Bab 7: Ray

145 12 4
                                    

Hari yang melelahkan, begitulah pikir Ray Adiwijaya Putra.

Ia mengalami beberapa hal merepotkan sepanjang hari. Mulai dari salah pakai seragam, pr ketinggalan, tidak sengaja menyenggol kakak kelas yang terkenal galak, hingga yang paling merepotkan adalah ia tak sengaja mengintip Shella dan Shilla mandi.

Flashback...

Ray datang ke rumah si kembar untuk mengembalikan manga yang ia pinjam dari mereka. Ia menekan bel rumah mereka, namun tidak ada jawaban.

Ia mengingat kata Evelyn, jika bell ditekan tidak ada jawaban, langsung masuk aja tidak apa-apa. Lalu, masuklah Ray ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar si kembar.

Ray menuju kamar si kembar, namun tidak ada orang di sana. Ia pun menaruh manga yang ia pinjam di meja belajar si Kembar.

Ketika hendak pulang, ia merasa sakit perut dan ingin buang air besar. Ia langsung segera berlari menuju kamar mandi.

Sialnya, ketika ia membuka kamar mandi, di sana ada Shilla dan Shella yang sedang mandi pakai headset, pantas tidak kedengaran.

"Oh, hai Ray."

Ia reflek menutup pintu kamar mandi dengan wajah memerah dan meminta maaf.

"Maaf Shil, Shel. Nggak sengaja. DAN KENAPA PINTUNYA NGGAK DIKUNCI!?"

"Oh ya lupa."

"KENAPA BISA SAMPAI LUPA!?"

"Udahlah, nggak penting. Mending kita mandi bareng aja, kamu pasti keringetan."

"Ng, nggak, ter, terimakasih."

"Kenapa?"

"PAKE NANYA!!!."

"Eeeh, padahal kita sering mandi bareng waktu kecil."

"Bukan itu masalahnya. Yaudahlah, aku pulang dulu dadah."

"Yaaah."

Kembali ke masa kini...

Ray sedang perjalanan menuju rumah. Sekarang ia sudah tidak ditipkan lagi semenjak masuk SMP.

Setelah masuk rumah, ia segera menuju kamarnya dan menaruh tasnya kemudian mandi dan tidur.
Malam harinya terdengar bunyi dari bel rumahnya

Ting tong...

Rupanya ia adalah Reva teman dekatnya Ray, selain si kembar. Meskipun namanya terdengar seperti nama perempuan, ia sebenarnya adalah laki-laki.

"Yo, Ray, bundalu ada di rumah?"

"Nggak ada, bunda lagi lembur kerja."

"Oke, BTW kita jadi kan?"

"Yoi, silahkan masuk, jangan anggap rumah sendiri."

Mereka kemudian masuk dalam kamar Ray. Reva membawa tas berisi baju dan barang-barang karena ia akan menginap di rumah Ray.

Mereka segera masuk ke kamar Ray. Setelah itu Ray menutup pintu, mengunci kamar dan menutup jendela beserta gorden.

"Pintu dikunci, check."

"Jendela dan gorden ditutup, Check."

"Laptop dah siap."

"Tisu juga dah siap."

"Mari kita nonton film."

Mereka kemudian menonton beberapa film.

"Hiks, selamat tinggal, nenma, kaori, kero-sensei."

Ya, mereka menonton konohana, your lie in may, dan assassination class dan mereka menghabiskan satu pak tisu.

"Sudahlah kawan, biarkan mereka beristirahat dengan tenang. Mari kita lihat video KimiTube aja, untuk mengalihkan perhatian."

"Baik kawan."

Beberapa kemudian menonton beberapa video di KimiTube supaya tidak kepikiran lagi. Niatnya gitu tapi...

"Wilson...., Bill...., Adam...., El Gato....."

Dan mereka menghabiskan satu pak tisu lagi.

Twin's TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang