16. Swastaita

15 13 0
                                    

“ Kedatangan awal dari kepergian, orang-orang bisa saja datang dan pergi, itulah kehidupan “

***

October 21 2021,3.22 PM

Aditya
(Niskala...)

Niskala
(Kenapa?)

Aditya
( Besok pergi,yuk?)

Niskala
(Kemana lagi?)

Aditya
(Kemana aja, keliling kota
Pake motor sore-sore kayaknya
enak)

Niskala
(Terus kita ngapain?)

Aditya
(Pacaran.)

         ______________________________

Detik itu juga wajah Niskala seperti memanas.

***

Pukul 17.20 Sore
Sore ini cukup terlihat basah sebab hujan yang telah Berjam-jam turun membasahi sekeliling.

Matahari pun terlihat malu-malu bergerak turun ke arah barat, menandakan sang senja akan segera datang.

Niskala dan ibunya dengan penuh kehangatan dan keceriaan, saling bekerja sama dalam dapur yang dipenuhi dengan aroma harum dan cahaya hangat.

Niskala sibuk mencampur adonan dengan antusiasme anak-anak, sementara ibunya dengan lembut memberikan petunjuk dan senyum penuh kasih.

Mereka berdua saling tertawa dan berbagi cerita di antara sentuhan-sentuhan lembut dan mata yang penuh cinta, menciptakan momen yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan.

Kue yang akan dipanggang terlihat memikat dengan warna keemasan yang menggoda dan hiasan berlimpah di atasnya.

Terdapat lapisan tipis gula serbuk yang berkilau di permukaannya, menambahkan kilau indah saat dipanggang. Aroma kue yang manis dan hangat mulai menyebar di sekitar, mengundang selera dan kebahagiaan.

Dengan cermat, kue siap dipanggang demi menciptakan hasil akhir yang sempurna: lembut di dalam, renyah di luar, siap menyajikan kelezatan dan kepuasan bagi siapapun yang menikmatinya.

"Gak sabar deh buat nyicipin" Ujar Niskala

Ibunya tersenyum.

"Boleh kan bu?"

"Boleh dong"

Niskala dengan wajah penuh antusiasme dan harap-harap cemas, bolak-balik menatap oven yang memancarkan panas ke arahnya.

Matanya bersinar dengan semangat menunggu hasil akhir kue yang dipanggang dengan hati-hati. Dia sesekali mengendus aroma harum yang mulai menyebar dari oven, tersenyum lebar sambil merasa semakin lapar dan tak sabar untuk segera mencicipi kue yang telah lama dinantikan itu.

Setiap detik terasa seperti abadi saat dia menantikan momen manis setelah proses pemasakan selesai.

"Bu kayaknya udah matang nih"

Bersendu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang