Pintu kali ini Gemita kunci rapat rapat agar ia bisa dengan leluasa melakukan kejahatan ini pada kedua anaknya.
"Ma! Ampun ma!" Teriak Christy dari dalam.
"Ma! Buka ma! Mama apaan sih ma? Mama bisa masuk penjara kalo mama beneran ngelakuin hal buruk sama mereka!" Teriak Zee berusaha mengentikan aksi Gemita.
Semua Nihil teriakan Zee tak membuat Gemita menghentikan aksinya, namun malah menjadi jadi. Sampai akhirnya datang Alex dengan santai dari lantai bawah bersama Chika.
"Pah, aku mohon pah. Buka pintu ini pah, aku mohon pa, aku mohon" ucap Zee sembari menurunkan badannya seperti akan benar benar mencium kaki Alex.
"Baru kali ini Zee bener bener memohon pada saya, bahkan untuk hal yang tidak menguntungkan untuknya" batin Alex.
"Sudah, awas kamu!"
Alex kemudian langsung mendobrak pintu kamar tersebut sampai engsel pintu tersebut hampir tercopot.
"Maaaa!!!" Teriak Zee sembari menghampiri Christy, dan Freya dan memeluk mereka berdua.
Dengan nafas tersengal sengal, Gemita pun mengeluarkan kalimat yang membuat Zee tersayat hatinya disana. "Keluar kamu dari rumah ini. Jika kalian masih berani menginjakan kaki di rumah ini. Entah apa yang akan saya lakukan nanti" ucap Gemita sembari menangis sesegukan.
Pembicaraan Gemita mengarah pada Zee, anak 'bungu' bagi Gemita yang sangat amat ia cintai. "Ma-ma, usir aku?" Tanya Zee sembari air mata itu terjatuh mengalir melewati pipi.
"Tak ada pilihan lain sekarang. Kamu udah terlalu jauh untuk mama dan bahkan lebih memilih mereka. Benalu, sampah, seperti ini dibandingkan mama sendiri" ucap Gemita sembari menitihkan air mata.
"Ma, bukan maksud aku lebih bela mereka dibandingkan mama, mama bisa gak sih gausah selalu judge aku salah, judge mereka salah. Mama gausah marah terus sama aku, aku belain mereka karena gaada lagi dari kalian yang bakal bela mereka" ucap Zee.
"Ma, udahlah ma. Mama tega mau usir anak kita? Zee? Jangan ma udahlah, usir saja si benalu ini" ucap Alex.
Gemita menggeleng tak mau sebetulnya mengusir sang anak, Gemita sempat terdiam sebentar lalu memandang Zee dan segara memeluknya. Tangis haru Gemita dan Zee mulai mengisi ruangan kamar yang semula mencekam kini berubah menjadi haru.
Alex dan Chika pun hanya tersenyum tenang menatap ibu dan anak yang sampai kapan pun hubungan nya tak akan putus.
"Mama gaakan usir kamu sayang, anak mama, mama sangat mencintai kamu!" ucap Gemita.
"Zee sama ma, Zee cinta sama mama, Zee gamau mama kenapa kenapa atau bahkan sampe masuk penjara" Sahut Zee.
Setelah lama berpelukan akhirnya pelukan tersebut terlepas, kemudian Gemita mengucapkan satu kalimat yang membuat semua orang yang berada di ruangan tersebut terkejut.
"Keluar dari rumah ini, Christy dan Freya!" ucap Gemita dengan tatapan tajam menatap kedua anaknya.
"Ma? Mama seriusan?" Tanya Chika Terkejut.
"Seriusan Chika! Mama tidak mau ada seorang pembunuh dan penghasut ada di rumah ini! Keluar dari rumah ini sekarang juga!" Jawab Gemita sembari memerintah Christy, Freya keluar.
"Ma? Christy sakit ma. Oke kalo mama mau usir mereka gapapa, jangan sekarang tapi ya, Christy demam panas banget ma, Zee moh—" Gemita memotong pembicaraan Zee.
"Gaada penolakan. Kalo kalian semua membela mereka berdua, kalian akan mama usir sekarang juga! Dan kalian berdua, Ga denger apa yang saya bilang ?! Keluar!!" Teriak Gemita di akhir Kalimat.
Freya kemudian berjalan ke arah Gemita, mulai membungkuk sembari ingin memeluk kaki Gemita. Saat kaki Gemita berhasil Freya peluk Freya mulai berbicara. "Ma, Jangan christy ya ma. Freya yang salah, harusnya Freya yang mama usir. Christy sakit ma, jangan yah. Dia masih membutuhkan penanganan dari dokter. Freya mohon ma, Freya mohon" Sembari masih tegap berdiri menatap Freya, dalam lubuk hati yang paling dalam Alex, Alex merasa kasihan dengan putri kecilnya.
Merasa tak terima dengan perasaan yang di rasakan oleh Alex saat ini, Alex memutuskan untuk tak meng-gubris atau melakukan suatu hal. "Sudah sudah! Bangun kamu! Sudah dibilang keluar ya keluar! Jangan merasa kami, atau bahkan Zee akan kasian, udah yu ma, chika, Zee kita keluar dari kamar ini" Ajak Alex.
Dengan kaki yang masih di peluk Freya ini, Gemita dengan cepat menghempas keras kakinya sampai membuat Freya terbentur keras pada tembok.
"Ayo Zee. Kita makan, kita rayain 2 benalu ini bakalan pergi dari rumah ini," ucap Chika kesenangan.
"Um, duluan aja kak, aku mau mandi dulu sebentar, nanti aku susul kalian kesana" ucap Zee.
Mereka kemudian pergi meninggalkan kamar yang sudah berantakan dengan kaca yang berserakan dimana mana.
Freya kemudian terisak menangis sesegukan, sembari memeluk Christy yang sudah terkapar lemas tak berdaya. "Kamu gausah nangis yah, aku bakalan bujuk mama untuk gajadi usir kamu" ucap Zee.
"Mau gimana pun usaha kamu, Gaakan bikin kita batal pergi dari rumah ini. Aku gapapa kalo harus aku doang yang pergi, Christy? Dia yang bahkan lagi sakit pun harus di usir. Kasian, dia masih membutuhkan penanganan dari dokter" ucap Freya.
"Penanganan? Penanganan apa? Dia cuma demam biasa kan sama batuk batuk?" Tanya Zee.
"Aku harap."
Tepat pukul 06.00 sore hari, Freya dan Christy berhasil keluar dari rumah tersebut. Tanpa tujuan dan arah yang jelas, Zee sempat membekali uang senilai 3 Juta namun mereka menolak, namun tak putus asa , Zee berhasil memasukan uang sejumlah 5 juta, kedalam tas Freya dan Christy tanpa sepengatuhuan.
"Kalian berdua harus hati hati yah, ini udah mau malem soalnya yah," ucap Zee dengan lemah lembut.
Tak lama Alex datang sembari membawakan tas yang berisi banyak sekali uang.
Alex kemudian mengeluarkan 3 Gepokan uang berwarna merah untuk mereka berdua bertahan hidup. "Nih ambil!" Dengan nada jutek Alex merogoh tas yang berisi uang tersebut."A-ambil?"
"Udah buruan ambil, papa udah kasih loh, masa kalian mau tolak pemberian papa" ucap Zee sembari tersenyum.
Belum menjawab ucapan Zee, Alex dengan sadar langsung memasukan uang 3 Gepokan kedalam saku baju dan tangan Freya, Christy. "Kamu sakit kan? Ini biaya kerumah sakit. Jangan minta dan balik kesini. Menyusahkan! Sudah papa masuk dulu zee, kamu pastikan mereka benar benar pergi dari rumah ini" Jelas Alex.
"Ma-kasih pa" ucap Freya dengan mata yang sudah berkaca kaca.
"Semoga uang itu bermanfaat untuk kalian, papa harap uang pemberian papa ke zee bisa sampai ke kalian. Maafkan papa sudah sejahat ini sama kalian, tapi papa belum bisa mengikhlaskan Leo." Batin Alex.
"Ini beneran Ga bohongan?" Tanya Christy.
Mereka kemudian saling berpelukan dan pada akhirnya Zee memesankan apartemen suruhan dari alex.
...
See u next chapter temen temen semua! 🩷
Wihi Gracia kapten, Shani wakil General Manager.
Jangan lupa vote & komen yah! >33
Jangan jangan Alex sudah sadar ? Dan mau berusaha memberikan hal baik walau sedikit namun sudah membuat mereka berdua bahagia dan di anggap keberadaan nya di hargai.
Aku sudah membuat banyak cerita dalam otak ku sendiri, mereka awal awal di apartemen namun... namun namun— Lanjutkaaan.
Love banyak banyak kalian semua manteman semua! 🙇🏻♀️

KAMU SEDANG MEMBACA
PENUH DENGAN LUKA
Acak"Lalu.. Kapan kebahagiaan untuk ku, akan datang?" "Benar! Apakah kita berdua akan bahagia bersama di dunia ini?" ... Jika kebahagiaan adalah mimpi bagi semua orang, mungkin mimpi kita sama! Kita tak pernah meminta kekayaan, kita meminta kebahagia...