KOMA

Prolog

Sebelum memulainya, bagaimana jika kujelaskan satu hal yang hingga saat ini masih begitu misterius sosoknya.

Ia adalah sesuatu yang begitu lekat dengan kehidupan kita sebagai sesosok makhluk. Suatu hal yang keberadaannya sangat terasa namun sifatnya setipis salah satu benang yang teruntai dari rajutan tua antara kenyataan dan ilusi. Ialah waktu.

Aku sering menyebutnya sebagai sosok menyeramkan yang jika semakin dipikirkan makin merindinglah yang kudapat. Ilusi yang begitu nyata kerap hadir dalam tiap sisi diri kita. Mendampingi sejak embrio pertama kali dicetuskan dalam ovarium, hingga akhirnya kata "akhir" dapat dipergunakan.

Lalu, apa spesialnya waktu selain tampak menyeramkan dan sesekali membuat bulu bergidik?

Jawabannya sudah kau rasakan sejak dahulu. Sejak pertama kali hidungmu menarik napas, hingga tegukan yang kau lakukan berpuluh kali satu harian ini.

Waktu yang menentukan apakah hari akan berlangsung, atau kapan berhentinya rintik hujan. Ia memilih hadir sebagai kerubungan ngengat yang mengikuti induknya.

Tapi satu hal yang pasti, waktu mengikut bukan karena keharusan, tapi karena keinginan.

Untuk itu, mari kita mulai sebuah kisah romansa yang tanpa sadar kerap kali disenggol oleh sang waktu pada persendian prosesnya.

Sebuah kisah tentang masa lalu, kini, dan masa depan.