Bagian 01 : Before Starting

89 12 2
                                    


Ruangan serba putih dengan penerangan menyilaukan, sisi bagian dinding yang dipenuhi dengan banyak kabel serta layar-layar LED lengkap dengan hologram sudah biasa ditangkap mataku setiap kali datang ke ruang persiapan. Seseorang dengan jubah di sekujur tubuhnya, mengenakan helm hitam tebal sehingga tak tampak bagian muka, ia menjadi orang yang menemaniku di dalam ruangan sepi ini. Orang tersebut memainkan sebuah tablet yang mengeluarkan pancaran hologram bisa disentuh untuk memilihkan apa saja yang aku butuhkan.

Saat aku aku berdiri diam di sebuah lingkaran tengah-tengah ruangan. Sekelilingku sudah menampilkan berbagai tampilan virtual mulai dari pakaian dan senjata. Anehnya, aku tidak bisa memilih benda itu sendiri untuk kujadikan sebagai perlengkapan. Seorang yang tak kuketahui identitas dan jenis kelaminnya itulah yang akan menentukannya untukku.

"Jadi, meski kau sudah secara pribadi menjadi pembantuku masih tidak mau menyebutkan identitasmu?" Aku berucap kepada satu-satunya orang yang sedang bersamaku itu. Ia menggeser-geser gambar tiga dimensi melayang di atas tablet yang menampilkan beberapa pakaian.

"Aku Admin 23X17." Ucapannya masih saja seperti dulu. Entah karena efek dari penggunaan helm atau apa, suaranya juga tidak bisa kucerna sebagai suara perempuan atau laki-laki. Justru terdengar seperti suara robot. Tetapi, aku sangat yakin jika orang tersebut bukanlah robot.

"Eh, yang ini cantik, loh." Aku bertutur sembari menunjuk ke hadapanku yang sudah menampilkan hologram berupa baru dengan warna putih berlengan model balon serta celana kulit hitam panjang. Setelan baju yang menurutku cocok jika dikenakan olehku yang berbadan pendek langsing berambut panjang lurus ekor kuda saat ini.

Akan tetapi, Admin 23X17 langsung menghadap ke arahku seraya menggeleng. "Tidak bisa."

"Kenapa aku bahkan tidak bisa memilih pakaianku sendiri?" Aku bertanya lagi. Ini sudah sekian kalinya seper ini.

"Karena ini misi dari Admin Atas." Jawaban yang sama.

Aku berhenti berbicara dengannya. Rasanya juga percuma mempertanyakan sesuatu yang tidak akan ia jawab dengan benar. Alhasil, aku hanya diam menerima gambaran dari setelah pakaian yang akan dikenakan padaku. Sebuah celana pendek, baju kaus ketat lengan pendek berpadu padan dengan blazer kulit warna hitam. Ada kalung dari rajut yang melingkar pas di leher, aksesoris berupa jam tangan yang memiliki fungsi layaknya ponsel pintar, lalu ada dua cincin di tangan kanan dan satu cincin di kiri dilengkapi dengan chip pada bagian permatanya.

Sebenarnya penampilan yang seperti ini juga cantik tetapi aku cukup bosan karena harus mengenakan baju yang sama setiap kali pergi menjalankan misi. Yang berbeda-beda dariku hanyalah senjata. Kali ini senjata jarak jauh yang dipilihkan untukku bukan lagi DSL Mod4, tetapi Riffle Super Mod56 edisi baru milik gudang militer internasional. Otakku kembali berpikir, sebenarnya organisasi tempatku saat ini bernaung adalah apa?

"Tidak bisa, ya, pilih senjata yang lain?" Aku yang penasaran tidak bisa menghentikan mulutku untuk bertanya.

"Sudah ketentuan sistem." Jawabannya selalu begitu.

"Sistem apa? Siapa yang memilihkannya untukku? Kenapa aku harus selalu pergi ke misi dan berada di organisasi ini?" Oh, Admin 23X17 meluruskan helm-nya ke arahku. Apa sekarang ia sedang melotot padaku?

"Jangan bertanya melebihi batas yang ditentukan." Ia memberikan peringatan.

"Ditentukan siapa?"

"Admin Atas."

Rasa penasaranku agaknya tidak akan pernah bisa terjawab. Namun, jika aku mencari tahu lebih lanjut dan bukan melalui para admin organisasi mungkin bisa saja mendapatkan jawaban. Untuk saat ini fokus saja dulu pada misi yang akan aku jalankan.

Admin 23X13 kemudian mendekat, ia meraih pergelangan tanganku lalu menekannya cukup lama. Tidak ada rasa sakit saat kemudian kulitku terbelah begitu saja dan menampilkan sebuah port penghubung dari dalam. Itu adalah hasil modifikasi tubuh dengan teknologi super untuk menghubungkan data dari komputer menuju syaraf.

"Pengisian skill akan dimulai." Admin 23X13 memberitahu.

Teknologi di zaman ini sudah terlampau canggih. Komputer milik Admin bisa mengunduh data-data tentang skill mulai dari berbagai jenis bela diri, teknik, dan penggunaan senjata. Bahkan kecerdasan otak pun bisa direkayasa melalui komputer. Proses pengisian skill sama dengan mengirimkan data yang diunduh tersebut agar bisa teraplikasikan secara instan oleh tubuh yang telah dikirimi data. Syaraf dalam tubuh akan mengolah data tersebut seakan-akan sudah pernah dipelajari, dialami, dan terbiasa. Ibaratnya mirip dengan muscle memories yang membuat otot bisa bergerak sendiri karena sudah terbiasa atau mengingat hal yang dialami.

Setelah pengisian skill, tak lupa juga mengisi memori otak dengan pengetahuan yang lebih lengkap. Informasi tentang zona misi juga akan ditransfer melalui hal tersebut. Sehingga Admin 23X13 kemudian mencabut port yang ada di tangan dan mengembalikan kulitku ke keadaan normal. Sekarang ia sudah berpindah tempat ke belakang tubuhku, membuat pijakan tempatku berdiri turun beberapa senti agar leher bagian belakangku bisa ia jangkau dengan mudah. Rambutku saat ini diikat dengan model ekor kuda, ia hanya perlu menyampirkan rambutku ke bahu depan maka bisa mengakses leher belakang dengan mudah.

Admin 23X13 lantas menekan sisi kanan dan kiri leher secara bersamaan. Bagian leher para pejuang zona sudah dimodifikasi. Sebenarnya tidak hanya leher, tetapi bagian tubuh lain seperti tangan tadi dan juga bagian kaki untuk meningkatkan kemampuan kami dalam arena bertarung nanti. Setelah menekannya dengan kuat, bisa kurasakan ada gerak otomatis dalam tubuh bagian belakangku. Seakan aku diberikan informasi bahwa port yang dibutuhkan telah keluar melalui bagian tersebut.

Lantas, Admin 23X13 kembali memasang USB ke bagian belakang leher yang tersambung dengan komputer. Kali ini tidak seperti saat mentransfer skill, kepalaku terasa amat sakit hingga badanku kejang untuk beberapa detik. Namun, tempatku berdiri di setiap sisinya diberi alat pengiring gravitasi sehingga aku hanya akan bisa terus berdiri tanpa terjatuh sedikitpun. Rasa sakit dan kejang yang kualami juga hanya sebentar. Akan tetapi, mataku tak bisa menutup dan terus membola ketika informasi-informasi penting dari kabel data tersebut masuk begitu deras ke otak.

Rasanya seperti di hadapanku saat ini ada aliran deras data yang membentuk air hujan dan aku membacanya dalam kecepatan luar biasa singkat. Informasi-informasi itu rasanya langsung tertanam dalam otakku, aku bisa mengingatnya dengan mudah.

"Persiapannya sudah selesai." Admin 23X13 memberitahuku lalu melepas pengurung gravitasi di sekitar.

Detik itu juga aku jatuh tersungkur, aku menggeleng-gelengkan kepala untuk menetralisir pening yang kembali terasa. "Kali ini tidak hanya ditanami informasi tentang zona misi, tapi daftar monster juga, ya?" tanyaku sembari terkekeh pelan.

Admin 23X13 mengangguk, ia hanya memandang tanpa ada niatan membantuku yang sedang mencoba menormalkan napasku yang tersengal-sengal. Namun, dalam beberapa detik kemudian, aku sudah kembali seperti biasa. Lagipula ini juga bukan yang pertama kalinya bagiku. Sekarang, aku hanya perlu menuju ke ruang pemberangkatan menuju zona.

.
🌐
.

Dipublikasikan pertama kali pada :
Jum'at, 17 November 2023, 21:31 WIB.

A/N : Semoga suka ~

Salam hangat,

Resti Queen 🌹

Real Game [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang