01. His eyes

142 15 5
                                    

"
Same as yesterday,
- Satang

"

Pagi ini Satang dan Gemini tidak ingin keluar dari kelas mereka, bahkan untuk sekedar berdiri saja mereka tidak ingin, sungguh malas. Satang duduk di bangku nya sedang kan Gemini duduk di tempat yang lain, mereka duduk berjauhan saat ini.

Gemini ingin memanggil Satang namun ia malas untuk bersuara, ia ingin memberikan baju yang di berikan oleh Satang kemarin. Itu sudah di cuci bahkan sudah di setrika oleh Gemini, kerajinan banget.

"Nath,"

"Nathan." panggil Gemini pada Nathan teman sekelasnya yang berada di dekat tempat duduk dirinya, ia memanggil Nathan untuk menyuruh nya agar memberikan pakaian itu.

"Kasih kan baju ini ke si Satang." ujar Gemini pada Nathan, sedangkan Nathan hanya mengangguk lalu memberikan baju itu kepada Satang. Setelah di berikan oleh Nathan Satang bukannya bangkit untuk memberikan baju itu kepada Winny ia malah duduk sambil menatap lurus ke depan.

Bel masuk masih belum berbunyi seharusnya ia masih sempat untuk memberikan pakaian itu namun ia sungguh malas untuk kemana-mana, dan akhirnya ia memilih untuk diam saja. Sampai dimana bel pun berbunyi, masing-masing siswi masih ada yang bercerita di dekat pintu masuk kelas. Siswa yang lainya sudah duduk di tempat masing-masing.

"Gem,"

"Gem." panggil Satang dari dekat bahkan itu membuat Gemini sedikit menjauh dari wajah Satang yang terlalu dekat dengan nya, hanya tinggal satu jengkal lagi.

"Manggil sih manggil tapi kaga usah di depan muka gua juga." ujar Gemini pada Satang sambil memukul wajah Satang pelan, kalau kencang nanti ia akan di sumpah serapahi oleh Satang.

"Bantuin gue ngasih baju nya ke kak Winny, gem." mohon Satang pada Gemini, bukan nya menjawab Gemini malah kabur ke arah lain yang cukup ramai siswa siswi, mereka tengah duduk sambil ngerumpi.

"Oke kalau gitu, gue gak mau sebangku sama lo."

Satang bangkit dari tempat duduk nya lalu berpindah ke bangku yang lain lebih tepatnya tempat duduk nya yang dulu, ia bahkan rela meninggal kan teman sebangku nya yang sangat lugu itu demi Gemini, ia benar-benar bodoh.

.....

Waktu istirahat sudah datang namun Satang masih enggan untuk pergi memberikan baju itu kepada Winny, jujur saja Satang takut untuk bertemu dengan Winny untuk yang kedua kalinya.

Satang saja tidak punya teman selain teman sebangkunya dan juga Gemini, Satang tidak terlalu gampang untuk bergaul bersama yang lain nya itu sebabnya ia tidak mempunyai teman.

Satang mendekati Gemini yang tengah berada di dekat tempat duduknya, "ayo lah gem temenin gua antar ini baju." ujar Satang pada Gemini, Gemini pun menatap Satang lalu ia mulai berdiri dari duduk nya dan mengajak Satang untuk pergi mengembalikan baju tersebut.

Rayuan maut seorang Satang berhasil membuat Gemini yang enggan tersebut pun menjadi ingin menemani nya, Gemini memang gampangan orang nya.

"Gem, sebagai sahabat yang baik hati nan ganteng. Lo yang ngasih nih baju yaaaa?" ucapan Satang membuat Gemini melotot di tengah jalan bahkan Gemini berhenti di tengah-tengah ramai nya orang berlalu lalang.

"Lo kira gue mau di marahin si Winny?"

Satang ikut diam di tempat dimana Gemini masih tengah berdiri dengan wajah yang melotot gak jelas. memang benar apa yang di kata kan oleh Gemini, Winny benar-benar gampang tersulut emosi meskipun hanya masalah sepele.

RAIN [WinnySatang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang