PART | 03

927 96 7
                                        

Setelah merasa cukup dan puas dengan keadaan Christy dan Freya saat ini, Gemita membuka pintu UKS dan pergi meninggalkan keramaian murid dan guru, tak peduli seberapa banyak mata yang memandangi Gemita sedari tadi sampai punggungnya benar benar menjauh.

Guru dan semua murid disana kemudian bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi, tapi karena keadaan sudah chaos guru memutuskan untuk menyuruh murid yang tidak berkepentingan itu keluar dari ruangan UKS.

Jam bel pulang sekolah pun tiba, Zee kemudian membawa mobil sendirian tanpa supir karena sang supir sedang sibuk.
Di gerbang Zee kebingungan mengapa luka mereka separah ini sampai mata mereka membengkak.

"Kalian kenapa? Kenapa muka kalian bengkak semua?" Tanya Zee.

"Mama."

"Mama? Maksud kalian mama apa? Bukannya mama Fine Fine aja kan?"

"Nanti aja kak, kita berdua jelasin, aku udah capek, aku pengen tidur," ucap Freya. ar

"Oh.. oke,"

Zee memang Terlihat cuek dan dingin namun dia adalah manusia pertama di dunia ini yang akan melindungi dua adiknya dari kejahatan, sekalipun dunia jahat pada mereka. Zee akan jadi tameng pertama untuk melindungi mereka, walaupun Zee lebih suka diam diam memperhatikan.

Sampai di rumah, sudah banyak mobil, motor, bahkan sepeda di halaman rumah mereka. Mereka semua kebingungan, belum pernah ada tamu sebanyak ini karena keluarga ini bukan keluarga yang terbuka juga tentang dunia luar.

"Ada apaan ini?" Gumam Zee sembari menuruni mobil.

Mereka turun secara bersamaan sembari melihat keadaan di dalam rumah, tak lama Alex menarik paksa tangan mereka bertiga. Menuju ke dekat tangga.

"Kalian, kalian berdua! Habis ngapain?! Selalu saja membuat kekacauan—" ucap Alex sembari melayangkan pukulan.

Namun pukulan tersebut tertahan dan di tahan oleh Zee, sang kakak yang terlihat cuek dan dingin namun penuh dengan keharmonisan.

"Pa?! Emang ga cukup ya sama luka di seluruh badan mereka? Jangan jadiin mereka samsak lagi pa, kalo emang papa gabisa anggap mereka sebagai anak, tolong anggap mereka sebagai seorang manusia. Mereka juga manusia pa, berapa luka yang udah papa kasih sama mereka coba? Luka batin, luka Fisik semuanya!" Sentak Zee.

"Kamu— sudah berani melawan saya?!"

"Bukan melawan pa, papa kalo belum yakin jadi orang tua mending mundur deh pa, sampe papa bahkan gabisa bedain mana melawan dan di lawan," ucap Zee.

"Kurang ajar kamu!" Alex akan melayangkan pukulan pada Zee namun tertahan.

"Kenapa? Kenapa ga papa pukul?" Tanya Zee.

"Kamu anak papa, tidak mungkin papa pukul kamu," Jawab Alex.

"Mereka juga anak anak papa, mereka berhak bahagia juga pa sama kayak aku dan ka Chika. Segitu bencinya yah papa sama mereka? Yang bahkan ga melakukan apapun, saking bencinya papa, aku sampe gathalau apa yang seharusnya jadi masalah utama kebencian papa." ucap Zee sembari menarik tangan kedua adiknya.

"CHRISTY, FREYA," Teriak Gemita.

"Apa kalian tau? Mobil ini adalah pewawancara yang meliput saya karena kejadian di sekolah tadi! Kalian ini emang pembawa sial, saya seharusnya memiliki anak laki laki, namun karena kalian semua hancur!!" Teriak Gemita.

"Kan mama yang memulai duluan," Bantah Christy.

"Bayar sekarang, bayar semua ini, saya sudah menyuap mereka untuk tidak memperlihatkan ke media sosial. Jika kamu tidak mampu memenuhi syarat uang 10 juta, saya akan usir kamu dari rumah ini." Sentak Gemita.

"Mah? Mama apaan sih ma?! Ini murni bukan kesalahan mereka tapi kesalahan mama, kenapa mama ngelakuin hal buruk sampe bahkan media pun meliput mama, mah, mengakui kesalahan ga bikin mama miskin kok" ucap Zee.

"Diam! Mama tidak berurusan dengan kamu!"

"Terserah mama,"

Zee mengajak Freya dan Christy untuk masuk kamar dan bersih bersih. Malam nya secara mengendap endap Zee datang ke kamar Freya dan Christy yang berada di dekat gudang lantai atas, sembari Zee membawa kotak P3K.

Tok Tok Tok

Belum ada jawaban, mungkin mereka sudah terlelap tidur karena lelah dengan hari ini. Saat Zee akan berbalik badan dan menunggu esok pagi, Tak lama pintu di buka dan menyalakan lampu.

Dengan masih terkantuk kantuk Freya bertanya mengapa Zee datang kesini.

"Hoam.. kenapa kak?" Tanya Freya.

"Masuk dulu aja," Jawab Zee pelan.

Zee kemudian berdiri di samping ranjang lalu membisik dengan pelan dan lembut untuk membangunkan Christy.

"Hei, bangun, lihat kakak bawa apa, besok kita jalan jalan yah setelah pulang sekolah," ucap Zee.

Kemudian Christy pun terbangun, Zee kemudian mengobati satu persatu luka mereka menggunakan betadine dan alkohol. Karena sedari pulang sekolah, mereka tidak di perbolehkan untuk makan danengobati luka mereka sendiri. Alhasil mereka hanya mencuci menggunakan air lalu menempelkan tisu di luka basah mereka agar darah tidak mengucur terus menerus.

"Nih gua bawain kalian sate ayam sama lontong, tadi gua beli pake gojek. Fre lo makan duluan aja, gue obatin Christy dulu" ucap Zee sembari mengambil kapas dan meneteskan alkohol ke kapas itu.

"Ssss.. ahh..sss" Ringis Christy.

"Sakit yah? Maaf yah"

"Kamu kenapa kak tiba tiba baik gini, dulu jahat tukang aduin kita kalo kita makan kue di kulkas" ucap Christy.

Zee menarik nafas dan membuangnya kasar. "Dulu gue masih kecil dan belum tau apa apa, sekarang gue tau kalo kelakuan gue emang udah salah dan kelewat batas. Lagian kenapa sih kalian selalu baik sama gue dan kachika bahkan sama mama dan papa, padahal kita selalu jahatin kalian" Balas Zee.

"Buat apa ngelawan coba? Makin di lawan makin bikin kita mati kesiksa sama omongan dan main Fisik kalian. Dulu kita masih kecil jadi masih takut, sekarang kita udah sama sama dewasa buat hadapin suatu masalah Zee" Sahut Freya.

"Gue minta maaf yah, dan tolong maafin mereka juga, mereka membenci bukan karena tanpa sebab. Tapi kelakuan mereka sekarang juga tidak bisa di benarkan" Balas Zee.

"Tapi kenapa harus kita? Dunia kaya ga pernah menginginkan kita, gaada tempat sandaran terbaik, rumah yang keliatan cuma bangunan tanpa ada keharmonisan itu adalah sebuah keburukan" Sahut Christy.

"Nikmati aja proses yang ada, gue bakalan melindungi kalian berdua kok. Gue janji gue bakalan bikin mereka berubah sama kaya gue yang berubah sekarang, dulu gue juga berfikir hal yang sama kaya mereka, kalo kalian berdua salah, dan patut dihukum. Tapi lama kelamaan dan semakin umur bertambah, gaada masalah yang pasti" Jelas Zee.

"Kita udah maafin lo kok kak, kita seneng kalo lo emang udah bener bener berubah dan mau jadi tameng untuk kita berdua. Gue sayang lo kak" ucap Freya sembari memeluk Zee.

Christy pun mulai memeluk Zee, kini mereka berdua duduk di samping ranjang sembari berpelukan hangat, pelukan yang semula tak pernah mereka dapat kini mereka dapat.

"Kenapa kalian sebaik ini? Tentang semua yang udah gue lakuin sama kalian. Gue janji bakal jadi orang pertama yang melindungi kalian berdua sebagai seorang kakak, dan teman" batin Zee.

"Sini Fre gue obatin yah, biar kalian sembuh" ucap Zee.

Zee kemudian mengobati mereka dan memberikan Handyplast agar luka mereka tidak terkena debu dan akan membuat Infeksi nantinya.

Mereka senang, setidaknya mereka memiliki kehangatan dari seorang kakak yang sudah lama mereka impikan.



...
Kasian mereka, tapi Terimakasih Zee sudah membela mati matian di depan si alek.

Mohon Maaf, tulisan nya tidak bisa di cetak miring, mohon maaf semua.

See u next chapter!

Jangan lupa vote & komen! >33

Jumat
05-04-2024
Jam 19.11

PENUH DENGAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang