Enjoy to read,
I hope you'll like this story.
°
°
°Sekolah telah ramai diisi oleh siswa-siswa, berlari-lari di sepanjang koridor, sangat bersemangat bergurau satu sama lain.
Ini masih pagi pelajaran pertama bahkan belum di mulai dan mereka sudah berkeringat dan kepanasan.
Soobin memejamkan mata mengabaikan. Dapat dilihat ujung rambut di telinganya sedikit basah dan wajahnya yang gemuruh mengabaikan sekitarnya, dia melangkah tegas menuju kelasnya sendiri.
Siswa yang berpapasan dengannya berusaha untuk menghindarinya tidak berani menghalangi jalannya, saat siswa teladan ini dalam suasana hati yang tidak bagus.
Jarang mendapat gambaran ini, mereka dengan penasaran melirik sebentar dan mengambil pandangan kembali.
Meski begitu ada saja orang yang tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Seorang siswa perempuan yang bergurau dengan teman yang lainnya berlarian di sekitar koridor dan tidak sengaja menabrak Soobin.
"--Ah! Maaf, aku tidak lihat barusan"
Soobin memegang tali tas dan menyandang kembali "Lain kali jangan berlarian, ini bukan taman kanak-kanak" katanya dan melirik tidak senang pada siswa perempuan itu.
"..." Siswa perempuan itu tertegun diam dengan wajah yang seketika memucat.
Keributan yang dibuat oleh kelas 2-1 terdengar sampai di ujung koridor.
Entah apa yang mereka bicarakan, tidak jelas terdengar namun Soobin dapat menebaknya.
Dari memasuki gerbang sekolah semua siswa sedang membicarakan bagaimana dan bagaimana siswa baru tersebut, membuat telinga Soobin panas dan suasana hati menjadi lebih buruk.
"Orang seperti itu pasti juga bagus dalam otaknya! Siswa baru itu, apa dia akan merebut peringkat bertahan pertama di kelas kita!"
"Waahh!" Seru mereka
Pembicaraan semakin menarik membuat orang-orang menjadi tertarik dan lebih antusias.
Di balik pintu Soobin berkata lirih "Hhaa~ orang-orang ini sangat lucu"
Pintu dibuka dan mereka menoleh kearah pintu, pada sosok Soobin yang mengabaikan sejumlah tatapan mata dan berjalan menuju bangkunya.
Untuk sesaat obrolan berhenti dan beomgyu menyela "hey ada apa ini, tidak biasanya kau datang pada jam segini? Apa yang kau lakukan ditengah malam sampai kau harus bergadang, hhmm? Katanya dengan maksud ambigu
Soobin menarik kursi kebelakang, duduk dan menenggelamkan kepalanya pada tas di atas meja "Jagan bicara pada ku, suara mu itu benar-benar berisi untuk didengar"
Beomgyu:"..."
'aahhhh' Semua orang membuat ekspresi tercengang
'dia dalam mood yang buruk, mari abaikan dia untuk saat ini-'
-
Semua orang melihat kearah depan dan menunggu responnya.
Murid baru itu tak terlihat seperti orang yang mudah ditangani. Di nilai dari sampul luarnya tidak ada kata yang dapat menjelaskan dia sebagai orang yang ramah tamah dan baik hati seperti yang dikatakan beomgyu.
Perawakannya yang memakai Hoodie maroon dengan menyandang tas di salah satu bahunya, tangan yang disembunyikan disaku celana dan tidak berdiri tegak selayaknya seorang siswa baru memperkenalkan diri didepan teman sekelas barunya, telah membangun first impression mereka kepadanya sebagai calon pengganggu di kelas ini.
Setelah melakukan perkenalkan singkat Yeonjun masih berdiri didepan. Alisnya yang lebat tidak pernah berhenti terangkat, ekspresinya yang menentang tidak dapat menyembunyikan wajah tampannya, dan dia tidak memperlihatkan emosi yang lain.
Namjoon, guru yang bertanggung jawab atas kelas mereka tidak merasa canggung dengan suasana perkenalkan seperti ini, dia lalu berkata "senang melihat mu tidak gugup, kamu pasti menikmatinya. Tempat mu di bangku kosong itu, tepat didepan bangku Ketua kelas, Soobin. Akan memudahkan mu bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti. Silahkan"
Yeonjun mengangkat pandangannya kearah ruang kelas paling belakang, sudut bibirnya sedikit terangkat saat bertemu dengan mata yang mengawasi itu "kalau begitu aku akan sangat merepotkan nya, bagaimana menurut mu ketua kelas?"
Tatapan semua orang beralih pada Soobin dan kemudian pada Yeonjun, menduga-duga ada apa dengan mereka.
'apa hubungan mereka berdua, apa mereka saling mengenal?'
Sementara semua orang menunggu Soobin mengajukan keberatan, wali kelas kemudian mengatakan sesuatu "kalian berdua saling mengenal? Maka itu tidak akan merepotkan nya"
'iya, itu yang juga ingin kami ketahui'
"Tidak"
Soobin yang sejak tadi hanya diam akhirnya berbicara.
Seperti apa yang telah mereka duga. Ketua kelas yang selalu mementingkan dirinya sendiri, pasti akan mengajukan keberatannya. Tidak mau repot-repot mengurus kekurangan pengetahuan pihak lain dan apa pun tidak akan mudah jika sudah berurusan dengannya.
"Aku tidak keberatan. Itu termasuk kewajiban ku sebagai ketua kelas" kata Soobin kemudian yang membuat seisi kelas hampir tercengang.
Beomgyu yang duduk dibarisan ke empat dari pintu, tidak jauh didepan Soobin dengan penuh semangat berkata "HAH! Apa aku tidak salah dengar, Soobin Hyung!"
Soobin mengarahkan mata elangnya pada Beomgyu, menyuruhnya diam.
"!!!"
Beomgyu bergidik dan kembali menghadap ke depan.
"Dan kami tidak saling mengenal" lanjutnya pada semua orang di ruang kelas
Dari jauh Yeonjun mulai tersenyum jahil, dia melangkah dengan kedua kaki panjangnya "kalau begitu mohon bantuannya"
Okey, ada satu lagi yang akan bersaing. Namun ini sepertinya bukan bersaing untuk mendapatkan peringkat teratas, tapi siapa yang teratas.
°
°
°
Please support and follow me guys!!
See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Better (Soobin X Yeonjun) Bl!
Fiksi PenggemarKarena beberapa alasan Yeonjun terpaksa dipindahkan ke sebuah kota kecil. Dia akan dititipkan di rumah teman ayahnya dengan seorang anak dimana Yeonjun kebetulan sangat tidak menyukainya. Tapi karena hubungan kedua ayah mereka yang akur, Yeonjun ter...