•°Enjoy°•
Kehilang seseorang yang sangat berharga itu sangat amat sakit
"Jeno!" pekik jaemin di lorong rumah sakit bersama Chenle
"Jaehyun hyung?"
Jeno menunjuk jari nya ke arah ruangan yang berada tepat di depannya . Jaemin dan Chenle menerobos masuk , terlihatlah pemuda yang terbaring lemah di brankar rumah sakit . Wajah pucat nyaris seperti mayat
"Jaheyung" ucap Jaemin menintikkan bulir air mata "cepat sembuh ya" ucap nya kembali
F
lashBack
"Eonni!" pekik pemuda berada di ambang pintu sembari membawa sesuatu
"eh! , astaga Jaehyun . Udah lama?" ucap Yoona
"Baru saja sampai" balas Jaehyun "ini ada titipan dari bunda"
"ohh" ucap Yoona " apa ini jae?" tanya Yoona
"Blueberry CheseeCake" ucap Jaehyun , namun . Terlihat dua bocah yang baru bangun tidur di ambang pintu ruang tamu
"Eomaaa"ucap Jaemin dan memeluk Yoona , mata nya melihat pemuda yang berada di depannya , ia menerjapkan matanya berkali kali
"JAHEYUNG!" pekik antusias Jaemin dan memberi pelukan kepada Jaehyun
"Aigooo , nana udah besar ya" ucap Jaehyun
"iya lah! , enggak mungkin nana kecil terus" dengus kesal Jaemin "Nono! , ayo kesini"
"eu-m" gumam Jeno . Yoona yang menyadari Jeno ketakutan , menghampiri Jeno
"Nono nya eomma kenapa?" ucap Yoona
"hiks, nana nda sayang Nono lagi" tangisan Jeno memecah setelah melihat Jaemin memeluk Jaehyun
" astagaa Nono . Nana sayang sama Nono" ucap Jaemin dan berlari ke arah Jeno , menerjang memeluknya
" uda , nda udah nangis lagi Nana disini" ucap Jaemin menepuk pinggang Jeno pelan
" Udah , ayok Jae masuk dulu . Eonnie buatkan teh hangat" ucap Yoona dan meninggalkan mereka bertiga
"Udah ayo sini" ucap Jaemin menarik tangan Jaehyun dan Jeno , dan pergi ke arah dapur
End FlashBack
"eu-gh" Jaehyun membuka mata , tercium bau alkohol yang menyengat di hidung nya
Jaemin menyadari Jaehyun bangun . Segera menekan tombol untuk memanggil Dokter
Setelah di check dengan dokter , Jaehyun sudah membaik , namun . Jaehyun harus mengurangi pergerakannya, dikarenakan peluru yang mengenai kakinya membuat Jaehyun harus diam dan tak bergerak
" Mark dimana?" tanya Jaehyun . Chenle dan Jaemin menatap satu sama lain
"Na , Mark dimana na?" tanya Jaehyun kembali " Le? , kakak mu dimana le?"
" kata Mark ia akan menjaga diri dan kembali segera , sekarang ia dimana?"
"Le?"
"Na?"
" Mar-Mark Hyung" ucap Chenle , menahan air mata nya" Te-te-tewas di-ditembak " ucap Chenle , cukup . Ia menyerah menahan air matanya dari kemarin . Masalah selalu terus mendatang dengan dropnya keadaan Jisung , Tertembaknya Jaehyun dan terakhir kematian Mark
" Ha? , udah bisa ngelantur ya kamu Le" ucap Jaehyun sembari tertawa sedikit " Na , Mark dimana?"
Jaemin mengeluarkan airmata nya dan menangis pilu didepan Jaehyun
"M-Mark hyung udah meninggal hyung" ucap Jaemin " Mark hyung udah meninggal"
"K-Kamu bohong kan Na?"
"K-Kamu , MARK DIMANA , MARK ENGGAK MUNGKIN MENINGGAL"
Mendengar adanya teriakan , Jeno menorobos masuk kedalam ruangan
"No , Mark dimana no , enggak mungkin mark meninggal no . bilang ke hyung kalo mereka bohong no" ucap Jaehyun
"itu bener hyung" ucap Jeno
"ENGGAK , ENGGAK MUNGKIN MARK BAIK BAIK AJA"
"MAR-"
"UDAH HYUNG CUKUP, CUKUP PLIS JANGAN KAYAK GINI" ucap Jaemin , menangis sesegukan
"Mark udah meninggal Hyung , Mark udah meninggal " ucap Jaemin dan merosot ke bawah
"Jangan kaya gini hyung , plis" ucap Jaemin dan menangis sejadi jadi nya
Jeno menghampiri saudara kembar nya . Mengangkat Jaemin dan menaruhnya ke sofa
"maaf semua" ucap seseorang di luar ruangan , "ini semua salah ku"
" aku harus mengakhiri penderitaan ini"
•° Happy? °•
Dor , Dor , Dor
Suara tembakan begitu nyaring di gedung Xfactor Angin Promb
" Maju!" ucap Rose dan mulai menembak membabi buta
"Rose! " pekik Jennie dan menembak orang di belakang nya , nyaris saja
"astaga , Terimakasih jen" ucap Rose dan maju lagi untuk memberantas Memberi Angin Promb
"Vid! , bagian utara aman?" tanya Rose di walkie-talkie
"Aman se! , malahan udah habis orangnya . sekarang kita mau masuk ke gedung nya" balas David
"Baik! , kita bertemu di ruang tengah , ajak yang lain!"
" Park Rose " ucap Karina " lama tak bertemu"
"Wew , si pemuja doyoung " sindir Rose " Gimana ? , berhasil dapetin atau di tolak mentah mentah?"
"Oh iya , di kick ya dari osis"
"ups"
Dor
Satu tembakan . Rose berhasil menghindar dan menembak , mngenai bagian paha Karina
" Jadi orang tu yang baik , bukan pengkhianat" ucap Rose , saat di berbalik kaki nya di tarik dan terjatuh ke lantai
"Klo gue enggak bisa jalan , SEBAIKNYA ELO DULUAN KETEMU YANG DI ATAS"
Dor
" Jen , minimal nembak bilang lah" ucap Rose dan menyingkir kan mayat di depannya
" Klo gue bilang , kita berdua mati disini" ucap Jennie dan menolong Rose , pergi bergegas ke dalam gedung
disisi lain
"ASTAGA BANG YUTA!" pekik Lisa . " NYARIS GUE TERBELAH DUA"
Yuta memandangi Lisa , tidak memperdulikannya dan pergi ke ruang tengah untuk darah segar
"Bom lis!" ucap Yuta , diangguki Lisa
Lisa membuka tarikan granat dan Yuta membuka pintu , Lisa melempar dua biji Granat dan Yuta menutupinya kembali , menjauh dari pintu
Duar , Duar
Yuta membuka pintu itu , dan sudah banyak cairan berwarna merah dimana mana dan sedikit daging segar
" Ayo" ucap Lisa dan diikuti oleh Yuta
- Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyung
FantasíaDear Hyung eomma dan appa? mereka sudah pergi saat kehadiran Jisung Jeno dan Jaemin semakin hari penasaran dengan Jisung , dan mereka mencari segala informasi dari Sekolah Jisung . Jisung sudah lelah dengan kehidupannya yang sangat tidak adil ini. "...