Pukul 18.26 Malam
Malam berjalan dengan langkah seolah memeluk keheningan, menyapu bintang-bintang ke timur.Di bawah sinar rembulan lembut, Niskala tersenyum senyum ke arah langit, seperti mengungkapkan rahasia di antara bulan dan bintang. Sore tadi, saat Aditya menembakkan panah cinta ke hatinya, Niskala merasa hangat dan terharu.
Senyumnya menjadi semerbak bunga di taman hatinya, menciptakan tarian bahagia di dalam relung jiwa yang damai. Seperti malam yang memberi tempat bagi bintang-bintang bersinar, senyum Niskala merefleksikan keindahan yang tak terungkapkan dari cinta yang tumbuh di antara mereka.
Entah perasaan apa yang di rasakan oleh Niskala.
Segeralah Niskala menghubungi Rani untuk memberi tahu tentang apa yang telah terjadi kepada nya sore tadi.
Niskala
(Rani...)Rani
( Yes?)Niskala
(Gue mau ngomong sesuatu
Nih)Rani
(Ngomong apa?)Niskala
(Gue jadian sama Aditya)Rani
(HAH!?)
(SERIUSS LO?)
(INI GAK BERCANDA KAN!?)Niskala
( Iya serius, gue gak lagi bercanda)Rani
(AMPUN NISKALA, TERNYATA LO
DIAM-DIAM KAYAK DINI JADIAN
SAMA ADITYA)
(Btw kapan jadian nya?)Niskala
(Tadi sore,dia nembak gue
Pas di danau tadi)Rani
(OMG!!)
(Terus-terus?)Niskala
(Dia ngasih gue bunga terus
Ngungkapin perasaan nya ke gue)
(Dan gue langsung terima, karena emang sama dia gue ngerasa aman
Banget)
(Gue bisa merasakan peran ayah sama
Dia Ran)Rani
(Gue ikut seneng ya Niskala,
gue gak tahu harus jungkir balik kayak gimana lagi intinya doa terbaik dari gue buat kalian berdua, oke)Niskala
(Iya Ran, Thank u)Rani
( Ibu udah tahu soal ini?)Niskala
(Belum, nanti deh gue kasih tau)
(Malu banget, karena awalnya gue gengsi sama Aditya)R
ani
(Nahkan, ke makan OMONGAN sendiri Lo)
(HAHA)Niskala
(Pliss deh)
(Maluu)Rani
(Gapapa, tinggal ngomong aja ntar)Niskala
(Iyaa Ran)___________________________
***
Pukul 08.03 pagi
Seperti biasa Aditya telah berada di klinik psikologi, pagi yang cerah serta Pasir berbisik di tengah sejuknya udara pagi.Aditya berjalan menuju ke dalam ruangannya, saat ingin membuka pintu ada seseorang yang menepuk pelan pundak Aditya,tak lain adalah Roni. "Gimana bos ku? Udah jadian?" Tanya Roni
Aditya tak menjawab pertanyaan Roni dan langsung masuk ke dalam ruangan.
"Lo di tolak ya?" Tanya Roni sambil
"Sok tahu"Jawab Aditya yang sedang membereskan berkas di ruangan nya
"Ya habisnya lo gak mau jawab"
Aditya menghela nafasnya."Iya udah"
"Seriusan nih? lo jadian?"
"Iya"
"Niskala nerima Lo?"
"Iya "
"Wah selamat ya, gue ikut bahagia dengar nya" ucap Roni sambil menepuk-nepuk pundak Aditya karena kegirangan
"Gak usah pegang-pegang bisa gak?"
"Gue kebawah suasana dit"
"Yaudah sana kerja"
"Btw ga ada pajak jadian nih?"
"Emang lo ada bantu gue jadian?" Tanya Aditya
"Ya enggak sih, tapi sekali-kali gitu traktir kan ini adalah momen bahagia Lo"
"Iya bentar"
"Nah gitu dongg"
Roni pun ikut berbahagia mendengar kabar bahwa teman se-klinik nya baru saja memiliki hubungan dengan seorang gadis yang ia sukai, Niskala.
Ia pun senang sebab mendapatkan traktiran makan siang dari Aditya.
"Aditya jadian sama perempuan itu?" Gumam salsa di balik pintu ruangan Aditya
Salsa, dengan hati yang penuh kesedihan, mendengarkan percakapan Aditya dan Roni dari balik pintu. Suara mereka bagai petir yang memecah kesunyian, membawa kabar bahwa Aditya dan Niskala telah berpacaran. Di dalam dadanya, perasaan cinta dan kekecewaan bertarung dengan hampa.
Salsa menaruh perasaan khusus kepada Aditya. Namun Aditya memiliki pandangan yang berbeda, ia hanya menganggap salsa sebagai rekan kerja nya dan hubungan mereka hanya sebatas kolaborasi profesional yang di dasari oleh kerja sama.
Aditya dan Roni mendengar suara seperti langkah kaki di luar pintu yang berhenti di depan ruangan Aditya.
Mereka saling bertatap-tatap dengan ekspresi waspada dan penuh kecurigaan. " Ada orang?" Tanya Aditya
"Bentar gue cek" Roni berusaha mencari tahu siapa yang bersembunyi di sana.
Sementara itu, Salsa dengan cepat merasa gelisah dan langsung berlari menjauh dari situasi tersebut, ia takut akan ketahuan kalau dia menguping pembicaraan Aditya dan Roni.
Setelah Salsa beranjak pergi,Roni segera memeriksa keadaan di luar ruangan dan melihat tidak ada seorang pun di sekitar mereka. Dia merasa heran dan sedikit lega, karena tidak menemukan petunjuk yang jelas tentang siapa yang mungkin menguping pembicaraan mereka tadi.
"Gak ada siapa-siapa dit" ucap Roni
"Mungkin tadi ada yang lewat"
"Yaudah gue balik ke ruangan gue"
"Hm"
"Jadi kan bentar?"
"Iya"
"Cuek banget dit, lo ama Niskala gak kayak gitu kan?" Tanya Roni
"Kepo"
"Hm terserah deh"
Aditya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersendu [END]
Novela JuvenilBersendu berarti bersedih, bercerita tentang seorang Niskala gadis kokoh dan kuat yang di mana kehidupannya memiliki banyak sendu.