Prolog

1.9K 95 6
                                    

Tak ada yang menginginkan kematian atau ajal menjemput nya dengan segera. Takdir tak akan bisa berubah, semua sesuai jalan dan kemauan Tuhan.

Dari orang tua, anak muda, anak kecil, bahkan bayi, tak akan bisa merubah takdirnya yang sudah Tuhan gariskan untuk dia.

Jakarta, 2010

"Mas! Aku sudah tidak sabar menunggu kelahiran ku," Ujar seorang wanita berumur 30 Tahun.

"Sama! Akhirnya mimpi kita terkabul, akhirnya Tuhan memberikan kita anak Laki-laki pertama di keluarga ini." Balas seorang laki-laki berumur 34 Tahun.

Wanita Tersebut lalu memasuki ruangan persalaninan untuk bersalin. Tak berselang lama terdengar suara tangis bayi yang membuat keluarga itu menangis haru.

"Oma! Dedek udah lahir ya oma?" Tanya seorang anak kecil berkulit cokelat yang senyum nya sangat manis.

"Iyaa, sebentar lagi kalian akan memiliki adik, jaga dia baik-baik ya." Pesan Oma.

Dua anak kecil yang tak tau apa-apa itu hanya mengangguk mantap, seraya berlari-larian kembali.

Dua hari, tiga hari, empat hari, dan lima hari. Di hari ke lima ini, wanita dan bayi laki-laki itu akan pulang ke rumah dan memberitahu orang rumah dengan kehadiran mahkluk kecil ini.

Namun ... Takdir berkata lain, di sore hari sekitar pukul enam sore, saat Oma, dan dua anak kecil itu sedang bermain - main di taman rumah sakit.

Tak lama sebuah mobil menghampiri, menarik gadis kecil dengan bulu mata yang lentik, cantik, dan putih itu. Mengancam dengan menaruh pisau kecil di leher gadis kecil itu.

Sontak orang-orang yang berada disana ketakutan, berlari berhamburan.

"Jangan! Jangan sakitin cucu ku! Pergi sana kamu!" Teriak Oma.

"Baiklah ... Aku akan melepaskan cucu mu, tapi... Lepaskan bayi yang ada di gendongan mu dan serahkan pada ku. Jika tidak! Gadis Lucu ini akan.." Orang itu menjeda kalimatnya, dan sedikit menggoreskan pisau nya di leher gadis itu.

"Mati." Ujar nya.

"Engga! TOLONG - TOLONG!!" Teriak Oma.

Bersyukur ada seorang laki-laki yang tak lain adalah ayah dari 3 anak yang berada di taman itu.

"Lepaskan!"

Bukan memberhentikan aksinya, penjahat itu lalu berjalan dan menghampiri gadis berkulit cokelat dan mengancam nya dengan pistol yang di taruh di kepala gadis manis itu.

"Saya akan melepaskan kedua anak mu, tapi berikan bayi itu padaku." Ujar nya dengan senyuman licik yang terukir di topeng yang hanya menutup bagian mata dan wajah.

"Oke! Santai! Saya akan memberikan anda puluhan juta, bahkan ratusan miliar, tapi lepaskan mereka." Ujar laki-laki yang dia gadis kecil panggil "papa".

"Oke, saya setuju."

Penjahat itu melepaskan dua gadis kecil itu, menaruh senjata tajam di saku nya.

Namun saat Oma lengah, penjahat itu segera berlari dan mengambil bayi laki-laki itu.

Penjahat itu segera berlari mengenakan mobil yang ia pakai tadi.

"Leo!!" Teriak Oma seraya menangis histeris.

Di moment itu datang wanita yang sudah melahirkan "Leo" berteriak dan menangis histeris, sangat histeris.

Papa berlari dengan sekuat tenaga untuk mengejar mobil yang melaju sangat kencang.

Namun semua Nihil, bagaimana pula mesin bisa di kejar oleh manusia biasa.

Papa Memilih kembali, dan menyuruh Oma untuk memenangkan istri dan anak-anaknya, dan dia akan pergi mengejar laki-laki bodoh itu.

Namun wanita itu mau ikut, semua memilih ikut, tak bisa berbuat apa-apa, papa hanya diam dan langsung melaju saat semua sudah naik.

Mereka mengejar menggunakan mobil, seperti satu banding satu. Mobil penjahat itu berhenti di sebuah gedung kosong, mereka semua memutuskan turun dengan perlahan dan mengendap-endap.

Saat sampai di lantai terakhir gedung, mereka bertemu dengan penjahat bertopeng itu.

"Lepaskan Leo!!" Teriak Wanita itu.

"Oh? Leo? Nama yang bagus dan menarik, apa boleh aku juga menjadikan dia sebagai anak ku." Ujar nya.

"Gak! Lepasin adik aku!"

"Eh, anak kecil gaboleh ikutan."

"Saya mohon lepaskan, saya mohon," Ujar papa.

"Baiklah, karena saya baik, saya akan melepaskan Leo." Ujar nya.

Penjahat itu menghampiri Papa , namun jalan nya perlahan dan papa sudah siap menerima anaknya.

Namun dengan licik penjahat itu segera berlari, dan melompat dari gedung lantai 30.

BRAK!!!

Tak ada seorang pun yang mampu melawan keadaan terburuk ini.

Wanita paruh baya yang di sebut Oma, semua menangis semua terduduk Lemas.

Setelah itu polisi mengusut dan mengabarkan bahwa kedua nya sudah tiada.

...



Hallo Thorell disini!

Dengan cerita baru ini, cerita ini akan menceritakan sesuatu yang mungkin sedih atau senang.

Apakah - Apakah... Bercanddyyaa.

See u next chapter! >33

Jangan lupa vote & komen.

Sabtu
02-12-2023
Jam 18.07 ~

PENUH DENGAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang