Part 36

72.8K 2.5K 27
                                        

Kamu boleh nyerah, kamu boleh patah semangat, kamu boleh sedih tapi ingat ada senyuman ibu yang selalu terpancar setiap harinya. Walau Ibu Ara meninggal tapi ada Allah selalu bersama Ara.

_Arabella Wiraguna


Arabella ikut menemani Gus Agam menghadiri acara di malam hari yang lumayan jauh.

"Masih lama Gus?" tanya Arabella sudah sekitar satu jam masih belum sampai ke tempat tujuan.

Gus Agam menengok ke arah Arabella. "Udah sampai!"

Uhukk!

Arabella terbatuk dengan cepat ia langsung menutupnya dengan telapak tangannya.

Di genggam tangannya membuat Gus Agam merasa aneh melihatnya karena Arabella belum menggunakan niqab.

Srett!

Gus Agam menarik lengan Arabella yang masih kuat menggenggam, di buka paksa oleh Gus Agam hingga memperlihatkan darah segar.

Degh!

Gus Agam mematung seketika melihat darah di telapak tangan Arabella sontak ia langsung memutarkan balikan mobilnya.

"Mau kemana, Gus?" tanya Arabella dengan gugup dan takut.

"Bagus yah, nutupi dari suami sendiri,"

Arabella membuang nafasnya secara pelan sebelum berbicara lagi. "Ara gak ada niatan untuk nutupinya, tapi Ara belum tau kenapa suka batuk berdarah. Makanya belum bicara yang sebenarnya,"

"Kenapa puter arah? Bukannya udah sampe?" lanjut Arabella menatap Gus Agam yang fokus menyetir.

Gus Agam tidak menghiraukan Arabella dia terus melajukan mobilnya untuk sampai ke tempat tujuaannya sekarang yaitu rumah sakit.

>><<

"Untuk hasil pemeriksaannya bisa di ambil besok sore," ucap Dokter setelah melakukan tes darah dan lain sebagainya.

"Baik Dok, kami akan ke sini lagi besok!" Dokter itu mengangguk.

Mereka berdua pun melenggan pergi dari ruangan untuk kembali ke rumah.

"Gus langsung ke tempat acara, masa iya Gus gak datang!" tutur Arabella.

"Mas Andri sudah menggantikannya."

Sesampai di tempat parkir Arabella langsung pergi ke tempat jajanan meninggalkan Gus Agam yang sudah membukakan pintu mobil untuknya.

Membuang nafas secara gusar. "Kalau bukan istri sendiri, mau saya jual." gumamnya menatap Arabella yang sedang memesan cilor.

Sesudah menenteng beberapa makanan Arabella menghampiri Gus Agam. "Bayar Gus!" ucapnya masuk ke dalam mobil.

>><<

Ting!

Ting!

Suara notifikasi masuk membuat Arabella yang sedang menonton tv teralihkan.

"Assalamu'alaikum, gue Zidan. Dapet nomer lo dari Sely,"

"Bisa ketemu di Cafe Fernis untuk terakhir kalinya?"

Ketikan demi ketikan ia balas dan menyimpan kembali handphone nya.

"Untuk terkahir kalinya, gue mohon."

Chat itu di balas dengan cepat oleh Zidan sehingga Arabella menatap Gus Agam yang sedang tertidur di lesehan karpet.

Arabella menyetujui untuk bertemu dengan Zidan tidak lupa akan membawa Gus Agam untuk ke sananya.

JODOHKU GUS GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang