Part 03

99.9K 3.8K 15
                                    

Seorang gadis dengan menggunakan gamis berwarna hitam di tambah dengan kerudung warna hitam. Ya, Arabella penyuka warna hitam dan kebanyakan baju atau kerudung warna hitam.

Dengan telaten Arabella menyapu sembari bersenandung sholawat dengan suara pelan ia lantunkan. Tak ada raut yang memperlihatkan bahwa Arabella terbebankan dengan hukuman, malahan raut bahagia ia pancarkan.

"Assalamualaikum! Kamu ngapain ngebersihkan halaman belakang?" tanya Gus Agam sedang berkeliling halaman belakang.

"Wa'alaikumsalam, biasa di hukum," jawab Arabella dengan santai.

"Alasannya?"

"Tadi telat masuk kelas,"

"Karena tadi suruh ke ndalem, gitu?" Arabella mengangguk.

"Biar saya yang bicara dengan Gus Andri,"

"Ga usah Gus, tak apa,"

"Ya sudah saya keliling lagi, assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam warhamatullahi wabarakatuh."

'Gak galak, saya suka-saya suka,' batin Arabella sehingga terkekeh sendiri.

>><<

"Kenapa Mas hukum Arab?" tanya Gus Agam ke Gus Andri yang santai duduk di sofa.

"Dia telat,"

"Kenapa alasannya gak di terima? Padahal memang benar."

"Alasan itu terus, jadi Mas gak terima,"

"Sekarang kamu minta maaf ke Ara karena sudah salah paham!" sahut Mak Nyai baru datang dari dapur.

"Iya, nanti Ummi,"

"Aduhh, Ummi sakitt," pekik Gus Andri karena telinganya di tarik oleh sang Ummi.

"Cepet sekarang atau Ummi tarik lagi!" Gus Andri mengangguk dengan merasakan di telinga yang berdenyut bekas tarikkan dan ia pun langsung pergi mencari Arabella untuk minta maaf.

>><<

"Assalamualaikum, dimana Arabella?" tanya Gus Andri berpas-pasan dengan Sindy dan Rea.

"Wa'alaikumsalam, di halaman belakang," balasnya barengan.

"Ya sudah makasih, assalamualaikum!"

"Sama-sama, wa'alaikumsalam."

>><<

Di halaman belakang Arabella masih menyapukan dengan telaten.

"Assalamualaikum!"

"Wa'alaikumsalam,"

'Tadi adeknya sekarang kakaknya, mau apalagi?' batin Arabella bingung.

"Maaf tadi saya salah paham dan memangnya alasannya benar,"

"Tak apa Gus, saya juga ngerti,"

"Hm, ya udah saya pamit,"

"Gus pergi tidak mengucap salam?" Arabella dengan berani berkata ke Gus Andri yang terkesan dingin dan sama galaknya seperti Gus Agam.

"Assalamualaikum!" Gus Andri mengucap salam ke Arabella dengan wajah yang datar.

"Wa'alaikumsalam, Gus di ndalem gak ada kaca? Muka Gus datar banget," ceplos Arbella tanpa sadar situasi.

"Bersyandaa," Arabella langsung ngibrit meninggalkan Gus Andri yang berdiam dengan wajah yang memerah marah.

"Ara, beresin dulu. Ini setengah lagi!" teriak Gus Andri.

Arabella yang masih mendengarnya menengok ke belakang. "Kan yang salah Gus Andri, jadi yang harus nyelesain Gus Andri," balas Arabella pergi tak menghiraukan lagi teriakan Gus Andri memanggilnya.

Dengan terpaksa Gus Andri menyelesaikan menyapu halaman yang tersisa setengah, masa iya Gus Andri menyuruh santri lain padahal ia sendiri yang salah karena salah paham.

>><<

Arabella berlari karena takut Gus Andri mengejarnya, padahal sama sekali tak ada niat Gus Andri mengejar Arabella. Buat apa toh?

Bughh!

Arabella tersandung gamisnya sendiri. "Bangun Ra!" ucap Rea membantu Arabella untuk berdiri.

"Ngapain lari? Kayak di kejar hantu," tutur Sindy.

"Tadi abis ngerjain Gus Andri sampe marah,"

"Terus gimana kelanjutannya?" ujar Rea penasaran.

"Ya gitu deh, paling kena hukuman lagi," sontak Rea dan Sindy menggelengkan kepalanya pelan mendengar penuturan Arabella yang tidak jauh dari kata hukuman.

Pada malam hari Arabella sengaja menggunakan mukena putih dari asrama untuk ke masjid dan waktu untuk salat masih lumayan jauh dengan cepat Arabella menaiki sebuah pohon dekat area masjid.

"Hiiiihiii," ucap Arabella menakuti seseorang yang lewat untuk ke dalam masjid.

"Kok, bulu kuduk aku merinding," ucapnya mendengar suara menakutkan.

"Padahal ini area masjid sekaligus pesantren, mana mungkin ada suara Mbak Kun," tempal santriwati satunya lagi dan menengok ke arah pohon menampakkan seorang wanita memakai baju putih. Sontak mereka langsung berlari ke dalam dmasjid karena takut.

Semua orang yang akan masuk ke dalam masjid dia takut-takuti dulu, hingga pada akhirnya Gus Andri dan Gus Agam yang akan masuk lewat pintu depan berbeda dengan santriwati lewat pintu belakang.

"Hiiiihiiii,"

"Gam, suara apa?" tanya Gus Andri.

"Oh, paling suara Mbak Kun jelek," jawab Gus Agam dengan santai.

"Hiiiihiii,"

Bugh!

Gus Andri dan Gus Agam menoleh ke arah belakang menampakkan Arabella yang terhuyung jatuh dari atas pohon.

"Kalau karma itu gak harus nunggu lama, di bayar kontan." celetuk Gus Agam.

"Jadi, tadi para santri ketakutan gara-gara kamu?"

"Mau siapa lagi Mas, kalau bukan Arab," yang menjawab bukannya Arabella, melainkan Gus Agam.

"Ganti mukena dan cepet balik lagi. Sebentar lagi adzan,"

"Kumat lagi galaknya," celetuk Arabella melihat wajah Gus Agam.

"Terserah saya,"

"Hukuman besok menunggu!" lanjut Gus Agam dan Arabella mengendikkan bahu acuh.

18 November 2023
Revisi: 12 April 2024

JODOHKU GUS GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang