'Hidup itu ngampang. Yang gak gampang itu istiqomah untuk selalu di jalannya. Tapi, dengan terpaksa untuk bisa akan menjadi biasa untuk istiqomah.'
_Agam Al Ikhsani
Arabella langsung masuk ke kamar tidak lupa merengek ingin ke asrama lagi karena sangat bosan di ndalem tidak ada teman, bukan tidak ada teman tapi ya namanya Arabella tidak bisa membuat ulah.
"Gus, Ara mau ke asrama! Titik gak pake penolakan." ujar Arabella.
Gus Agam tidak mendengarkan Arabella yang memohon untuk ke asrama, dia lebih memilih mengunci pintu dan membawa kuncinya ke kamar mandi karena Gus Agam akan berwudhu lagi.
'Kesempatan lagi!' batin Arabella keluar lewat jendela kamar.
"Mau kemana, hmm?" tanya Gus Agam tiba-tiba wajahnya keluar dari jendela.
"Asrama!"
"Kaburr ..."
Arabella lari ngibrit ke asrama tidak peduli dengan Gus Agam. Gus Agam tidak kehilangan akal langsung ikut keluar lewat jendela mengejar Arabella.
>><<
Brukk!
Arabella menutup kamar asrama dengan keras tidak lupa dengan menguncinya.
"Huftt, selamat," Arabella bernafas lega karena sudah berhasil kabur.
Rea dan Tyas yang sedang tidur terganggu dengan suara pintu.
"Siapa sih?" gumam Rea sembari mengucek-ngucek matanya.
"Shutt, jangan ngomong!"
"Arab buka pintunya, saya belum menghukum kamu!" ujar Gus Agam dari luar.
Gus Agam terus memanggil hingga akhirnya dia pasrah tidak memanggil Arabella lagi.
Di dalam kamar asrama Arabella sudah tertidur pulas tidak mendengarkan Gus Agam sama sekali, sampai akhirnya tidak memanggil lagi.
Tyas yang terbangun langsung membuka pintu dan kaget saat di sajikan wajah Gus Agam di depannya.
"Gus!" pekik Tyas.
"Boleh saya masuk membawa Arabella?"
"Silahkan Gus!"
Gus Agam langsung membopong Arabella untuk di bawa ke ndalem dan tidak ada penolakan karena Arabella kalau sudah tidur susah bangun kembali.
"Kalian jangan lupa kunci pintunya, karena tadi kalian tidak menguci pintunya." tutur Gus Agam membuat Tyas bersama Rea mengangguk.
"Ara-Ara buat tidur aku gak pules," ujar Rea.
"Bener banget Tyas juga."
"Kita tidur lagi aja, mata ngantuk,"
>><<
Gus Agam sudah terbangun untuk melaksanakan salat tahajud tidak lupa membangunkan Arabella.
"Arab, bangun." Gus Agam menepuk pipi Arabella.
Setelah tiga kali di tepuk Arabella sedikit terusik membuka matanya perlahan. "Hmm, apa?" ucapnya dengan nada khas bangun tidur.
"Salat tahajud, cepet ke kamar mandi!"
"Bisa 5 menit lagi?"
"Gak pake alesan atau mau di hukum sekarang?" pikiran Arabella sudah kacau mendengar ucapan Gus Agam yang entah kemana.
Arabella mencoba menyingkirkan pikiran negatifnya. "Emang apa hukumannya?" tanyanya lagi.
Gus Agam sedikit membungkukkan badannya dan membisikkan sesuatu ke Arabella.
"Kalau itu Ara nolak terlebih dahulu." balas Arabella dengan mantap.
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251)."
Arabella tidak bisa berkata-kata selain mengangguk untuk nanti malam ikut menemani Gus Agam berdakwah di haul akbar.
"Sekarang cepet wudhu!"
"Iya Gus Agam." ucap Arabella pergi ke kamar mandi.
>><<
Sesudah salat isya Arabella dan Gus Agam sedang bersiap-siap untuk pergi ke haul akbar tidak lupa Arabella memakai niqab sesuai dengan titahan Gus Agam.
"Gus!" panggil Arabella.
"Apa lagi Arabella?" geram Gus Agam karena Arabella keukeuh gak mau ikut.
"Ara tunggu di mobil, jika lebih dari lima menit. Gak jadi berangkat!" ucap Arabella membuat Gus Agam mampu tersenyum tipis melihatnya.
Gus Agam sudah siap dengan jubah putihnya di padukan dengan sorban dan peci sehingga membuat kesan tampan yang berkali-kali lipat.
"Arab,"
Tidak ada sahutan dari Arabella yang menunduk dengan kepala di sandarkan ke dasbor membuat Gus Agam membenarkan posisi tidur Arabella.
Sesampai di tempat acara Arabella masih tertidur sama sekali tidak terusik atau terbangun karena memang niat Arabella ikut hanya untuk tidur atau menemani Gus Agam di dalam mobil.
"Assalamu'alaikum Arab, saya tinggalin." ujar Gus Agam keluar dari mobil.
Gus Agam berniat menjahili Arabella karena sedari tadi Gus Agam menepuk pipi Arabella tetapi tetap tidur seperti kebo.
Setelah Gus Agam keluar dari mobil Arabella baru terbangun. "Kalau gitu lanjut tidur lagi," lirih Arabella pindah tempat duduk ke belakang biar lebih enak tidak pegel dengan lewat tengah-tengah kursi depan karena pintu terkunci.
"Lebih baik tidur daripada pusing mikirin gimana cara keluarnya," gumam Arabella dengan memejamkan matanya tidur.
Arabella tidak ambil pusing tentang apa pun itu karena baginya kehidupan adalah sebuah perjalan yang harus di jalani dengan pilihan antara baik atau buruk.
10 Januari 2024
Revisi: 10 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GUS GALAK
Novela JuvenilJangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus galak itu adalah musuh bebuyutan santriwati nakal itu membuat Gus galak itu hampir kewalahan dengan t...