22

902 78 33
                                    

"Gak! Bunda gak setuju." Ucap Bunda tegas.

Flashback On

Pagi hari dirumah baru Aran. Ia sedang berada di meja makan hendak sarapan.

"Bunda, duduk sini deh. Aran mau ngomong." Ucap Aran.

Bunda sedang mencuci tangannya setelah selesai memasak.

"Iya, sebentar." Jawab Bunda.

Setelah selesai mencuci tangannya, bunda bergabung di meja makan dengan Aran.

"Udah sarapannya?." Tanya Bunda.

"Udah, bun." Jawab Aran.

"Mau ngomongin apa?." Tanya Bunda.

"Tapi, bunda janji dulu. Bunda jangan marah." Ucap Aran.

Jangan marah? Bunda jadi penasaran dengan apa yg akan dikatakan Aran.

"Mau ngomong apa emangnya?." Tanya Bunda lagi.

"Janji dulu, jangan marah." Jawab Aran.

Bunda menghela nafasnya sebentar.

"Jangan macem2 ya? Iya, bunda gak marah. Udah cepetan mau ngomong apa? Nanti kamu telat." Ucap Bunda.

Aran menatap bundanya ragu. Namun ia mencoba berkompromi dengan dirinya sendiri agar tetap mengatakannya.

"Bunda. Aran mau nikah sama Chika lusa." Ucap Aran sangat hati hati.

Bunda yg memang tengah fokus menunggu apa yg ingin Aran katakan, sangat terkejut dengan pernyataan Aran barusan.

"Apa? Nikah sama Chika? Maksud kamu apa, nak? Bunda gak ngerti. Kamu kan mau nikah sama Shani." Ucap Bunda.

"I iya, bun. Bunda dengerin Aran dulu ya." Ucap Aran.

Bunda mengatur nafasnya sebentar.

Perlahan, Aran mulai menceritakan soal Chika dan anaknya. Bunda yg tadinya mengira ini hanyalah permintaan pernikahan biasa saja, langsung syok saat mendengar soal Dafa, anak Chika yg sudah diakui oleh Aran sebagai ayah biologisnya.

Mata bunda sudah berkaca2, ia sangat tidak menyangka bahwa Aran melakukan ini semua.

"Bun, maafin Aran." Ucap Aran.

Ia mencoba meraih tangan bunda dan menggenggamnya.

"Bun, maafin Aran. Aran salah, bun. Aran salah." Aran bersimpuh didepan bundanya.

"Ijinkan Aran buat tanggung jawab terhadap Chika dan Dafa, bun. Dafa anak Aran." Mohon Aran.

Air mata yg sedari tadi Bunda tahan, nyatanya terpaksa harus ia loloskan.

"Bun, lusa Aran mau nik..."

"Enggak!." Ucap bunda tegas.

Flashback Off

"Bunda gak akan pernah ijinkan kalau kamu mau menikahi Chika tapi kamu juga melakukan hal yg sama dengan Shani." Ucap Bunda tegas.

"Kamu harus pilih salah satu." Lanjutnya.

"Bun, Aran gak mau nyakitin mereka. Aran cum...."

"Itu tanggungjawab kamu. Resiko yg harus kamu terima. Hasil dr ulah kamu. Terserah kamu mau ada dipihak siapa, tapi bunda gak mau kalau kamu serakah. Kamu yg ngasih tahu mereka apa bunda aja?." Ucap Bunda.

Kali ini bunda benar2 tidak bisa menahan air matanya, merasakan perbuatan anaknya hingga menimbulkan masalah seperti ini.

Bunda tahu siapa Chika. Saat Chika memutuskan hubungannya dengan Aran, Bunda pikir mereka benar2 akan selesai. Namun dr pengakuan Aran barusan, ternyata hubungan mereka bahkan sudah sejauh itu.

Oke.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang