A Beautiful Lie / Your Lies Are Beautiful / 你的谎言也动听

Chapter 9.3 - Hello, Sudan

Ini adalah gaun pengantin yang eksklusif untuknya, membawa karier, impian, dan cintanya.

***

Persediaan keluarga berencana Xing Zhizhi baru saja diajukan, dan undangan pernikahan Bai Meng dan Ken juga telah dikirim pada saat yang sama. Qin Fei bersiul kaget dan bercanda, "Keren, pernikahan kilat."

Bai Meng masih memiliki wajah dingin itu. "Aku sudah saling kenal selama lebih dari setahun, ini tidak dianggap sebagai pernikahan kilat."

"Aku sudah mengenalmu lebih dari setahun, tapi kamu baru dekat selama dua atau tiga hari. Apa yang tidak dianggap sebagai pernikahan kilat?" Qin Fei melengkungkan bibirnya dan tersenyum, mengaguminya dengan tulus. "Aku tidak menyangka kamu begitu tegas, tapi aku tetap menyarankanmu untuk tidak bertindak impulsif tentang menikah."

Bai Meng mencibir, tetapi pernyataan dari mulut Qin Fei ini tidak sepenuhnya benar. "Jika ada bunga yang bisa dilipat, harus dilipat lurus. Jangan menunggu sampai tidak ada bunga yang bisa dilipat di udara." Dia menyelesaikan undangannya dan meletakkannya, bahkan tanpa melihatnya. Dia berbalik dan pergi.

Qin Fei mengerutkan alisnya. Sepertinya dia tidak mau, mungkin karena dia menyesal tidak memetik rumput ekor anjing ini sampai Xing Zhizhi berhenti. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasakan maknanya. Dia mencubit undangan itu, berbalik, dan mendengus keras pada Xing Zhizhi. Dia juga melemparkan perlengkapan keluarga berencana langsung ke pelukannya. "Ayo kita mainkan sendiri." Setelah mengatakan ini, dia menoleh dan pergi.

Xing Zhizhi bodoh. Ada apa dengan kedua wanita ini? Di mana kesalahannya lagi?

Qin Fei keluar dari asrama dan menemukan bahwa Bai Meng tidak berjalan jauh, tetapi sedang duduk di atas tumpukan tanah di luar pintu asrama sambil berjemur. "Aku akan menjadi seorang pengantin, dan aku tidak takut wajahku terbakar sinar matahari."

"Aku tidak bergantung pada wajahku untuk mendapatkan makanan seperti yang kamu lakukan. Wajahku benar-benar tidak penting bagiku."

"Cut, aku bosan dengan semangat munafik dan menyendirimu. Aku tidak percaya ada wanita di dunia ini yang tidak menyukai kecantikan. Ketika orang bodoh berlari di belakang pantatku, kamu iri dengan kecantikanku yang prima."

"Aku hanya iri pada kulitmu yang tebal dan tidak tahu malu," Bai Meng tersenyum, kulitnya yang berwarna gandum bersinar terang di bawah sinar matahari, dan beberapa bintik-bintik kecil yang menyerupai bintang.

"Sebenarnya, kamu sangat cantik." Qin Fei juga memanjat lereng tanah, dan untuk pertama kalinya, mereka berdua duduk bersama dengan tenang.

"Aku tahu." Bai Meng mengetuk otaknya, "Seorang wanita dengan pikiran, kebijaksanaan, dan jiwa tidak hanya cantik." Dia masih memiliki kepercayaan diri ini.

Qin Fei menatapnya dengan tajam, dan kali ini mereka berdua benar-benar tertawa.

"Kapan kamu dan Kakak Senior Xing akan mekar dan berbuah?" kata Bai Meng sambil tersenyum, tanpa rasa syukur dan kebencian

"Kami sudah mekar penuh sekarang. Jika yang kamu sebut pernikahan, dia dan aku mungkin belum siap." Qin Fei memejamkan mata dan merasakan kehangatan sinar matahari. "Kami tidak seberani kamu dan Ken."

"Kami tidak berani, kami hanya tidak ingin melewatkan momen jantung berdebar-debar ini. Aku ingin menikah dengan bahagia saat aku masih muda dan masih terharu, tanpa menanyakan hasilnya." Bai Meng merasa sedikit menyesal, "Sayangnya, aku bahkan tidak bisa membeli gaun pengantin di sini."

"Apakah kamu ingin gaun pengantin?" Qin Fei mengangkat alisnya.

"Wanita mana yang tidak menginginkan gaun pengantin yang sempurna saat menikah?"