Bab 4: Lolicon

228 10 3
                                    

"jangan malu-malu Ley, ayo senyum."

"Aku nggak mau mau pakai kostum beruang, aku malu. Lagian namaku Ray, buka Ley."

"Uda, nggak papa, kamu macih kecil. Liat aku cama shilla, nggak malu tuh, Ley."

"Kalian kan cewek, jadi nggak papa. Dan dibilangin namaku Ray bukan Ley."

"Udahlah, Ley, kamu turuti kami aja. Jadi anak baik ya."

"Hey, dibilangin namaku Ra-, sudahlah terserah kamu aja."

"Nah gitu dong."

"Oke, semuanya, senyum, mama mau foto, bilang cis."

"Ciiis."

Cekrek...

6 tahun kemudian...

Cekrek...

"Oke, sip."

Mereka baru saja selesai foto dengan menggunakan seragam SD, karena minggu depan mereka akan segera masuk SD.

"Untuk merayakan kalian yang akan masuk SD, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman?"

"OKE!!!"

"o, oke."

"Oh ya, sebelum berangkat, ini jam tangan untuk kalian, ini buka jam tangan biasa, lihat ada 3 tombol, tombol merah gunanya untuk mencari nama orang yang mau kamu telepon, tombol merah untuk menelepon dan tombol hijau untuk menerima telepon."

Evelyn menjelaskan cara kerja jam itu, sambil mendemonstrasikan caranya.

"Kalian mengerti?"

"Mengerti, ma!"

"Mengerti tante."

"Aduh, Ray berapa kali dibilangin, panggil mama saja, jangan tante, kamu sudah kuanggap anak sendiri."

"Baik, m, ma."

"Nah, gitu. Ayo kia berangkat."

"Ayo!"

Mereka kamudian berjalan menuju taman kota, sedangkan Kevin ditinggal di rumah karena sibuk ngejar deadline novelnya.

Sesampainya di taman, mereka kemudian duduk di bangku taman sambil menikmati pemandangan sore hari. Tamannya begitu sepi hampir tidak ada orang selain kita disini.

Tiba-tiba terdengar suara tukang eskrim lewat, Shilla dan Shella jadi ingin membeli eskrim. Ketika Evelyn ingin mengambil uang, ia menyadari bahwa dompetnya tertinggal di rumah.

"Waduh, dompet mama ketinggalan, gimana nih?"

"Yaudah, mama ambil aja dompetnya dulu, biar aku, Shilla sama Ray nunggu disini."

"Jangan, Shella itu berbahaya, kalau kalian diculik gimana."

"Tenang aja, di sini nggak ada siapa-siapa, selain abang eskrim itu. Kalau misal terjadi apa-apa kan ada ini."

Ucap Shella sambil menunjukan jam tangan yang baru saja Evelyn kasih.

"Baiklah kalau kamu bilang begitu. Ray, tolong jaga Shilla dan Shella ya?"

"Siap ma."

Evelyn kemudian pergi meninggalkan mereka. Beberapa menit setelah Evelyn meninggalkan mereka. Penjual eskrim kemudian pergi juga.

"Yah, penjual eskrim pergi gimana ini?"

"Tenang Shella, mumpung abang juak eskrimnya belum jauh, biar aku yang kejar dulu, kamu sama Ray tunggu disini"

Shella dan Shilla merubah kata "gue dan lu" menjadi "Aku dan Kamu" agar orang disekitarnya tidak curiga, dan malah menjadi kebiasaan.

"Oke, Shil. Jangan lama-lama."

Twin's TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang