𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍 - 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐕𝐞𝐧𝐨𝐦
_____________Pencarian Berlian terhenti. Ketika hari makin larut. Semua tim sudah berusaha keras, tapi yang didapat nihil.
Penyelidikan kecelakaan juga akan dilakukan esok hari.
Awalnya Zafran tetap kekeuh tak mau pulang. Bahkan jika dirinya harus mencari seorang diri pun akan dilakukan lelaki yang mulai hilang arah itu. Dirinya ingin, istrinya Berlian kembali ke dekapannya. Sekarang juga kalau bisa.
Tapi, kondisi tak memungkinkan. Selain gelap yang mulai pekat, hawa dingin juga mulai menusuk kulit. Apalagi mereka terus menerus bersentuhan dengan air. Yang akhirnya memang harus dipaksa mundur.
Dan Zafran tak bisa egois. Daripada sakit yang dimana dirinya tak bisa mencari Berlian lagi, mending mereka istirahat terlebih dahulu. Masih ada esok hari.
Akhirnya mereka semua pulang. Dengan Joshua yang menyetiri mobil yang ditumpangi Zafran, Surya dan Ruby.
Keheningan melanda dengan aura suram yang pekat. Semuanya larut dalam pikiran kacau. Khawatir dan takut menjadi satu. Berlian, apa masih ada harapan?
Ruby, bahkan kembali menitikan air matanya. Merasa menyesal mengapa dirinya bisa menunda untuk bertemu kakaknya. Kalau saja dari minggu lalu dirinya menemui Berlian, pasti kejadian ini akan terhindar.
Berlian tak perlu mengunjungi rumah Surya yang akhirnya berujung kecelakaan.
Tapi, kembali lagi. Kita hanya manusia biasa, yang dimana, semua alur hidup kita tetap Tuhan yang mengaturnya. Seberapa keras menyalahkan diri pun tetap tak akan membuat Berlian kembali lagi sekarang.
Semuanya terpukul. Hanya bisa memanjatkan doa pada Yang Kuasa. Berharap Berlian masih bisa selamat dan esok bisa ditemukan. Meski kemungkinan itu terjadi begitu kecil.
Begitu tiba di kediaman Surya, mereka semua segera masuk ke dalam rumah dengan Zafran yang tetap berdiam diri di dalam mobil.
Memejamkan mata mencoba untuk tenang. Hanya saja itu tetap tak berhasil. Hatinya makin kalut. Ketika tau istrinya hanyut di sungai. Terbawa arus. Jauh. Dan kemungkinan hidup hampir tak ada.
Zafran menangis tersedu. Untuk pertama kalinya. Dengan hati yang berdenyut nyeri. Lambat laun tangisnya makin keras.
"Berlian. Kamu pasti pulang kan? Bilang sama aku kalau ini semua bercanda?"
"Kamu mau pergi ke mana, sampai masuk ke sungai segala? Katanya senang mau ketemu adik kamu? Tapi, kenapa kamu belum juga tiba?"
"Kamu, ada niat pergi jauh dari aku? Kenapa? Gak betah tinggal sama aku? Ngomong dong, sayang! Biar aku bisa memperbaiki diri aku buat kamu. Jangan pergi tiba-tiba kayak gini......
Kamu, apa, gak kasian sama ayah kamu juga? Sama adik kamu yang belum kamu temui? Kita belum kumpul bareng. Ini saatnya kita kumpul tapi kamu malah pergi."
Zafran terus meracau. Berbicara seorang diri. Mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya sekarang. Dengan derai air mata sebagai pengiring. Tertunduk lesu.
Mengangkat wajah. Dengan penampilan yang tak karuan. Air mata mengalir dan ingus yang menyertai. Lalu menoleh ke samping yang ternyata ada manusia yang memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 (End)
FanfictionBerlian terpaksa menjadi pengantin pengganti atas kaburnya adik kandungnya tepat di malam sebelum pernikahan itu terjadi. Tak ingin membuat dua keluarga tambah malu dirinya harus rela menjadi istri lelaki yang tadinya akan jadi suami adiknya. Harusn...