Shilla dan Shella sekarang telah menginjak usia 1 tahun.
Mereka sekarang sudah bisa berjalan bahkan berlari. Bukan cuma itu, mereka juga sudah mulai bisa ngomong beberapa kata.
Hal ini kadang membuat Evelyn dan Kevin kerepotan, karena mereka suka berlarian kesana-kemari.
Setelah berlarian cukup lama, akhirnya mereka lelah juga. Evelyn yang dari tadi mengejar mereka, akhirnya bisa bernafas lega.
Mereka kemudian perlahan menghampiri mama mereka. Dan memeluknya
"Mama, mimik cucu."
"Iya sayang, kamu pasti haus setelah capek berlarian kesana-kemari."
Begitulah keseharian mereka selama 9 bulan terakhir ini. Apakah mereka tidak bosan? tentu saja tidak, karena mereka selalu dibelikan mainan oleh Kevin dan Evelyn
Terkadang, Kevin sesekali mengajak mereka semua pergi liburan ke berbagai tempat. Bahkan mereka juga pernah pergi ke luar negeri.
Setelah selesai menyusui mereka, Evelyn kemudian kembali mereka dengan beberapa mainan.
"Enak banget jadi anak kecil ya Shil. Kerjaan kita cuma main, makan, berak, tidur."
"Yoi, nggak ada beban hidup, bebas tanggung jawab, mau apa tinggal minta, andaikan aja bisa begini selamanya."
"Ya nggak bisalah, suatu saat nanti, kita pasti akan jadi dewasa juga."
"Ya gue tau, cuman enak aja jadi anak kecil."
"Nah! Makanya, selagi kita masih bocil, kita puas-puasin dah, seneng-senengnya. Belum tentu kita dapat kesempatan kayak gini kagi."
"Sip."
Beberapa saat kemudian, terdengar suara dari luar. Suara tersebut berasal dari Kevin.
"Ma, bisa bisa minta tolong terima tamu nggak? Papa lagi mandi."
"Oke pa, Shil, Shel, mama keluar dulu ya mau nerima tamu dulu."
"Shella, itut ma."
"Shilla juga."
"Kalian mau ikut mama ya? Baiklah kalau begitu, sini ikuti."
Evelyn kemudian pergi keluar, diikuti oleh si kembar, yang mengekor dari belakang.
Setelah sampai di pintu depan, Evelyn kemudian membuka pintu rumah. Terlihat seorang wanita berusia kurang lebih sama dengan Evlyn tersenyum begitu pintu terbuka.
Dibelakangnya, tampak seorang anak laki-laki berusia satu tahun, yang terlihat malu-malu, bersembunyi dibalik badan ibunya.
"Eh, bu Susi, ada apa bu, tumben kemari."
"Iya nih bu Evelyn, kemarin saya baru aja dapat pekerjaan menjadi customer service di suatu perusahaan."
"Wah, selamat bu kalau gitu "
"Terimakasih bu, tapi masalahnya, pekerjaan itu pulangnya malam, sedangkan saya orang tua tunggal, jadi apakah saya boleh menitipkan anak saya kepada ibu? Tenang bu, saya akan membayar biaya penitipannya kok."
"Kalau begitu saya tanya suami saya dulu apakah boleh atau tidak. Shilla, Shella kalian tunggu disini sebentar ya."
Evelyn kemudian pergi kebelakang untuk bertanya mengenai masalah ini pada kevin. Meninggalkan Shilla dan Shella bersama bu Susi dan anaknya.
"Halo, dik, perkenalkan nama tante, tante Susi, nama kalian siapa?"
"Aku Shelli Apriliana."
"Aku Shella Avriliana."
"Halo Shelli, Shella salam kenal."
Tak lama kemudian Evelyn muncul dari belakang.
"Jadi bagaimana bu? Boleh atau tidak?"
"Boleh kok bu, tenang saja."
"Wah, terimakasih bu, ini anak saya, Ray ayo kenalin dirimu."
Anak laki-laki tadi, dengan malu-malu maju kedepan sambil memeluk boneka teddy bear kesayangannya dan mulai memperkenalkan diri.
"Halo, perkenalkan namaku, Rayyan Adiwijaya Putra. Biasa dipanggil Ray, salam kenal."
"Halo Ray, nama tante, tante Evelyn, salam kenal juga."
"Kalau gitu saya pamit pergi dulu, Ray, jangan nakal-nakal. Turuti apa kata tante Evelyn sama om Kevin. Dadah."
"Iya bunda, dadah "
Suasana hening sejenak setelah bu Susi meninggalkan tempat.
"Dek Ray, ayo masuk anggap aja rumah sendiri."
"Iya tante."
"Kamu main sama Shilla dan Shella ya, tante masih ada kerjaan."
Shilla dan Shella senang karena akhirnya setelah sekian lama semenjak mereka bereinkarnasi, mereka punya teman.
Saking semangatnya, mereka langsung menggandeng Ray, dan membawanya menuju kamar mereka.
"Kamu mau main apa, kami punya banyak mainan, silahkan dipilih."
"Tidak terimakasih, aku mau main sama, kipli aja."
"Kipli?"
"Oh, itu namanya dia." Kata Ray sambil menunjukkan boneka yang ia pegang.
"Kawaii, imutnya." Pikir mereka berdua.
Mereka kemudian saling pandang, dengan senyuman licik, terpasang di wajah mereka.
"Kamu memikirkan apa yang gue pikirin Shil?"
"Tentu aja Shel."
Entah rencana macam apa yang mereka pikirkan...
![](https://img.wattpad.com/cover/356047001-288-k593078.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin's Tales
SpiritualAsep dan Udin, dua sahabat karib sejak kecil, mengalami sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa mereka. Ketika mereka akhirnya membuka matanya, mereka mendapati diri mereka di rumah tak dikenal. Hingga akhirnya mereka sadar, bahwa mereka telah berein...