisah, "Qin Xiao Fei, jangan bergerak, tunggu aku di sini."

Qin Fei tertegun oleh panggilan ini, tetapi situasi saat ini tidak memungkinkannya untuk berpikir terlalu banyak, menganggukkan kepalanya dengan paksa, lalu berbaring kembali ke celah dan melanjutkan untuk memanggil kapten. Reruntuhan tiba-tiba berguncang, benar-benar menunjukkan tanda-tanda akan runtuh. Dengusan teredam datang dari bawah, kapten tampaknya bergerak perlahan, Qin Fei mengulurkan tangannya dan dengan penuh semangat berkata, "Aku akan menarikmu ke atas."

Butuh waktu lama bagi kapten untuk memegang tangannya, Qin Fei merasa lega saat melihat wajah yang tertutup lumpur dan fitur wajahnya tidak terlihat. "Aku akan berteriak satu, dua, tiga, dan kita akan mendorong bersama."

Sang kapten mengangguk.

"Satu, dua, tiga."

"Gemuruh ......" Pada saat yang sama ketika kedua orang itu mengerahkan kekuatan mereka, reruntuhan itu runtuh dua kali. Qin Fei tersentak begitu keras sehingga dia langsung jatuh, dan ketika dia sadar kembali, seluruh tubuhnya kebingungan. "Kapten, kapten ......" dia mendesis, melihat Ka Fei masih membeku, dia berteriak padanya dengan mata merah, "Apa yang kamu lihat, gali."

"Ah, oh!" Ka Fei melayang, segera berbaring di atas reruntuhan dan Qin Fei bersama dengan tangannya menggali orang-orang. Tanah hitam segera bercampur dengan sedikit darah, tetapi saat ini tidak ada yang peduli dengan luka kecil itu, satu-satunya kata dalam pikiran mereka adalah 'gali'.

Kapten dikubur tidak dalam, kedua orang itu dengan cepat menggalinya, tetapi kaki kirinya ditembus oleh batang baja, dan mengalirkan darah. Qin Fei membuat keputusan instan, langsung merobek pakaian pelindungnya sendiri, melepas jaket di dalamnya dan mengikatnya ke pangkal pahanya.

"Kamu tunggu, aku bisa memberikan pertolongan pertama, aku pasti akan menyelamatkanmu." Dia sedikit tidak jelas.

Kapten menahan geramannya, perlahan membuka matanya, dan berkata dengan susah payah, "Di sini berbahaya, kalian pergi dan berteriak memanggil rekan-rekanku, jangan ......"