Saat sedang beberes, di meja dekat tempat tidur, Christy melihat secarik kertas yang terselip di antara makanan dan minuman.
Dengan perasaan bimbang ia memutuskan mengambil kertas tersebut dengan tujuan membuangnya, namun sebelum kertas benar-benar sampai di buang kedalam tong sampah. Ada tulisan "dari freya untuk toya, kembaranku!" Christy segera mengurungkan niat dan duduk di ujung kasur sembari tangan yang sudah bergetar dan air mata yang sudah menetes deras.
Ilustrasi asli dari author !
"Ini beneran kamu nulis ini Fre? Buat apa? Apa bener kamu udah ngerencanain bunuh diri ini dari lama Fre? Kenapa? Terus kenapa aku harus gak menyalahkan diri aku! Gabisa aku Fre! Dunia aku bakalan bener-bener hancur sekarang tanpa kamu. Kamu bilang kamu janji kita bakalan bahagia bareng bareng, sekarang? Kamu ninggalin aku sendirian Fre!" Emosional ini membuat Tangis Christy semakin kencang dan nelangsa.
"Sekarang aku udah kehilangan semuanya Fre. Kamu, oma, papa, keluarga. Rumah aku udah bener-bener hancur sekarang Fre!" Sembari Histeris menangis perlahan ia turun dari kasur dan duduk di bawah.
Rasa sedih bercampur, rasa kehilangan juga bercampur. Kini perasaan nya sudah campur aduk. Christy lalu berusaha untuk tenang dan mengatur nafas untuk menjalani aktivitas baru sekarang.
"Oke udah tentang christy.. gapapa.." Gumam Nya menenangkan dirinya sendiri.
Christy lalu beranjak dari duduknya, mencuci mukanya lalu memilih baju yang akan ia pakai pulang kerumahnya.
Setelah dirasa semua beres, Christy segera mandi dan menuju tempat dimana Roni dan Christy berjanjian ketemu di sana.Setelah bertemu mereka segera menuju rumah nya, dari tatapan Roni amarah sudah menguasai tubuhnya. Ia benar benar tak pernah menyangka pasangan yang terlihat romantis, harmonis dan cemara memiliki karakter dan sikap yang keji pada anak kandung nya sendiri.
"Pak, udah pak gapapa kok pak," Christy menenangkan Roni agar mengatur nafas.
25 menit kemudian mereka berdua sampai di gerbang rumahnya, di jaga oleh 2 satpam yang Christy kenal.
"Pak badrun buka pak, aku mau ketemu sama papa!" Badrun segera membuka gerbang. "Dan pak, tolong panggilin papa kesini, bilangin ada tamu ingin bertemu sama papa." Badrun hanya mengangguk dan segera menjalankan tugasnya.
Tak berselang lama Alex keluar menggunakan pakaian Jas yang sudah rapih. "Ngapain kamu kesini—? Pak Roni?" Nadanya mulai menurun saat melihat Roni berdiri tegap menatap tajam kearah Alex.
"Sudah lama saya tak berjumpa dengan anda pak, bagaimana kabar anda? Baik?" Tanya Alex sembari menjulurkan tangan kanannya. Roni hanya terdiam tak menghiraukan dan terus menatap Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENUH DENGAN LUKA
De Todo"Lalu.. Kapan kebahagiaan untuk ku, akan datang?" "Benar! Apakah kita berdua akan bahagia bersama di dunia ini?" ... Jika kebahagiaan adalah mimpi bagi semua orang, mungkin mimpi kita sama! Kita tak pernah meminta kekayaan, kita meminta kebahagia...