Shilla Apriliana dan Shella Avriliana, begitulah nama baru Asep dan Udin.
Mereka mulai membiasakan memanggil dengan nama baru mereka.Nama papa baru mereka adalah, Kevin Dwintara, beliau adalah seorang novelis ternama dengan nama pena, KeDwi.
Sedangkan mama baru mereka adalah, Evelyn Putri Ajeng, beliau Adalah seorang ilustrator yang cukup terkenal di kalangan para artist, dengan nama EVE.
Saat ini mereka berumur kurang lebih 3 bulan. Mereka tengah tertidur pulas di keranjang bayi mereka. Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu terbuka yang membuat mereka seketika terbangun.
"Eh, anak mama sudah bangun, waktunya minum susu sayang."
Evelyn segera mengendong mereka berdua. Kemudia mulai menaikkan baju untuk mulai menyusui.
"Pertama kali gue oppai, ternyata bentukannya seperti ini." Ucap Shilla semangat karena melihat hal.
"Seriusan lu Shil, emang lu nggak pernah mandi bareng ibu lu dulu apa?"
"Ya pernah, tapi kagak pernah merhatiin."
Kemudian mereka mulai meminum susu dari mama mereka. Sekitar 10 menit mereka meminum susu dari mama mereka.
"ASI enak juga. Cobain juga Shil."
"Eh iya, apa karena kita masih bayi ya?"
"Mungkin."
Setelah diberi ASI, mereka kemudian ditaruh oleh Evelyn di atas karpet. Karena ini pertama kali mereka ditaruh karpet setelah reinkarnasi, Shella bersemangat ingin berdiri, namun dengan cepat ia langsung jatuh.
Tak menyerah untuk berdiri, Shella sekali lagi mencoba untuk berdiri, namun sayang, hasilnya nihil. Evelyn tertawa melihat tingkah laku putrinya ini.
"Shel, lu ngapain dari tadi?"
"Gue pengen berdiri, tapi daritadi nggak bisa-bisa."
"Gila lu, kita ini masih 3 bulan, kita harusnya masih merangkak. Contohnya, kayak gue ini."
Shilla kemudia merangkak kesana kemari dengan cepat, bahkan sampai berguling-guling. Kemudian merangkak lagi menunju Evelyn, Yang kemudian mendapat tepuk tangan darinya
"Nah kayak gitu, kita baru bisa jalan sekitar umur setahun, santuy aja dulu, nikmati aja. Sekarang coba lu tiruin gue."
"Oke, gue aka-... Eh!"
"Ada apa Shel?"
"Gue pengen berak."
"Yaudah berak aja, gaskan. Kita kan pakai popok."
"Terus gimana bersihinnya, pantat gue belepotan tai jadinya."
"Lu tinggal pura-pura nangis, ntar pasti bakal dibersihin sama mama."
"Oke gue lakuin."
Shella dengan sekuat tenaga mengosongkan isi perutnya. Kemudian ia menangis dengan kencang, yang membuat Evelyn seketika cemas.
Dengan cekatan Evelyn, langsung mengganti popok Shella dengan popok yang baru, kemudian ke belakang sebentar untuk membuang bekas popoknya.
"Good Job" ucap Shilla sambil mengacungkan jempol.
"Terimakasih nee-chan."
Kemudian, mereka melanjutkan memutari ruangan dengan merangkak dan berguling-guling.
Kemudian, Shilla melihat bahwa pintunya sedikit terbuka. Ia dengan cepat segera merangkak menuju kesana. Ia penasaran ingin melihat-lihat rumah baru mereka.Namun, ketika hampir sampai menuju pintu keluar, Evelyn langsung mengambil Shilla dan menaruhnya di atas karpet.
"Kamu mau kemana, Shilla, mainnya disini aja ya, jangan kemana-mana."
Kemudian terbesit dipikiran Shilla, untuk mengeluarkan jurus pamungkasnya. Ia mulai menangis dengan suara kencang, diiringi dengan tubuhnya berguling-guling kesana kemari. Membuat Evelyn kebingungan.
"Seperti Shilla sangat ingin pergi keluar, baiklah kalau gitu, ayo kita keluar, sama Shella juga ya."
Mereka berdua kemudian digendong menuju keluar kamar.
Rumah baru Shelli dan Shella memiliki 2 lantai. Dilantai satu ada dapur, ruang makan, garasi, gudang, kamar mandi, ruang tamu, ruang keluarga, kamar Evelyn dan Kevin, dan ruang kerja mereka.
Sedangkan dilantai dua ada kamar Shilla dan Shelli, kamar tamu, perpustakaan, dan balkoni.
Di halaman belakang, ada perkebunan kecil, kolam renang, dan taman. Sedangkan di depan ada teras dan taman bunga.
Setelah selesai berkeliling, Evelyn kemudian membawa mereka berdua kembali menuju kamar.
"Sayang, kalian tidur dulu ya, mama ada kerjaan sebentar."
Evelyn kemudian pergi keluar meninggalkan Shelli dan Shilla berdua di kamar.
"Shil, ayo tidur, gue dah ngantuk."
"Tidur mulu, kayak kebo, masih pagi ini."
"Kita masih bayi inget, kita butuh tidur yang cukup. Lagian kita mau ngapain emang? Pargoy?"
"Iya juga, yaudahlah ayo tidur."
9 bulan kemudian...
"Bb... Nn.."
"Eh, papa sini Shelli mau mengucapkan kata pertamanya!"
"Mana? Sini biar papa rekam."
"Mmm...."
"Pasti mama."
"Ppp...
"Bukan, Pasti papa."
"Ng..."
"Mama!"
"Papa!"
"E'ek."
"Eeeehhhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's Tales
SpiritualAsep dan Udin, dua sahabat karib sejak kecil, mengalami sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa mereka. Ketika mereka akhirnya membuka matanya, mereka mendapati diri mereka di rumah tak dikenal. Hingga akhirnya mereka sadar, bahwa mereka telah berein...