Then

406 63 31
                                    

2 Tahun Berlalu.

"Akhirnya, malam ini pulang juga." Ucap Oniel.

"Gue kangen banget sama ibu." Ucap Aran.

Mereka sedang packing. Tugas perdana mereka selama 2 tahun di papua sudah selesai. Malam ini mereka akan meninggalkan basecamp dengan helikopter, dan selanjutnya mereka akan diantar ke bandara.

"Nanti kita dr bandara langsung apa transit dulu, Ran?." Tanya Oniel.

"Transit dulu di Makasar baru ke Jakarta. Oh iya Niel, kita langsung diijinkan pulang. Nanti untuk ke basecamp di Jakarta, nunggu info dr komandan." Jawab Aran.

"Oke siap." Ucap Oniel.

Malam harinya, Aran beserta dengan pasukannya sejumlah 8 orang, berangkat ke bandara Jayapura dengan menggunakan 3 helikopter. Diantara 8 orang tersebut, Aran dan Oniel yg akan tinggal lebih lama di bandara Jayapura krn pesawat mereka baru take off pukul 09.45 pagi. Mereka berangkat malam hari dr basecamp agar bisa sekali jalan dengan anggota yg lain, mengingat dr basecamp menuju bandara Jayapura juga cukup memakan waktu.

Sesampainya di bandara, Aran dan Oniel mulai berpencar dengan anggota yg lain.

"Kalau udah pakai seragam gini, pasti ntar gue jadi pusat perhatian mbak2 pramugarinya." Ucap Oniel.

"Gue telfon Indah ya?." Ucap Aran.

"Heh!! Enak aja. Cepu banget sih." Ucap Oniel.

Aran hanya tertawa.

"Baru jam 2 pagi, Niel. Ke dalam aja yuk, tidur2 diruang tunggu." Ajak Aran.

"Siap Capt." Ucap Oniel.

Karena penerbangan mereka masih lama, mereka pergi ke ruang tunggu dan memutuskan untuk istirahat disana.

"Ran, gue mau beli roti disana, lo mau nitip gak?." Tanya Oniel.

"Boleh, 1 aja. Kalau ada yg isian, kasih yg isian coklat ya." Ucap Aran.

"Oke." Jawab Oniel.

Aran menunggu Oniel sambil memainkan ponselnya. Ia tidak memberitahu ibunya kalau ia akan pulang hari ini. Ia hanya meminta Shani untuk menjemputnya.

Ditempat lain.

"Udah tidur anaknya." Ucap Vion.

"Iya gitu dia kalau dibangunin paksa. Drama dulu." Ucap Chika.

Chika dan Dafa sedang berada di salah satu wilayah plosok di Makasar. Vion baru saja mendapatkan tugas kemanusiaan disana.

Dan sekarang mereka sedang perjalanan menuju bandara, untuk kembali ke Jakarta.

Karena lokasinya yg sangat jauh, Chika dan Vion berangkat ke bandara menjelang subuh. Hal tersebut menimbulkan drama dulu, krna Dafa yg rewel krn tidurnya diganggu.

"Kenapa kamu kalau nangis suka sampai kayak gitu sih, nak. Suara mu sampai abis buat teriak2." Ucap Chika sambil mengusap wajah anaknya.

Diusianya yg sudah 2 tahun ini, Dafa masih belum bisa lepas dr Asi. Padahal sudah berkurang banyak Asi yg diproduksi Chika, tapi Dafa masih suka menyusu padanya. Seperti sekarang ini.

"Suka ngamuk anaknya. Aku jadi kasian sama kamu. Apalagi Dafa kalau udah kayak gitu, gak mau aku ajak. Maunya sama kamu aja." Ucap Vion.

"Ini sakit gak?." Tanya Vion.

Ia mengusap bekas cakaran Dafa di wajah Chika saat ia menangis tadi.

"Enggak kok. Cuma agak perih aja." Jawab Chika.

"Mommy sayang banget sama kamu, nak. Jadi, anak baik ya, nak." Chika mencium kening Dafa.

Sekitar jam 7 pagi waktu setempat, Chika dan Vion sudah berada di bandara. Vion sedang mengurus tiket mereka dan membelikan Chika dan Dafa sarapan.

Oke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang