10. Perasaan janggal

52 7 7
                                    

Enjoy to read,
I hope you'll like this story.
°
°
°

Setelah keluar dari gerbang sekolah dan masih jauh rasanya dia harus berjalan untuk kembali ke rumah paman Jungkook.

Yeonjun yang sekarang tidak memiliki tenaga dan kepalanya semakin berdenyut, serasa dia bisa jatuh pingsan kapan saja.

Yeonjun berjalam tanpa tujuan karena dia sebenarnya tidak ingat sama sekali jalan pulang ke rumah pamannya.

Di persimpangan Yeonjun tidak yakin kemana dia harus pergi, ke kanan tau kiri.

Dan kebetulan dia melihat seseorang yang tidak asing berdiri di depan vending machine untuk mebeli minuman.

Tepat di persimpangan belokan Yeonjun menyamparin Beomgyu.

"Hey"

Beomgyu hampir tersedak oleh tangan yang tiba-tiba menepuk pundaknya.

Dia menoleh kebelakang, meneguk minuman itu dan mengatai Yeounjun "kampret, aku terkejut"

Tidak ada tangkapan dan perubahan pada ekpresi Yeonjun.

Beomgyu merasa canggung sendiri.

"Ehm! maaf"

Yeonjun kemudian berkata "Hey aku tidak ingat jalan pulang ke rumah"

Wajah Beomgyu kemudian berseri-seri. Seorang pria tampan memintanya untuk mengantarnya pulang.

"Ah itu wajar, kau belum terbiasa dengan kota ini. Mau ku bantu tunjukan jalannya?" Kata Beomgyu dengan senang hati membantu.

Yeonjun melihat Beomgyu dengan tatapan ragu "Kau tahu dimana aku tinggal?"

"Tentu, kau katakan saja alamat rumah mu. Aku akan menemanimu sampai kerumah" Ucap Beomgyu meyakinkan Yeonjun.

Terlihat Yeonjun seperti sedikit legah. Yeonjun mengira jika Beomgyu mengetahui kalau dia tinggal serumah dengan Soobin.

"...Aku tidak tahu alamatnya"

Wajah gembira Beomgyu perlahan menghilang dan berubah menjadi senyum kaku.

Beomgyu sudah berpikir di hari berikutnya dan seterusnya dia akan mendatangi rumah Yeonjun dan mereka akan pergi bersama ke sekolah. Dengan begitu hubungan mereka akan dengan cepat menjadi sangat baik.

Dan rencananya gagal.

Sambil mengaruk-garuk kepalanya Beomgyu menawarkan minuman cola nya pada Yeonjun.

"Haha, Apa kau haus?"

"Apa ini membantu menyembuhkan demam ku?"

Beomgyu tercengang "hah!"

Dia kemudian mendekat menyentuh dahi, pipi, dan tengorogan Yeonjun dengan akrab.

"Kenpa kau tidak bilang dari tadi kalau kau demam. Ini benar-benar panas"

Yeonjun samasekali tidak memghidar dan membiarkan Beomgyu melakukan sesukanya.

Namun tatapan mata dan pikirannya terfokus pada satu tujuan didepannya.

Sebuah sepeda dengan kecepatan lambat melewati mereka, dengan asiknya kedua oarang yang berada di sepeda itu bercanda sampai percakapan dan tawa mereka terdengar jelas.

Yeonjun tidak tau siapa laki-laki yang sedang dibonceng Soobin. Mereka terlihat begitu senang bercanda satu sama lain.

Laki-laki yang dibonceng itu terlihat tidak asing, tapi Yeonjun benar-benar lupa dimana dia pernah melihatnya.

Wajah Soobin terlihat lembut saat berbicara dan menunjukan senyum yang dalam, sampai kedua matanya menyipit.

Ada perasaan janggal. Yeonjun merasa tidak senang dengam ini.

Dari dulu Yeonjun tidak suka melihat temannya merasa lebih nyaman atau akrab dengan orang lain dibandingkan dirinya.

Yeonjun belum mengakaui Soobin sebagai temannya, tapi entah kenpa ini berlaku untuk nya.

Yeonjun:"..."

"Sebaiknya kita pergi ke rumah sakit" ungkap Beomgyu

Yeonjun mengalihkan pandangannya kembali ke Beomgyu "hey, Beomgyu"

Begitu namanya di panggil, Beomgyu dengan mata besarnya mendongak melihat Yeonjun dengan wajah yang masih mencemaskannya.

Yeonjun tidak langsung berbicara, ada jeda untuk beberapasaat yang membuat Beomgyu canggung dengan postur berdirinya dan mereka juga begitu dekat.

Yeonjun menyentuh tangan Beomgyu yang mengenggam lengannya.

"Hey, apa tempat tidur mu cukup luas untuk dua orang?"

"HAH!"

'Maksudmu?' Batin Beomgyu

-

Pada akhirnya Beomgyu membawa Yeonjun ke tempat tinggalnya. Rumahnya tidak begitu jauh dari sekolah.

Dan hari pun sudah gelap saat mereka sampai di rumah Beomgyu.

Beomgyu merapikian beberapa barang yang berserakan diruang tamu.

"Ini sedikit berantakan haha. Silakan masuk anggap seperti rumah mu sendiri"

Yeonjun tidak tahan lagi, serasa dia akan jatuh kapan saja. Dia dengan lemas membaringkan diri di sofa ruang tamu Beomgyu.

Tidak mengatakan apapun, yeonjun mengangkat lengannya untuk menutupi matanya yang silau akan lampu.

Beomgyu yang masih berdiri menyaksikan Yeonjun juga tidak mengatakan apapun, hanya tersenyum kaku.

Beomgyu kemudian pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih.

Dia menaruh segelas air itu di atas meja dan menjongkokkan diri di samping Yeonjun.

"Kau yakin tidak ingin ke rumah sakit? aku akan mengantar mu ke rumah sakit jika kau mau"

"Dengan apa kau akan membawa ku ke sana? Apa kau akan mengendong ku di punggung mu?"

Beomgyu tidak mengerti apa maksud Yeonjun, dia dengan polos melihat dan menyentuh kaki Yeonjun.

"Apa kaki mu juga terluka? Apa kau terkilir saat berjalan tadi? Tapi kau berjalan dengan baik dan bahkan lebih cepat dari ku" kata Beomgyu dengan kahwatir.

Yeonjun tidak mengerakan tubuhnya sama sekali hanya mulutnya yang masih bisa aktif bahkan terdengar lebih buruk.

"Hey, apa kau ingin mati. Diamlah dan urus urusan mu sendiri. Aku akan tidur disini sebentar. Jika aku merasa sudah cukup baik akan pergi malm ini juga"

Beomgyu benar-benar tidak dapat berkata-kata.

Apa dia telah salah menilai orang. Dimana perginya orang ramah dan rendah hati yang dia pamerkan kepada teman-teman sekelasnya pagi tadi.

Namun Beomgyu tidak merasa begitu menyesal membawa Yeonjun ke rumahnya.

Tapi jika dia pada akhirnya tidur di sofa ruang tamu ini, untuk apa dia menanyakan tentang ukuran tempat tidur kamar nya.

Beomgyu masih berjangkok di sebelah sisi Yeonjun. Entah apa yang dia pikirkan, Beomgyu kemudian tersenyum lembut melihat wajah Yeonjun yang setengahnya terhalang oleh lengan.

"Tapi bagaimana bisa wajahnya yang sedang tidur ini tetap ganteng. Dia bahkan terlihat lembut dan imut" bisik Beomgyu mengagumi Yeonjun.

°
°
°
Please support and follow me guys!!
See you next chapter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Be Better (Soobin X Yeonjun) Bl!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang